Peran Penting Orang Tua dalam Perilaku Bullying Anak
Bullying di kalangan anak-anak, sudah menjadi masalah yang tidak bisa lepas dari tengah kehidupan kita. Baik itu Si Kecil yang menjadi korban bullying ataupun menjadi pelaku bullying, semua sudah pernah kita dengar.
Sebagai orang tua, tentunya kita akan sedih saat mendengar buah hati kita menjadi korban atau pelaku dalam bullying. Mengapa? Karena pola asuh orang tua sangat besar andilnya dalam perilaku anak di luar rumah.
Perkataan dan sifat orangtua yang ditunjukkan dan dilihat anak, cenderung sering menjadi sebuah contoh sehingga diingat dan diikuti di lingkungan luar rumahnya.
Termasuk jika orang tua banyak memarahi anak dan mengata-ngatai anak, ia akan menjadi kurang percaya diri.
Baca Juga: Kenali Dampak Jangka Panjang dan Jangka Pendek Bullying pada Korban
Sayangnya orang tua sendiri terkadang tidak sadar bahwa apa yang mereka lakukan di rumah, sebenarnya bisa berpengaruh pada anak.
Lalu bagaimana seharusnya orang tua bersikap saat anak menjadi korban bullying atau anak menjadi pelaku bullying?
Ajarkan Bahwa Fisik Bukan yang Paling Utama
Memang kita tidak bisa mencegah sesuatu hal terjadi pada anak, termasuk jika ia mendapat bully dari teman-temannya.
Namun sebagai orang tua, jika anak menjadi korban kita bisa membantunya agar bisa menghadapi hal tersebut dengan positif.
Moms bisa mulai dari bagaimana cara membesarkan anak di rumah.
“Orang tua jangan membiasakan anak untuk tidak memberikan pujian dalam hal fisik saja, namun berikan pujian pada anak secara keterampilan, kemampuan, kreatifitas, dan tingkah laku anak,” tutur Katiana Salim, psikolog personal growth dalam acara Popmama Parenting Academy 2019, pada Jumat (11/10).
Baca Juga: Cara Terbaik Memantau Pertumbuhan Anak dan Memenuhi Nutrisinya dengan Baik
Menurutnya, hal ini baik untuk dilakukan karena dapat membuat anak tidak hanya berfokus pada penampilan dirinya saja.
Selain itu, ajarkan juga pada anak bahwa penampilan fisik setiap orang itu berbeda-beda dan baik apa adanya. Beri anak pengertian bahwa fisik seseorang tidak menentukan kesuksesan orang tersebut.
Dengan begini, secara tidak langsung orang tua akan membangun kepercayaan diri anak dan memotivasi anak untuk tetap percaya diri pada fisiknya.
Jadi jika ia mendapat bully terhadap penampilan fisiknya, anak tidak akan terlalu memikirkannya karena sudah dipersiapkan sebelumnya.
Ajak Anak Ekplorasi Kegiatan yang Berhubungan dengan Empati
Selain menghadapi anak yang menjadi korban bullying, orang tua juga bisa mencegah agar anak tidak menjadi pelaku bullying.
Pelaku bullying pada anak biasanya muncul karena ia meniru apa yang orang tua lakukan atau acara-acara di televisi.
Namun menurut Maureen Hitipeuw, founder dari komunitas Single Mom, happy mom is happy kids. Jadi jika Moms merasa bahagia, maka anak juga akan tertular perasaan bahagia tersebut dari ibunya.
Baca Juga: 3 Kesalahan yang Sering Dilakukan Ibu Baru, Moms Juga Pernah?
“Sama seperti empati, tanamkan pada anak untuk mengerti penerimaan terhadap perbedaan,” ujar Maureen.
Di samping itu, menurutnya penting juga bagi orang tua untuk mengajak anak untuk mengeksplor kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan empati. Misalnya bagaimana cara merawat hewan peliharaan, lalu berteman dengan anak lainnya.
Jangan hanya biarkan anak bermain sendiri dan menonton televisi terlalu banyak, karena bisa membahayakan anak.
Tidak perlu biaya mahal kok untuk menghabiskan waktu bersama anak, cukup dengan kegiatan-kegiatan sederhana seperti masak bersama atau menghabiskan akhir pekan bersama dengan anak.
Dengan begitu, anak akan memperoleh kasih sayang yang ia butuhkan dan dapat memperlakukan temannya dengan baik pula.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.