Ini 6 Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional, Pilih yang Mana?
Moms ingin buka tabungan baru, tetapi bingung memilih jenis bank? Ketahui perbedaan bank syariah dan bank konvensional.
Tentunya Moms sudah tak asing lagi dengan cara kerja bank konvensional.
Bank konvensional menerapkan sistem suku bunga, baik pada tabungan maupun pinjaman.
Di hukum syariat Islam, “bunga” ini dilarang karena dianggap riba.
Jadi, bank syariah menggunakan prinsip bagi hasil sebagai dasar operasionalnya.
Nah, jika ingin menghindari praktik-praktik finansial yang dilarang hukum syariat Islam, bank syariah bisa jadi pilihan tepat.
Baca Juga: Cari Tahu Soal Hukum Kebiri, dari Cara Kerja hingga Pandangan Menurut Hukum dan Islam
Pengertian Bank Syariah dan Bank Konvensional
Sebelum beranjak membahas perbedaan bank syariah dan bank konvensional, mari pahami pengertiannya masing-masing.
Mengutip dari Academy for International Modern Studies (AIMS), bank konvensional dengan praktik pengambilan simpanan dari individu dan bisnis, lalu memberikan pinjaman kepada pihak yang membutuhkan pembiayaan.
Jenis bank ini memungkinkan Moms untuk menyetor dana dan mendapatkan bunga saat tidak menggunakannya melalui produk deposito atau tabungan berjangka.
Moms juga dapat mengajukan pinjaman, seperti kredit tanpa agunan (KTA), kredit pemilikan rumah (KPR), kartu kredit, dan sebagainya.
Adapun bank syariah melibatkan penggunaan bagi hasil, pinjaman tanpa bunga, dan layanan keuangan lainnya berdasarkan prinsip-prinsip hukum syariat Islam.
Tidak seperti bank konvensional yang membebankan bunga pinjaman, bank syariah lebih mendorong transaksi keuangan dengan fokus utama pada amal dan pengembangan masyarakat.
Dalam banyak hal, produk bank syariah mirip dengan bank konvensional.
Terutama pada produk tabungan dan pinjaman untuk pembelian besar, seperti rumah atau kendaraan.
Namun, perbedaan bank syariah dan bank konvensional, yaitu cara beroperasinya.
Bank syariah sering disebut perbankan “etis”.
Perbankan syariah lebih mendorong masyarakat untuk mengajukan pinjaman lebih kecil ketimbang mengambil yang besar.
Artinya, bank syariah bisa lebih berkelanjutan ketimbang bank konvensional dalam jangka panjang.
Baca Juga: Kumpulan Ayat tentang Riba Beserta Artinya agar Senantiasa Menjauhinya
Kelebihan dan Kekurangan Bank Syariah
Nah, kini Moms pasti sudah lebih paham pengertian masing-masing jenis bank.
Sebelum membahas perbedaan bank syariah dan bank konvensional, ketahui kelebihan dan kekurangan bank syariah.
Inilah daftar kelebihan bank syariah:
1. Melarang Biaya Riba
Salah satu keuntungan besar dari bank syariah adalah penghindaran biaya riba atau bunga atas dana pinjaman.
Ini sesuai dengan hukum syariat Islam yang melarang riba dan spekulasi.
Jadi, jika Moms tidak suka dengan sistem bunga perbankan, bank syariah jadi pilihan ideal bagi Moms.
Baca Juga: Kredit Mobil Syariah: Hukum, Syarat, dan Lembaga Penyedia
2. Tidak Melakukan Spekulasi
Seperti yang disebutkan sebelumnya, bank syariah tidak melakukan spekulasi, bahkan dilarang melakukannya dalam transaksi bisnis.
Menurut Business Compiler, bank syariah lebih fokus pada modal untuk ekonomi riil dan mempromosikan pemerataan sosial ekonomi.
Adapun spekulasi dapat mendorong ketidakstabilan dan mengarah pada penyelewengan modal.
3. Distribusi Pendapatan dan Kekayaan yang Merata
Bank Syariah memiliki prinsip bagi hasil dan kerugian.
Jadi, risiko ditanggung bersama oleh bank dan nasabah.
Sistem intermediasi keuangan ini pada akhirnya menciptakan distribusi pendapatan dan kekayaan yang lebih adil.
4. Perbankan untuk Semua
Moms tidak perlu khawatir meski tidak menganut agama Islam.
Meski menerapkan syariat Islam, bank syariah tidak terbatas bagi muslim saja.
Siapa pun bisa menjadi nasabah pada bank syariah.
5. Transparansi
Dalam menjalankan bisnisnya, bank syariah menerapkan prinsip keuangan yang adil dan transparan.
Sebagai nasabah, Moms memiliki hak prerogatif dalam mendapat pemahaman penuh tentang risiko dan biaya terkait produk serta layanan.
Untuk melengkapi pertimbangan dalam memutuskan menjadi nasabah bank syariah, berikut ini daftar kekurangan jenis bank ini:
- Interpretasi syariat terhadap produk keuangan inovatif tidak selalu disepakati. Beberapa Murabahah didasarkan pada suku bunga yang berlaku ketimbang kondisi ekonomi atau keuntungan.
- Bank syariah tidak dapat meminimalkan risiko, karena tindakan lindung nilai atau hedging dilarang.
- Dokumentasi sering dibuat khusus untuk transaksi, sehingga biaya transaksi jadi tinggi.
- Ada beberapa produk bank syariah yang mungkin tidak sesuai dengan peraturan keuangan internasional.
Baca Juga: Mengenal Investasi Reksadana: Jenis, Kelebihan, dan Kekurangannya
Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional
Setelah mengetahui seluk beluk tentang bank syariah, kini kita bisa bahas perbedaan bank syariah dan bank konvensional.
Semoga daftar perbedaan ini bisa jadi bahan pertimbangan dalam memilih jenis bank yang tepat untuk menyimpan tabungan.
Inilah daftar perbedaan bank syariah dan bank konvensional. Disimak ya, Moms!
1. Produk Perbankan
Perbedaan bank syariah dan bank konvensional yang pertama, yaitu dari segi produknya.
Pada bank konvensional, uang merupakan produk dan sumber pertukaran yang memiliki nilai untuk diperdagangkan.
Adapun pada bank syariah, aset merupakan produk utamanya, sedangkan uang hanya sebagai sumber pertukaran.
2. Bunga Simpanan
Perbedaan bank syariah dan bank konvensional selanjutnya, yakni dari segi bunga simpanan.
Di bank konvensional, nasabah yang memiliki deposito diberikan tingkat bunga yang tetap.
Hal ini berbeda dengan perbankan syariah yang mendistribusikan keuntungan dari profit bank untuk bulan tersebut, sesuai dengan bobot yang ditentukan.
3. Bunga Pinjaman
Perbedaan bank syariah dan bank konvensional juga terlihat dari segi bunga pinjaman, terutama pinjaman untuk usaha.
Pada bank konvensional, bunga pinjaman tetap dibebankan, terlepas dari kinerja bisnis meningkat atau memburuk.
Artinya, jika bisnis gagal, bank tidak ikut bertanggung jawab.
Bank syariah tentu berbeda.
Selain tidak ada konsep bunga dalam pinjaman, kerugian ditanggung bersama jika peminjam mengalaminya.
4. Pengaruh Inflasi
Perbedaan selanjutnya terlihat dari bagaimana pengaruh inflasi terhadap bank.
Menurut My Money Souq, bank konvensional cenderung menaikkan harga barang dan jasa karena inflasi.
Penentuan harga pokok produk sudah dilakukan berdasarkan aspek inflasi.
Adapun pada bank syariah, ada kontrol yang tinggi atas inflasi dan tidak ada harga tambahan yang dibebankan.
5. Pertumbuhan
Perbedaan bank syariah dan bank konvensional selanjutnya, yaitu dari segi pertumbuhan.
Pada bank konvensional, pertumbuhan kekayaan tidak nyata terjadi, karena uang tetap ada di beberapa tangan.
Adapun pada bank syariah, pertumbuhan kekayaan nyata terjadi pada masyarakat, karena adanya bagi hasil kepada nasabah.
6. Kondisi Gagal Bayar Pinjaman
Jika melakukan pinjaman untuk usaha, tetapi sayangnya gagal, bank konvensional cenderung akan mengategorikannya sebagai non-performing loan atau pinjaman bermasalah.
Kasusnya berbeda jika melakukan pinjaman di bank syariah.
Manajemen usaha Moms dapat diambil alih untuk diserahkan kepada manajemen yang lebih baik.
Baca Juga: KPR Sudah Lunas? Begini Cara Mengurus Roya yang Wajib Diketahui
Nah, itulah sejumlah perbedaan bank syariah dan bank konvensional.
Jadi, sudah menentukan akan menabung di bank jenis apa nih, Moms?
- https://www.ojk.go.id/id/kanal/perbankan/Pages/Bank-Syariah.aspx
- https://aims.education/study-online/difference-between-islamic-banking-and-conventional-banking-system/
- https://www.businesscompilerng.com/2022/01/advantages-and-disadvantages-of-islamic-bank.html
- https://www.mymoneysouq.com/financial-blog/difference-between-islamic-banking-and-conventional-banking/
- https://www.nrspbank.com/differences-between-islamic-and-conventional-banking
- https://www.acowtancy.com/textbook/acca-afm/b3-impact-of-financing-on-investment-decisions-and-apv/disadvantages-of-islamic-finance/notes
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.