10 Juni 2024

3 Perbedaan Sakit Pinggang Haid dan Hamil, Perhatikan Moms!

Merasa sakit pinggang, ini tanda haid atau hamil ya?
3 Perbedaan Sakit Pinggang Haid dan Hamil, Perhatikan Moms!

Foto: Freepik.com/freepik

Saat hamil maupun haid, umumnya perempuan akan sama-sama merasakan sakit pinggang. Lantas apa perbedaan sakit pinggang haid dan hamil?

Sakit pinggang memang bisa jadi tanda haid dan kehamilan. Rasa nyeri yang dirasakan juga bisa sulit dibedakan.

Sebagian besar gejala gejala premenstrual syndrom (PMS) atau sindrom pramenstruasi hampir serupa dengan gejala hamil.

Bagi perempuan yang sering terlambat haid akan sulit menentukan perbedaan sakit pinggang haid dan hamil.

Wanita yang melacak suhu tubuh basal mereka mungkin akan lebih mudah untuk mengidentifikasi gejalanya.

Sakit Pinggang Bisa jadi Tanda Haid atau Hamil

Sulit untuk menguraikan perbedaan sakit pinggang haid dan hamil tanpa pemeriksaan yang lebih mendalam.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan sakit pinggang haid dan hamil ini adalah faktor usia, riwayat keluarga, indeks masa tubuh yang tidak normal, sering konsumsi makanan cepat saji, terpapar asap rokok, dan lainnya.

Meski perbedaan sakit pinggang dan hamil ini berbeda di setiap orang, untuk memastikan, lakukan pemeriksaan ke dokter kandungan ya, Moms.

Apalagi jika kerap merasakan sakit pinggang yang berlebihan tidak kunjung reda.

Sakit Pinggang sebagai Tanda Haid

Sebagai tanda haid, sakit pinggang disebabkan oleh kontraksi rahim yang menekan otot-otot punggung bawah.

Ini biasanya terjadi beberapa hari sebelum dan selama menstruasi, sering disertai kram perut dan perubahan suasana hati.

Sakit pinggang saat haid ini juga umumnya disertai dengan gejala dismenore.

Menurut studi di Medical Journal of Lampung University, dismenore adalah nyeri perut yang berasal dari rahim saat masa haid.

Rasa nyeri ini timbul bersamaan di awal dan pertengahan menstruasi.

Sakit Pinggang sebagai Tanda Kehamilan

Sebagai tanda kehamilan, sakit pinggang biasanya terjadi karena perubahan hormonal dan peningkatan aliran darah ke daerah panggul.

Ini dimulai pada awal kehamilan dan dapat berlanjut sepanjang kehamilan.

Seringnya disertai gejala seperti mual dan perubahan payudara.

Untuk memastikan penyebab sakit pinggang yang dialami, apakah karena haid atau hamil, sebakinya lakukan tes kehamilan atau konsultasikan dengan dokter.

Baca Juga: Serba-serbi PMS pada Wanita yang Mengganggu, Perhatikan!

Perbedaan Sakit Pinggang Haid dan Hamil

Perempuan Sakit Pinggang
Foto: Perempuan Sakit Pinggang (Orami Photo Stock)

Tak mudah mengetahui perbedaan sakit pinggang haid dan hamil. Sebab keduanya memiliki kemiripan.

Menurut Virginia Spine Institute, nyeri pinggang menjelang haid biasanya sakit pada jaringan otot.

Ini umumnya disebabkan oleh perubahan hormon.

Hormon prostaglandin yakni hormon yang dilepaskan selama menstruasi untuk mendorong terjadinya kontraksi pada bagian rahim.

Hormon ini yang menyebabkan sakit pinggang pada saat menjelang atau hari haid.

Kondisi ini yang biasanya disebut kontraksi, menyebabkan sakit pinggang dan dapat menjalar hingga ke perut dan punggung.

Jadi, bagaimana mengetahui perbedaan sakit pinggang haid dan hamil?

1. Tingkatan Rasa Nyeri

Perbedaan sakit pinggang haid dan hamil yakni dari tingkatan nyeri yang dialami.

Bagi wanita yang memiliki endometriosis kerap merasakan gejala sakit pinggang ini selama siklus menstruasi.

Banyak faktor yang dapat menyebabkan sakit pinggang akibat haid. Misalnya, ada kondisi rahim terbalik.

Ini dapat membuat beberapa wanita mengalami kram di bagian pinggang atau di bagian perut.

Perbedaan sakit pinggang haid dan hamil, biasanya sakit pinggang karena haid berangsur membaik saat bertambahnya umur.

Berbeda dengan sakit pinggang saat hamil terjadi di separuh trimester pertama kehamilan.

2. Lamanya Nyeri

Perbedaan sakit pinggang haid dan hamil dapat dilihat dari berapa lama nyeri itu terejadi.

Biasanya sakit pinggang karena haid terjadi dalam kurun waktu tertentu dan membaik saat bertambahnya umur.

Berbeda dengan sakit pinggang saat hamil yang terjadi di separuh trimester pertama kehamilan.

Selama kehamilan, ligamen di tubuh akan menjadi lunak dan akan merenggang untuk mempersiapkan kehamilan.

Pergerakan ini dapat membebani sendi punggung bawah, pinggang, dan pinggul.

3. Posisi Nyeri

Perbedaan sakit pinggang haid dan hamil juga dapat dilihat dari posisi nyeri itu berasal.

Studi di The Journal of Physical Therapy Sciences mengutarakan, nyeri pinggang pada wanita hamil sekitar 80% dirasakan pada bagian lumbal dan sakroilaka.

Sakroiliaka terletak di atas tulang ekor dan dekat tulang pinggul. Sedangkan lumbal terletak di tulang belakang atau punggung.

Area ini menjadi sakit yang kerap dirasakan oleh wanita hamil pada umumnya.

Hormon pada wanita juga dapat memengaruhi kondisi ini.

Stres juga pemicu sakit pinggang pada masa kehamilan. Stres meningkatkan nyeri otot dan kekakuan pada sendi.

Melansir Healthline, sakit pinggang saat hamil juga dapat disertai dengan gejala seperti ditusuk dan membakar di area punggung bawah.

Nyeri di satu sisi area kanan atau kiri punggung bawah.

Nyeri ini juga menjalar ke bagian belakang paha dan tungkai atau hampir sama dengan nyeri panggul.

Di sebagian orang, nyeri pinggang berlebihan juga ditandai dengan ketidakmampuan untuk berjalan dengan normal.

Sedangkan, bagi yang sedang di fase menstruasi, nyeri terasa di sekitar pinggang bawah dan nyeri ringan yang berangsur hilang.

Pengaruh Aktivitas Fisik pada Intensitas Sakit Pinggang saat Haid dan Hamil

Aktivitas fisik dapat mempengaruhi nyeri pinggang baik selama haid maupun kehamilan.

Selama haid, olahraga ringan seperti yoga dan peregangan dapat membantu mengurangi nyeri pinggang dengan meningkatkan sirkulasi darah dan meredakan ketegangan otot.

Namun, aktivitas yang terlalu berat dapat memperburuk nyeri.

Selama kehamilan, aktivitas fisik yang tepat seperti prenatal yoga atau berjalan kaki dapat membantu menjaga postur tubuh yang baik, mengurangi tekanan pada punggung, dan meningkatkan fleksibilitas.

Penting untuk menghindari angkat beban berat atau aktivitas yang berisiko jatuh.

Konsultasi dengan dokter sebelum memulai program latihan sangat disarankan untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya.

Pengaruh Gaya Hidup pada Perbedaan Sakit Pinggang Haid dan Hamil

Gaya hidup dan kebiasaan dapat mempengaruhi nyeri pinggang dengan signifikan.

Diet yang sehat dan seimbang dapat mengurangi peradangan dan menjaga berat badan ideal, mengurangi tekanan pada punggung.

Postur tubuh yang baik, terutama saat duduk dan berdiri, penting untuk mencegah nyeri punggung.

Kebiasaan buruk seperti duduk terlalu lama atau posisi tidur yang tidak ergonomis dapat memperparah nyeri pinggang.

Berolahraga secara teratur dan menjaga hidrasi juga membantu menjaga kesehatan punggung, baik selama haid maupun kehamilan.

Mengelola stres juga penting, karena stres dapat memperburuk ketegangan otot.

Baca Juga: Keputihan pada Ibu Hamil: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Gejala Haid dan Hamil yang Tampak Serupa

Perempuan Mual
Foto: Perempuan Mual (Orami Photo Stocks)

Selain mengetahui perbedaan sakit pinggang haid dan hamil, Moms perlu mengetahui ciri-ciri lain yang serupa antara haid dan hamil berikut ini.

Jangan sampai tertukar ya!

1. Mual dan Muntah

Selain sakit pinggang, gejala lain yang sulit dibedakan antara haid dan hamil adalah munculnya rasa mual dan ingin muntah.

Sebagian wanita 1–2 hari sebelum haid merasakan gejala mual hingga muntah.

Rasa tidak enak di perut ini menyebabkan rasa ingin muntah atau mengeluarkan sesuatu.

Kerap disertai dengan pusing atau sakit kepala. Namun tidak semua wanita merasakan gejala ini menjelang haid.

Laman American Pregnancy Association menunjukkan bahwa mual dan muntah dapat menjadi salah satu gejala kehamilan.

Biasanya terjadi di minggu ke-6 kehamilan. Meskipun sering dialami di pagi hari atau morning sickness, tak jarang juga ada merasakan di setiap waktu.

Bagi kebanyakan wanita, mual ini akan berhenti setelah minggu ke-12 kehamilan. Namun, tidak setiap wanita hamil mengalami mual muntah.

Baca Juga: Selain Hamil, Ini 6 Penyebab Telat Menstruasi yang Harus Diwaspadai

2. Payudara Nyeri dan Bengkak

Wanita pada usia subur cenderung lebih mengalami payudara nyeri dan bengkak pada sekitar paruh kedua siklus haid.

Ini menjadi gejala lain yang sulit dibedakan antara haid dan hamil selain sakit pinggang.

Gejala ini juga bervariasi dari pada tiap wanita, bisa ringan sampai parah sebelum haid dan berangsur-angsur reda seiring menstruasi berlangsung.

Bagi yang sedang hamil, payudara nyeri dan bengkak bisa terjadi minimal 2 minggu setelah pembuahan dan bahkan berlangsung lebih lama selama kehamilan.

Gejala ini disebabkan oleh peningkatan kadar progesteron di dalam tubuh.

3. Bercak Darah dan Nyeri Perut

Sedikit bercak atau kram perut selama PMS biasa terjadi dan keparahannya bervariasi sesuai dengan faktor genetik dan tubuh wanita.

Kram atau dismenore adalah gejala PMS yang umum pada wanita antara waktu 24 sampai 48 jam sebelum haid.

Saat perdarahan dimulai, rasa sakit berkurang dan perlahan hilang saat menstruasi berakhir.

Sedangkan pada ibu hamil, bercak darah bisa terjadi ketika telur yang telah dibuahi menempel ke dinding rahim.

Hal ini menyebabkan sedikit flek atau kram selama kehamilan dini yang disebabkan karena pendarahan implantasi.

Banyak wanita mengalami nyeri perut ringan bersamaan dengan munculnya bercak darah tersebut.

4. Perubahan Emosional

Setiap wanita mengalami perubahan suasana hati dan lebih sensitif selama beberapa hari sebelum siklus menstruasi dan merasakan hormon mereka di luar kendali.

Bukan hanya perempuan haid yang mengalaminya, tapi juga pada ibu hamil.

Perubahan hormonal dalam tubuh wanita hamil membuatnya sangat emosional, suasana hati berubah-ubah dan lebih sensitif, yang berlangsung lebih dari beberapa hari setelah periode menstruasi.

Baca Juga: 12 Manfaat Menstruasi untuk Wanita, Bisa Bikin Awet Muda!

5. Berat Badan Naik dan Kembung

Tubuh wanita mempertahankan kadar air tinggi sebelum PMS, sehingga menyebabkan kembung.

Bra terasa kencang, perut sedikit buncit, dan celana terasa lebih ketat dari biasanya.

Banyak wanita juga mengalami kenaikan berat badan seminggu sebelum menstruasi, namun gejala ini hilang saat pendarahan dimulai.

Berbeda dengan kehamilan, hormon progesteron biasanya menyebabkan kembung dan Moms akan merasa tidak nyaman dengan berat badan yang bertambah ini.

Perasaan ini tidak akan pudar dalam beberapa hari jika Moms sedang hamil.


Cara Memastikan Perbedaan Sakit Pinggang sebagai Tanda Haid dan Hamil

Perbedaan antara sakit pinggang yang disebabkan oleh haid dan kehamilan dapat dipastikan dengan cara berikut.

1. Perhatikan Gejala Lain

Kehamilan awal sering disertai mual, perubahan payudara, dan kelelahan. Sementara haid mungkin disertai kram perut dan perubahan suasana hati.

2. Tes Kehamilan

Jika ada kemungkinan hamil, lakukan tes kehamilan yang akurat.

3. Konsultasi Dokter

Berkonsultasilah dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut dan penanganan yang tepat.

4. Catat Siklus Menstruasi

Perhatikan keteraturan siklus menstruasi untuk membantu membedakan penyebab nyeri.

Baca Juga: 4 Perbedaan Keputihan Mau Haid dan Hamil, Cari Tahu Moms!

Cara Mengatasi Sakit Pinggang saat Haid dan Hamil

Untuk mengurangi sakit pinggang haid dan hamil, biasanya sebagian wanita mengkonsumsi obat anti radang untuk meredakan gejala.

Namun ternyata, ada hal lain yang bisa dilakukan untuk meredakan sakit pinggang, simak berikut ini.

1. Olahraga Teratur

Joging
Foto: Joging (Orami Photo Stock)

Untuk mengatasi sakit pinggang saat haid dan hamil bisa dengan berolahraga secara teratur.

Studi menunjukkan bahwa wanita yang kerap berolahraga secara teratur, tidak terlalu sering merasakan kram pinggang pada saat haid.

Berolahraga seperti kardio atau berlari dapat menjadi pilihan Moms.

Melansir dengan, dengan aerobik tiga kali seminggu dapat membantu meredakan nyeri haid.

Ini juga perlu dilakukan latihan rutin yang konsisten.

2. Mengompres dengan Handuk Hangat

Untuk meredakan sakit pinggang haid dan hamil, bisa dengan mengompres menggunakan handuk panas.

Mengompreskan handuk panas dapat meredakan gejala PMS dan sakit pinggang akibat hamil.

Menggunakan krim panas juga diklaim efektif dalam mengurangi nyeri di bagian yang sakit.

Selain menggunakan handuk panas, Moms juga bisa mandi air hangat.

Hal ini akan membantu melemaskan otot yang tegang dan kaku akibat kontraksi berlebihan, sehingga mengurangi nyeri.

3. Minum Banyak Air

Minum Air
Foto: Minum Air (Orami Photo Stock)

Minum air cukup memang diharuskan agar badan tidak dehidrasi. Dengan membiasakan minum air tiap harinya, maka nyeri pinggang akan berkurang.

Selain untuk meredakan, minum air putih juga dapat menjaga kestabilan tubuh.

Perhatikan juga pola makan yang sehat dan konsumsi suplemen nutrisi kaya akan vitamin B dan magnesium.

Dengan ini, tubuh akan lebih terhidrasi dan penuh energi.

4. Yoga

Banyak wanita yang merasakan lebih rileks setelah beryoga.

Yoga juga dapat menenangkan dan menyembuhkan nyeri sakit pinggang haid dan hamil.

Beberapa penelitian juga mengatakan yoga dapat mengurangi nyeri haid, meskipun perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.

Namun, ini dapat menjadi alternatif Moms selain berlari atau aerobik.

5. Peregangan

Moms dapat melakukan peregangan untuk meredakan sakit pinggang haid dan hamil. Ini juga untuk meredakan kram sekitar perut.

Cobalah untuk berdiri tegak kemudian lakukan gerakan badan memutar ke kiri dan ke kanan. Lakukan dengan perlahan dan ulangi gerakan.

Meski tidak menyembuhkan, dengan melakukan peregangan maka otot akan mengendur.


Penyebab Sakit Pinggang Lainnya

Sakit Pinggang
Foto: Sakit Pinggang (Freepik.com/user18526052)

Bertambahnya usia seseorang ternyata bisa memperparah tingkatan nyeri sakit pinggang.

Mulai usia 30 tahun ke atas, tulang belakang mulai mengalami degenerasi.

Hal ini menyebabkan seseorang lebih rentan mengalami sakit pada pinggang belakang. 

Untuk itu, mari simak penyebab lain dari sakit pinggang selain karena haid atau hamil.

1. Nyeri Mekanik

Nyeri mekanik merupakan penyebab lain sakit pinggang yang dialami.

Nyeri ini berasal dari otot, ligamen, atau tulang yang berada di sekitar pinggang belakang.

Biasanya, nyeri terjadi terpusat pada pinggang, bokong, hingga paha bagian atas tubuh.

Ini terjadi karena adanya beban yang berlebihan pada tulang belakang wanita.

Beban berlebih ini menyebabkan kelelahan pada otot dan ligamen, sehingga dapat menimbulkan cedera atau sakit pada daerah pinggang.

Nyeri pinggang ini juga akan semakin kuat jika gerakan Moms cukup ekstrem. Perbanyak istirahat jika nyeri ini tak berangsung hilang.

2. Nyeri Radikular

Mengutip Beaumont, nyeri radikuler adalah jenis nyeri yang menyebar dari punggung dan pinggul ke kaki melalui tulang belakang.

Rasa sakit menjalar di sepanjang akar saraf tulang belakang ini menjadi penyebab lain sakit pinggang.

Selain itu, rasa nyeri bisa disertai kaki mati rasa, kesemutan, dan kelemahan otot.

Nyeri radikuler terjadi ketika saraf tulang belakang tertekan (terjepit) atau meradang.

Jika Moms mengalami pinggang belakang sakit yang tidak kunjung sembuh, mungkin mengalami nyeri radikular.

Seseorang dapat mengalami saraf terjepit akibat jepitan saraf akibat diskus tulang belakang.

Diskus tulang belakang berfungsi sebagai bantalan antar tulang, berbentuk seperti donat dengan bahan yang lunak.

Robekan pada diskus menyebabkan inti lunak keluar, menekan saraf, dan menjadi nyeri radikular.

3. Infeksi Organ Dalam

Sakit pinggang bisa juga karena adanya infeksi pada organ dalam.

Pinggang belakang sakit dapat disebabkan oleh macam-macam gangguan pada organ dalam.

Misalnya, sakit pinggang kanan dan kiri dapat disebabkan oleh organ tubuh yang berbeda.

Sakit pinggang bawah dapat terjadi akibat gangguan ginjal, seperti infeksi, batu ginjal, dan inflamasi usus.

Wanita dengan pinggang belakang sakit dapat disebabkan karena masalah organ reproduksi yakni endometriosis.

Kehamilan juga menjadi penyebab seringnya sakit pinggang. Faktor lainnya juga bisa karena adanya usus buntu.

Baca Juga: 9 Penyebab Sakit Pinggang Sebelah Kanan, Bisa Tanda Penyakit

Jika Moms merasakan gejala aneh dan tidak kunjung reda, segera kunjungi ke dokter kandungan ya.

Ini untuk mencegah komplikasi berkelanjutan.

Semoga Moms bisa segera antisipasi apa yang perlu dilakukan terkait kondisi yang dialami, ya!

  • https://www.researchgate.net/publication/301707879_Impact_of_pregnancy_on_back_pain_and_body_posture_in_women
  • https://www.spinemd.com/tips-to-reduce-lower-back-pain-during-menstruation/
  • https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/view/1040&prev=search&pto=aue
  • https://www.beaumont.org/services/pain-management-services/radicular-pain
  • https://www.wellandgood.com/pms-back-pain/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.