12 Juli 2024

Simak Perbedaan Susu Pasteurisasi dan UHT, Jangan Salah!

Dapat dibedakan melalui waktu penyimpanan

Moms, tahu tidak perbedaan susu pasteurisasi dan UHT?

Ternyata, tidak sedikit lho yang belum paham dengan perbedaan susu pasteurisasi dan UHT yang ternyata cukup jauh.

Sebagai minuman sehat yang harus ada di meja makan setiap hari, susu sangat berperan penting untuk kesehatan.

Salah satunya karena kandungan kalsium dalam susu yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan nutrisi bagi tulang Si Kecil.

Ada banyak variasi susu yang tersedia di pasaran, dan biasanya berbentuk bubuk atau cair.

Namun ternyata, ada beberapa jenis susu lainnya yang tidak diketahui banyak orang.

Beragam jenis susu ini menentukan nutrisi yang ada di dalamnya juga, jadi tidak semua susu memiliki kandungan yang sama.

Apakah Moms pernah mendengar tentang susu pasteurisasi dan UHT? Sebenanya, apa perbedaan susu pasteurisasi dan UHT?

Ini akan penting untuk diketahui. Sebab, akan lebih aman jika Moms mengetahui apa saja yang akan disajikan di meja makan untuk dikonsumsi keluarga di rumah.

Baca Juga: Berapa Lama Susu UHT Bertahan Setelah Kemasannya Dibuka?

Manfaat Susu untuk Kesehatan

Perbedaan Susu Pasteurisasi dan UHT
Foto: Perbedaan Susu Pasteurisasi dan UHT (Freepik.com/startnatali2019)

Sebelum mengetahui perbedaan susu pasteurisasi dan UHT, ada baiknya bagi Moms untuk mengetahui terlebih dulu manfaatnya.

Apalagi banyak pro dan kontra soal mengonsumsi susu setiap hari.

Nah, untuk mengurangi kekhawatiran, berikut manfaat susu untuk kesehatan:

1. Memiliki Banyak Nutrisi

Nutrition Data mencatat, dalam satu cangkir atau 244 gram susu sapi utuh mengandung:

  • Kalori: 146
  • Protein: 8 gram
  • Lemak: 8 gram
  • Kalsium: 28 persen dari AKG
  • Vitamin D: 24 persen dari RDA
  • Riboflavin (B2): 26persen dari RDA
  • Vitamin B12: 18 persen dari RDA
  • Kalium: 10 persen dari RDA
  • Fosfor: 22 persen dari RDA
  • Selenium: 13 persen dari RDA

Susu adalah sumber vitamin dan mineral yang sangat baik, susu juga mengandung kalium, B12, kalsium, vitamin D, vitamin A, magnesium, seng, dan tiamin.

Selain itu, susu juga merupakan sumber protein yang sangat baik dan mengandung ratusan asam lemak yang berbeda.

Termasuk asam linoleat terkonjugasi (CLA) dan omega-3, dilansir Food and Nutrition Research.

Baca Juga: Benarkah Susu UHT Full Cream Bikin Gemuk? Ini Penjelasannya!

2. Sumber Protein Berkualitas

Susu merupakan sumber protein yang berkualitas baik. Protein diperlukan untuk banyak fungsi vital dalam tubuh.

Seperti, termasuk pertumbuhan dan perkembangan, perbaikan sel, dan regulasi sistem kekebalan tubuh.

Minum susu juga dikaitkan dengan penurunan risiko kehilangan otot terkait usia.

Journal of The Academy of Nutrition and Dietetics mencatat, konsumsi susu dan produk susu yang lebih tinggi telah dikaitkan dengan massa otot seluruh tubuh yang lebih besar dan kinerja fisik yang lebih baik pada orang dewasa.

3. Bermanfaat bagi Kesehatan Tulang

Minum susu telah lama dikaitkan dengan kesehatan tulang.

Hal ini harus terus dijaga karena sekitar 99 persen kalsium tubuh disimpan di dalam tulang dan gigi, dikutip Institute of medicine US.

Susu adalah sumber nutrisi yang sangat baik untuk menyerap kalsium dengan baik, termasuk vitamin D, vitamin K, fosfor dan magnesium.

Menambahkan susu dan produk susu ke dalam makanan dapat mencegah penyakit tulang seperti osteoporosis.

Baca Juga: 8 Rekomendasi Susu Penambah Berat Badan Anak yang Bergizi Tinggi

Perbedaan Susu Pasteurisasi dan UHT

Perbedaan Susu Pasteurisasi dan UHT
Foto: Perbedaan Susu Pasteurisasi dan UHT (Orami Photo Stock)

Jadi, apa perbedaan susu pasteurisasi dan UHT? Dan mengapa Moms harus peduli?

Sebenarnya, alasan utama Moms harus mengetahuinya adalah karena faktor keamanan.

Selain itu, faktor nutrisi juga bisa menjadi pertimbangan, dilansir Huffpost.

Moms bisa menyimak penjelasan perbedaan susu pasteurisasi dan UHT, di sini:

1. Perbedaan Susu Pasteurisasi dan UHT: Proses

Sederhananya, pasteurisasi dimaksudkan untuk membuat susu lebih aman tanpa mengurangi nilai gizinya.

Pasteurisasi adalah proses memanaskan susu dan kemudian mendinginkannya dengan cepat untuk menghilangkan bakteri tertentu.

Untuk proses pasteurisasi yang efektif, susu dipanaskan hingga 74 derajat celcius selama 30 menit, atau dipanaskan hingga setidaknya 88 derajat celcius selama 15 detik, yang dikenal sebagai pasteurisasi flash.

Hal tersebut akan membuat susu tetap segar selama dua hingga tiga minggu.

Untuk proses Ultra-Heat Treatment (UHT), susu akan dipanaskan hingga 140 derajat celcius selama minimal dua detik.

Pengolahan ini menghasilkan umur simpan yang dapat diperpanjang hingga sembilan bulan bila dibandingkan dengan susu pasteurisasi.

Pasteurisasi tidak membunuh semua mikro-organisme dalam susu, tetapi dimaksudkan untuk membunuh beberapa bakteri dan membuat beberapa enzim menjadi tidak aktif.

Hal ini juga diperkuat dengan pernyataan Food and Drugs Administration (FDA) dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) yang menyatakan bahwa pasteurisasi tidak mengurangi nilai gizi susu.


2. Perbedaan Susu Pasteurisasi dan UHT: Kandungan

American Journal of Food Technology melakukan evaluasi efek pasteurisasi dan proses suhu ultra tinggi terhadap beberapa kandungan di dalam susu, misalnya komposisi proksimat dan fisikokimia.

Sampel diserahkan untuk:

  • Penentuan kadar air
  • Protein
  • Lemak total
  • Laktosa
  • Total padatan
  • Ekstrak kering bebas lemak
  • Urea
  • Kalsium
  • Fosfor
  • pH
  • Keasaman
  • Densitas
  • Profil asam lemak
  • Jumlah sel somatik
  • Jumlah bakteri total.

Susu pasteurisasi dan susu UHT ternyata dapat menjaga kandungan protein dan laktosa serupa dengan susu mentah.

Ini hanya mengubah sedikit komposisi susu, menurunkan total lemak dan total padatan, serta meningkatkan urea.

Tidak adanya modifikasi signifikan yang besar pada komposisi susu dan profil asam lemak menunjukkan bahwa proses tersebut dapat diterapkan tanpa mengubah nilai gizi susu.

Artinya, hanya beberapa bakteri saja yang hilang, tetapi tidak dengan kandungan gizinya.

Hal tersebut juga diperkuat dengan studi dari Shanghai T&G International Trade.

Karena mendapatkan suhu tinggi, beberapa nutrisi susu yang tidak tahan panas seperti vitamin akan rusak.

Jadi, akan menyebabkan laktosa coking atau protein dan laktosa akan terjadi beberapa reaksi maillard, membuat susu menjadi cokelat, dan mengubah rasa susu asli.

Meski begitu, teknologi yang digunakan dalam proses pembuatan susu pasteurisasi dan susu UHT tidak akan mengurangi gizi susu.

Susu kaya akan nutrisi, namun yang terpenting ada empat nutrisi, yakni protein lisin, kalsium, vitamin B12 dan vitamin B2 atau riboflavin.

Walaupun akan ada beberapa komponen dalam prosesnya, tapi tidak mengurangi nutrisi pada susu. Seperti:

  1. Protein dalam susu setelah mendapatkan teknologi UHT dapat menghasilkan degenerasi, termasuk perubahan fisik, tetapi degenerasi protein tidak berpengaruh pada nilai gizinya.
  2. Kalsium dalam susu. Pemanasan tidak mempengaruhi penyerapan tubuh saat mengkonsumsi susu pasteurisasi atau susu UHT.
  3. Setelah susu disterilkan dengan suhu sangat tinggi membuat sebagian vitamin yang sensitif terhadap panas akan hancur, tetapi tingkat kerusakannya sangat rendah. Selain B2 dan vitamin B12 dalam susu, kebutuhan vitamin lainnya kandungan masih terjaga.

Mengenai manfaat relatif susu pasteurisasi dan susu UHT, Chinese Agricultural University secara khusus membuat perbandingan eksperimental.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyerapan kalsium pada kepadatan mineral tulang, dan pengaruh protein, tidak memiliki perbedaan besar antara keduanya.

University of Melbourne mencatat, suhu tinggi saat proses pasteurisasi mengubah sifat protein yang aktif secara imunologis dalam susu, dan kehilangan nutrisi protein dalam susu UHT lebih dari pada pasteurisasi.

Selain itu, kalsium yang larut dalam susu akan menjadi kalsium yang tidak larut sehingga sulit diserap tubuh setelah dilakukan sterilisasi suhu tinggi.

Selama penyimpanan susu, nutrisi akan hilang seiring waktu. Oleh karena itu, dari segi nutrisi, susu pasteurisasi adalah pilihan yang lebih baik.

Baca Juga: 5 Manfaat Susu UHT, Bagus untuk Tumbuh Kembang Anak

3. Perbedaan Susu Pasteurisasi dan UHT: Penyimpanan

Proses pasteurisasi tidak dapat membunuh semua mikroorganisme dalam susu, dan beberapa mikroorganisme masih dapat tertinggal.

Untuk mencegah mikroorganisme itu berkembang biak dalam jumlah besar, susu pasteurisasi harus berada dalam kondisi dingin selama proses berlangsung.

Baik ketika diangkut, dijual, atau disimpan, susu pasteurisasi perlu didinginkan pada suhu 2-6 derajat Celsius.

Umur simpan susu pasteurisasi yang hanya beberapa hari, mengharuskan sumber susu tidak terlalu jauh dari tempat penjualan, yang tentunya membatasi cakupan pasar susu pasteurisasi secara luas.

Oleh karena itu, harga susu pasteurisasi juga sedikit lebih tinggi.

Susu UHT lebih baik dan aman karena telah disterilkan, bisa disimpan pada suhu kamar, dan tahan lama hingga 1-9 bulan.

Susu pasteurisasi dan susu UHT awalnya adalah produk yang berbeda untuk kelompok konsumen yang berbeda.

Meskipun ada sedikit perbedaan dalam nutrisi dan rasa, keduanya tidak jauh berbeda. Hal ini juga tergantung kepada kebutuhan konsumen.

Melihat perbedaan susu pasteurisasi dan UHT ini, Moms akan memilih produk yang mana untuk disimpan di rumah?

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.