Mengenal SMA Perguruan Cikini, Kurikulum hingga Biaya
Perguruan Cikini merupakan yayasan pendidikan yang sudah berdiri selama puluhan tahun di Jakarta.
Awalnya, yayasan ini berdiri sebagai tempat kursus Bahasa Indonesia saat masa penjajahan Jepang di Indonesia. Karena banyaknya peminat, kursus tersebut berkembang menjadi sekolah formal.
Kini, Perguruan Cikini telah memiliki beberapa cabang di berbagai wilayah Jakarta, terus berkomitmen memberikan pendidikan berkualitas.
Salah satu jenjang pendidikan yang tersedia di Perguruan Cikini adalah jenjang SMA dan SMK.
Ingin mengetahui informasi lebih lanjut mengenai SMA dan SMK Perguruan Cikini? Simak artikel ini hingga akhir, ya!
Baca juga: Mengenal Sekolah Pelita Harapan, Sekolah Niki Zefanya!
Sejarah Perguruan Cikini
Pada masa pendudukan Jepang, banyak anak-anak yang kesulitan untuk mendapatkan pendidikan layak.
Hal ini dikarenakan pemerintah Jepang telah menutup semua sekolah, khususnya di Jakarta.
Kondisi tersebut membuat seorang ibu bernama Pandu Suradhiningrat membuka kursus Bahasa Indonesia.
Pada awal pendirian kursus tersebut, Ibu Pandu dibantu oleh Ibu Mien Soemadji yang juga berprofesi sebagai guru.
Lembaga kursus yang menjadi cikal bakal Perguruan Cikini tersebut, awalnya berada di rumah Alm. Dr. Rusyid yang berlokasi di Jalan Vien Welavan atau sekarang bernama, Jalan Kramat VIII.
Simak beberapa hal yang perlu Moms tahu seputar Perguruan Cikini.
1. Pindah Tempat
Sejak pertama dibuka, peminat lembaga kursus ini terus bertambah hingga harus berpindah tempat ke Sekolah Rakyat (SR) di Jalan Kernolog yang kini menjadi Kramat IV.
Karena jumlah siswa semakin banyak, tempat kursus ini pun akhirnya berubah fungsi menjadi Sekolah Rakyat Partikelis “MAYUMI” yang memiliki arti “Anak Panah” pada 1 Agustus 1942.
Setelah berjalan selama tiga bulan, sekolah ini dipindahkan ke Jalan Cikini Raya No.76.
Ini karena jumlah muridnya sudah lebih dari 200 orang.
Baca juga: Mengenal SMA M.H. Thamrin, SMA dengan 3 Kurikulum Terbaik
2. Resmi Jadi Perguruan Cikini
Pada tanggal 27 September 1952 atau tepatnya 10 tahun setelah beroperasi, akhirnya nama sekolah ini kembali diganti menjadi Perguruan Cikini.
Jenjang pendidikan di sekolah ini pun mulai berkembang.
Dari yang awalnya hanya untuk pendidikan dasar, kemudian menjadi sekolah menengah pertama (SMP).
3. Peristiwa Cikini
Karena dikelola oleh pribumi, sekolah ini pun menjadi pilihan para pejabat di masa itu, salah satunya adalah Ir. Soekarno.
Presiden pertama Indonesia ini memilih Perguruan Cikini sebagai tempat anak-anaknya menimba ilmu.
Bahkan, sebagai orangtua murid, beliau juga sempat menghadiri beberapa kegiatan sekolah, Moms.
Sayangnya, kehadiran Ir. Soekarno saat acara bazar sekolah, tercatat sebagai peristiwa kelam dalam sejarah.
Saat itu, terjadi upaya penggranatan terhadap Presiden Soekarno oleh orang tak dikenal.
Kejadian itu dikenal sebagai Peristiwa Cikini oleh masyarakat.
Untungnya, upaya tersebut gagal dan Presiden Soekarno tetap sehat setelah pulang dari acara tersebut.
Baca juga: Serba-serbi SMA Angkasa 1, Mulai dari Kurikulum hingga Biaya
Mengenai SMA Perguruan Cikini
SMA Perguruan Cikini pertama kali didirikan pada 1 September 1959 di Jalan Cikini Raya, sama seperti jenjang pendidikan lainnya.
Namun, seiring bertambahnya siswa, akhirnya pada 1986 SMA Perguruan Cikini dipindahkan ke Jalan PLN Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Hal ini sengaja dilakukan demi mengembangkan sarana dan prasarana sekolah, sehingga kualitas dan kuantitas SMA dapat terus ditingkatkan.
1. Pembangunan Sekolah Baru
Karena tingginya minat orangtua untuk menyekolahkan anak di SMA Perguruan Cikini, akhirnya pada 2020 lalu pihak yayasan kembali membuka SMA Perguruan Cikini II.
Lokasi SMA Perguruan Cikini II tidak jauh dari sekolah pertamanya, Moms.
Gedung sekolah SMA ini terletak di Jl Srengseng Sawah, Jakarta Selatan,
2. Fasilitas Lengkap
Demi menunjang kegiatan belajar dan mengajar, pihak yayasan memberikan fasilitas yang lengkap di SMA Perguruan Cikini.
Mulai dari kelas yang dilengkap dengan AC, lapangan olahraga hingga laboratorium yang lengkap.
3. Biaya Pendidikan
Karena statusnya sebagai sekolah swasta di Jakarta, jadi Moms harus merogoh kocek yang cukup dalam jika ingin menyekolahkan anak di SMA ini, ya.
Moms perlu menyiapkan uang sekitar Rp20 juta untuk memasukkan anak di sekolah ini, lho!
Namun, biaya tersebut tetap dapat dicicil sesuai dengan kesepakatan dengan pihak sekolah.
Baca juga: Mengenal SD Perguruan Cikini, Mulai dari Biaya, Kurikulum, Hingga Fasilitas
Mengenai SMK Perguruan Cikini
Selain SMA, Perguruan Cikini juga membuka SMK atau sekolah kejuruan di bidang teknik, Moms.
Pada 1979 pihak Yayasan Perguruan Cikini membuka sekolah kejuruan teknik yang pada saat itu namanya masih Sekolah Teknik Menengah (STM) Perguruan Cikini.
1. Berada di Jakarta Utara
Berbeda dengan jenjang lainnya, sejak awal SMK ini sudah dibangun di kawasan Plumpang, Jakarta Utara.
Jurusan pertama yang dibuka adalah Teknik Sipil/Bangunan, Teknik Mesin dan Teknik Listrik.
Sejak awal, antusiasme masyarakat di Jakarta Utara sangat tinggi.
Itulah mengapa pada masa awal pembukaannya, sekolah ini sudah memiliki 200 siswa yang terbagi menjadi 3 jurusan.
2. Pembukaan dan Penutupan Jurusan
Sekitar 1985 pihak yayasan kembali membuka dua jurusan baru, yaitu Teknik Otomotif dan Teknik Elektronika Komunikasi.
Kedua jurusan ini dibuka, seiring dengan berkembangnya teknologi di dunia.
Pada akhirn 1990an, SMK Perguruan Cikini membuka jurusan baru, yaitu Teknik Elektronika Industri dan Teknik Komputer.
Namun, seiring perkembangan teknologi dan dibukanya jurusan-jurusan baru.
SMK Perguruan Cikini juga menutup jurusan Teknik Sipil karena sepi peminat, Moms.
3. Dikenal di Luar Negeri
Kualitas pendidikan SMK Perguruan Cikini, tidak hanya dikenal di Indonesia, lho.
Pasalnya, beberapa siswa lulusan SMK ini juga ada yang dikirim untuk bekerja ke luar negeri, Moms.
Tak hanya itu, guru-guru di SMK ini juga sering dipanggil untuk menjadi pengajar tamu di negara tetangga.
4. Biaya Pendidikan
Biaya pendidikan di sekolah ini terbilang lebih mahal dibanding sekolah kejuruan pada umumnya, Moms.
Setiap jurusan memiliki tarif uang pangkal yang berbeda-beda, mulai dari Rp6,9 juta hingga Rp7,7 jutaan.
Selain itu, Moms juga harus mengeluarkan biaya untuk kegiatan, uang seragam dan juga SPP sekitar Rp800 ribu hingga Rp2,5 juta.
Baca juga: SMA Diponegoro Rawamangun: Profil, Kurikulum, hingga Biaya
Itu dia sejarah dan juga informasi biaya pendidikan di Yayasan Perguruan Cikini. Semoga bisa jadi referensi ya, Moms!
- https://id.wikipedia.org/wiki/Perguruan_Cikini
- http://smkperguruancikini.sch.id/profile/sejarah-smk-perguruan-cikini/
- https://sma2percik.sch.id/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.