Perlukah Membawa Anak ke Dokter Gigi Walau Tidak Ada Keluhan?
Moms, menjadi hal yang wajar ketika anak mengalami keluhan penyakit dan orang tua segera membawanya ke dokter untuk berobat dan penanganan terbaik.
Namun, seringnya, tak banyak orang tua yang membawa anaknya ke dokter sebagai tindakan preventif, salah satunya membawanya ke dokter gigi.
Jika sudah terjadi infeksi pada mulut dan gigi, anak baru dibawa ke dokter, yang akhirnya membuat anak merasa takut pergi dan berobat ke dokter gigi.
Tahukah, Moms, bahwa membawa anak ke dokter gigi harus dimulai sejak dini.
Bukan saja karena untuk mencegah anak terinfeksi penyakit gigi dan mulut, namun juga memperkenalkan anak tentang dokter gigi dan manfaatnya melakukan perawatan ke dokter gigi.
Semakin dini, semakin baik, hal itu juga didukung oleh ungkapan dokter gigi anak, drg. Nydia Hanan, yang saat ini aktif praktik di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda ini.
Baca Juga: Cegah Kerusakan Gigi Anak Dengan Makanan Tinggi Serat
Foto: dentistry.org
“Moms, sebaiknya anak dibawa ke dokter gigi pertama kali sejak giginya tumbuh. Umumnya saat mereka berusia 6 bulan-1 tahun, bahkan ada yang lebih cepat di usia 5 bulan 2 minggu. Membawa anak ke dokter gigi sebagai bentuk edukasi kepada orang tua secara mendalam sejak visitasi pertama. Hal ini tentunya juga mencegah terjadinya infeksi penyakit pada gigi dan mulut anak,” ujar drg. Nydia, saat berbincang-bincang melalui Kulwap Orami Community, pada Senin (15/4) lalu.
Pendapat tentang membawa anak ke dokter gigi sejak gigi pertama kali tumbuh juga diamini oleh jurnal Pediatric Dentistry. Anak harus dikenalkan dengan imej bahwa dokter gigi itu tidak seram untuk menghindari dental anxiety atau perasaan cemas tiap harus ke dokter gigi.
Menurut drg. Nydia pula, membawa anak ke dokter gigi sejak ini akan menjadi stimulus ingatan atau memori terhadap anak tentang kondisi dan situasi di ruangan dokter gigi anak.
Sebaiknya lakukan kontrol rutin ke dokter gigi secara berkala, yaitu setiap 6 bulan sekali.
Jadi, mengunjungi dokter gigi bukan karena anak mengalami keluhan penyakit, tapi harus dilakukan sejak gigi anak pertama kali tumbuh, ya, Moms!
Baca Juga: 5 Pertanyaan Seputar Cara Merawat Gigi Bayi dan Jawabannya
Kebiasaan Ini Tingkatkan Risiko Karies Gigi pada Anak
Foto: rg.ru
Ada banyak keluhan gangguan kesehatan gigi anak jika area mulut dan gigi anak tidak dirawat dengan baik.
Penyakit yang paling sering ditemukan adalah karies gigi.
Karies gigi adalah kerusakan yang terjadi pada jaringan keras gigi karena aktivitas bakteri dalam plak.
Penyebab penyakit ini adalah Streptococcus mutans.
“Adanya bakteri dalam mulut adalah hal yang normal. Namun, seiring waktu penumpukan bakteri, sisa-sisa makanan, dan air liur di dalam mulut dapat menyebabkan plak terbentuk. Zat sama dalam plak ini yang menyebabkan jaringan keras gigi larut sehingga terjadilah karies gigi,” ungkap drg. Nydia.
Karies gigi rentan menyerang anak karena faktanya anak-anak sering mengonsumsi makanan manis.
Hal ini diperparah jika orang tua tidak membiasakan anak untuk rutin menyikat gigi.
Maka dari itu, orang tua wajib untuk peduli terhadap kesehatan gigi dan mulut Si Kecil karena hal ini dapat memengaruhi perkembangan dan pertumbuhannya ke depannya.
“Anak-anak belum bisa merawat giginya sendiri, sehingga peran orang tua sangat diperlukan untuk mengajarkan dan membiasakan kebersihan gigi anak terjaga dengan baik,” lanjut drg. Nydia, yang juga tergabung sebagai anggota IDGAI (Ikatan Dokter Gigi Anak Indonesia) Jawa Timur ini.
Karies gigi dapat diatasi tergantung usia anak dan tingkat keparahan dari penyakit itu sendiri.
Pada tahap yang ringan, membersihkan gigi secara teratur dapat membantu mencegah karies gigi bertambah luas.
Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Balita Rewel Karena Tumbuh Gigi
Namun, jika sudah berada pada tahap yang parah, sebaiknya Moms segera membawa anak ke dokter gigi anak untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
(DG/DIN)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.