3 Sifat Buruk Orang Tua yang Berpengaruh pada Anak
Sikap orang tua yang mungkin sering tidak disadari, secara tidak langsung dapat berpengaruh pada anak-anak.
Terutama sikap-sikap yang terlalu panik atau terlalu keras. Meskipun sikap ini tidak langsung ditunjukkan pada Si Kecil.
“Perilaku seperti bereaksi berlebihan memiliki efek bumerang. Apa yang kita perlihatkan pada anak-anak, bisa ditiru dan kembali pada kita," kata Michele Borba, penasihat orang tua sekaligus psikolog pendidikan di Palm Springs, California.
Baca Juga: 7 Trik Membantu Anak Mengurangi Sifat Pemalunya
Makanya, meskipun tidak langsung terjadi pada Si Kecil, kita harus menghilangkan sifat-sifat tersebut dan memberikan contoh yang baik untuk anak-anak.
Ini dia beberapa sifat buruk orang tua yang dapat berpengaruh pada anak nantinya:
Panik Menghadapi Situasi
Dalam beberapa situasi, sesuatu yang tidak berjalan sesuai dengan perkiraan kita adalah kondisi yang normal.
Nah, sifat buruk orang tua yang bisa diwariskan pada anak adalah mudah panik. Anak akan ikut tegang dan cemas bila melihat orang tuanya panik.
“Jika kita terus memusingkan hal-hal kecil yang tidak bisa kita hindari atau kendalikan, kelak anak-anak kita juga tidak akan tahu bagaimana harus bereaksi terhadap pasang surutnya hidup, dan hal besar lainnya,” ujar Scott Haltzman, psikiater dan penulis The Secrets of Happy Families: Eight Keys to Building a Lifetime of Connection and Contentment.
Bila sering melihat orang tuanya panik, anak akan tumbuh menjadi orang yang tidak bisa mengatasi masalah akibat dilanda rasa panik dan tidak bisa berpikir rasional.
Baca Juga: 6 Karakter Orang Tua Masa Kini, yang Manakah Moms?
Menunjukkan Emosi
Menyembunyikan perasaan merupakan sifat buruk orang tua yang berpengaruh pada anak.
Mungkin ini merupakan satu hal yang positif, namun menjadi masalah jika kita tidak menunjukkan emosi atau perasaan yang sebenarnya.
Anak kita perlu belajar bahwa tidak apa-apa menunjukkan emosi, seperti merasa sedih, marah, atau frustasi.
Kebenarannya adalah, tidak peduli seberapa banyak kita menyembunyikan perasaan, anak-anak sebenarnya memiliki radar yang sangat sensitif.
“Si Kecil tahu mengenai hal-hal yang tidak terungkap,” jelas Charlotte Reznick, psikolog dan penulis buku The Power of Your Child's Imagination: How to Transform Stress and Anxiety Into Joy and Success.
Mengkritik Segala Sesuatu
Terlalu kritis juga termasuk sikap buruk orang tua yang harus berpengaruh pada anak.
Bila Moms selalu mengkritik anak daripada memujinya, jangan terkejut jika suatu saat anak akan berpaling dan mengabaikan kita.
Lebih buruk lagi, selalu memberikan kritik apa yang dilakukan Si Kecil, akan mengikis kepercayaan dirinya, hingga titik di mana anak akan berhenti berusaha untuk mencapai yang ia inginkan, karena takut akan gagal dan mengecewakan ibunya.
Mungkin saja anak juga akan menjadi pribadi yang perfeksionis dan berpikir bahwa jika ada yang kurang, akan membuat orang tuanya marah.
“Jika terus-menerus memberikan saran negatif atau memusatkan perhatian pada kelemahan anak daripada kekuatannya, akan membuat anak percaya bahwa ia tidak bisa berhasil,” ungkap Cathy Cassani Adams, psikoterapis anak dan keluarga, sekaligus penulis The Self-Aware Parent: 19 Lessons for Growing With Your Children.
Baca Juga: 5 Cara Mendidik Anak Perempuan Agar Lebih Kritis
Seringkali Moms atau Dads tidak sadar melakukan hal-hal di atas. Sekarang jika sudah tahu, dikurangi dan hilangkan agar tidak membebani anak ya.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.