02 September 2024

Pertempuran Surabaya 10 November 1945, Berikut Kronologinya

Diperingati sebagai Hari Pahlawan

Pertempuran Surabaya adalah salah satu peristiwa heroik bagi bangsa Indonesia yang terjadi pada tanggal 10 November 1945.

Melansir dari laman resmi Pemkot Semarang, pertempuran ini merupakan pertempuran besar antara tentara Indonesia dan pasukan Inggris setelah Proklamasi Kemerdekaan.

Pertempuran yang berlangsung selama tiga minggu ini menimbulkan banyak kerugian besar bagi masyarakat di kota Surabaya dan juga Indonesia.

Ingin tahu sejarah dan kronologi Pertempuran Surabaya? Simak sampai akhir, ya!

Baca Juga: Sejarah Perang Padri: Penyebab, Tokoh, dan Kronologinya

Latar Belakang Pertempuran Surabaya

Pertempuran Surabaya
Foto: Pertempuran Surabaya (Historia.id)

Menurut catatan sejarah, Pertempuran Surabaya dimulai karena kedatangan pasukan Sekutu pada tanggal 25 Oktober 1945, yang tergabung dalam AFNEI (Allied Forces Netherland East Indies).

Pasukan AFNEI ini tiba di Surabaya, khususnya di Tanjung Perak, di bawah komando seorang Jenderal bernama Brigadir Jenderal Aubertin Walter Sothern Mallaby, yang kemudian mendirikan pos pertahanan.

Tujuan utama kedatangan sekutu ini adalah untuk mengamankan tawanan perang, melucuti senjata dari pasukan Jepang, dan mendukung penciptaan ketertiban setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Untuk mencapai tujuan ini, pasukan Sekutu menyebarkan selebaran yang mengajak masyarakat setempat untuk menyerahkan senjata mereka.

Namun, perintah ini menimbulkan kemarahan di kalangan masyarakat Surabaya, yang menolak untuk menyerahkan senjata mereka kepada Sekutu.

Hal ini akhirnya memicu gerakan di kalangan masyarakat Surabaya yang bertujuan untuk mengusir pasukan Sekutu.

Pasukan Sekutu juga melakukan tindakan di luar tujuan awal mereka.

Mayoritas pasukan Inggris dalam AFNEI berusaha membebaskan tawanan sekutu lainnya yang ditahan di penjara Surabaya.

Tak hanya itu, mereka juga berusaha untuk menguasai berbagai lokasi penting di Surabaya.

Baca Juga: Museum Merapi: Lokasi, Jam Buka, dan Daya Tariknya

Kedatangan Sekutu di Surabaya

Pasukan sekutu datang ke Indonesia sebagai bagian dari SEAC atau South East Asia Command di bawah Laksamana Louis Mountbatten.

Namun, wilayah yang harus mereka tangani terlalu luas, jadi dibentuklah AFNEI atau Allied Forces Netherlands East Indies yang bertanggung jawab di Indonesia.

Pada tanggal 29 September 1945, Letnan Jenderal Philip Christison, pemimpin AFNEI, tiba di Jakarta.

Tugas AFNEI di Indonesia adalah mengambil senjata dari tentara Jepang, mengembalikan tentara Jepang ke negara mereka, membebaskan sekutu yang ditahan oleh Jepang, dan menjaga situasi di Indonesia.

Sebelum ini, pada tanggal 24 Agustus 1945, Inggris dan Belanda telah mencapai kesepakatan dalam Civil Affair Agreement, yang berarti Inggris akan membantu Belanda untuk kembali menguasai Indonesia.

Karena perjanjian ini, penduduk Indonesia tidak senang dengan kedatangan pasukan sekutu.

Ini menyebabkan pertempuran di berbagai tempat di Indonesia antara pasukan Indonesia dan pasukan sekutu.

Baca Juga: 17 Sosok Pahlawan Nasional Wanita Indonesia dan Kisahnya

Kedatangan Pasukan Inggris di Surabaya

Pertempuran Surabaya
Foto: Pertempuran Surabaya (Historia.id)

Tim RAPWI, yang merupakan bagian dari AFNEI, tiba di Surabaya pada tanggal 19 September 1945.

Namun, kedatangan mereka tidak disambut baik karena mereka tidak berkoordinasi dengan pemimpin Indonesia di Surabaya sebelumnya.

Tim ini juga termasuk perwakilan dari Belanda.

Pada akhir September, Kapten Huijer dari Angkatan Laut Belanda datang ke Surabaya tanpa izin dari Inggris untuk menerima penyerahan Jepang.

Pada tanggal 3 Oktober 1945, Jepang menyerahkan berbagai peralatan, termasuk senjata anti pesawat dan tank, yang kemudian direbut oleh pasukan TKR yang berhasil menawan Kapten Huijer.

Awalnya, Inggris hanya mengirim Brigade Infanteri India ke-49 di bawah pimpinan Brigadir Mallaby dengan kekuatan sekitar 4.000 hingga 6.000 pasukan ke Surabaya.

Pasukan sekutu tidak diperbolehkan mendarat tanpa izin dari pemimpin Indonesia di Jakarta, sehingga terjadi perundingan antara pemimpin sekutu dan pemimpin Indonesia di Surabaya.


Tokoh pemimpin Indonesia yang terlibat dalam pertempuran Surabaya pada saat itu, antara lain:

  • Gubernur Jawa Timur Suryo
  • Komandan TKR Karesidenan Surabaya dokter Moestopo
  • Residen Surabaya Sudirman
  • Radjamin Nasution
  • Ketua KNI Doel Arnowo
  • Ruslan Abdulgani
  • Djoko Sawondho
  • Rustam Zain
  • Djoko Sawondho
  • Mohammad
  • Inspektur Soejono Prawibismo
  • Moh Jassin
  • Mr. Masmuin

Setelah beberapa pertemuan, pihak Indonesia setuju memberikan izin kepada Inggris untuk masuk ke Surabaya dan mengambil alih beberapa objek yang sesuai dengan tugas mereka.

Inggris juga menekankan bahwa mereka tidak akan melibatkan NICA (Badan Pemulihan Pemerintahan) atau pasukan Belanda dalam kedatangan mereka.

Selain itu, Inggris meminta agar masyarakat biasa, kecuali polisi, TKR, dan kelompok perjuangan, tidak membawa atau menggunakan senjata agar mereka dapat menjalankan tugas mereka dengan aman.

Kedua belah pihak juga sepakat untuk membentuk sarana komunikasi yang disebut Kontak Biro.

Baca Juga: Mengenal Perang Jamal dan Perkembangan Sejarah Islam

Kronologi Pertempuran Surabaya

Pertempuran Surabaya
Foto: Pertempuran Surabaya (Memontum.com)

Pada tanggal 25 Oktober 1945, pasukan Sekutu yang tergabung dalam AFNEI tiba di Surabaya dengan tujuan melucuti senjata tentara Jepang dan membebaskan tawanan perang.

Namun, mereka juga memiliki maksud tersembunyi yaitu membantu Belanda merebut kemerdekaan Indonesia.

Berikut kronologi lengkap Pertempuran Surabaya yang dapat kita pelajari.

1. Insiden Hotel Yamato Pada tanggal 27 Oktober 1945

Terjadi insiden di Hotel Yamato di mana tentara Belanda mengibarkan bendera Belanda di atas hotel tersebut.

Hal ini menimbulkan kerusuhan di Surabaya dan membuat arek-arek Suroboyo marah.

2. Pertempuran Awal Pasukan Sekutu

Pasukan sekutu kemudian mendirikan pos pertahanan di Benteng Miring dan meningkatkan kewaspadaan pasukan Indonesia.

Pada tanggal 28 Oktober 1945, terjadi bentrokan antara pasukan Sekutu dan pejuang Indonesia.

Pertempuran ini berlangsung beberapa hari dan menimbulkan korban di kedua belah pihak.

3. Puncak Pertempuran Surabaya

Pertempuran ini mencapai puncaknya pada tanggal 10 November 1945 ketika pasukan Sekutu mencoba menyerang kota Surabaya.

Pejuang Indonesia menggunakan berbagai senjata, termasuk bambu runcing, untuk melawan Sekutu.

Pertempuran berlangsung selama tiga minggu dan menelan banyak korban jiwa.

4. Pertempuran Akhir

Setelah tiga pekan pertempuran, situasi mulai mereda pada tanggal 28 November 1945.

Para pejuang Indonesia terpaksa mundur dari kota, dan Sekutu berhasil memenangkan pertempuran.

Namun, Sekutu juga kehilangan dua jenderal mereka, yaitu AWS Mallaby dan Robert Guy Loder-Symonds.

Banyaknya korban jiwa yang berjatuhan dalam perjuangan membela Tanah Air membuat Kota Surabaya dikenang sebagai Kota Pahlawan.

Sejak itu, setiap tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan untuk menghormati jasa dan pengorbanan para pahlawan dan pejuang.

Penetapan Hari Pahlawan ini didasarkan pada Keputusan Presiden No. 316 Tahun 1959 tentang Hari-hari Nasional yang Bukan Hari Libur, yang ditandatangani oleh Presiden Soekarno.

Baca Juga: Informasi Wisata Museum Lubang Buaya, Kaya Nilai Sejarah!

Demikian sejarah Pertempuran Surabaya yang menjadi bagian penting dari perjalanan Bangsa Indonesia.

Semoga dapat menambah wawasan kebangsaan dan nasionalisme, ya!

  • https://semarangkota.go.id/p/1932/sejarah_singkat_hari_pahlawan_10_november
  • https://smkn12malang.sch.id/artikel_siswa/latar-belakang-peristiwa-pertempuran-10-november-1945/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.