Kenali 4 Jenis Gangguan Pigmen Kulit yang Umum Terjadi
Jumlah melanin atau pigmen kulit menentukan warna kulit seseorang.
Pada beberapa kondisi, produksi pigmen kulit bisa terganggu sehingga membuat warna kulit manusia sangat beragam.
Beberapa orang ada yang mengalami kelainan pigmentasi kulit yang disebabkan oleh genetik, kondisi lingkungan, atau jumlah melanin dalam tubuh.
Yuk, kenali lebih lanjut apa itu pigmen kulit dan jenis-jenis kelainannya di bawah ini!
Baca Juga: 4 Penyebab Perubahan Warna Kulit Wajah Balita, Catat!
Apa Itu Pigmen Kulit?
Foto: stock.adobe.com
Pigmen kulit adalah zat yang menghasilkan berbagai corak dan warna kulit, rambut, dan mata manusia.
Pewarnaan (pigmentasi) ditentukan oleh jumlah pigmen di kulit.
Melansir PLoS One, tanpa pigmen, kulit akan menjadi putih pucat dengan nuansa merah muda yang disebabkan oleh aliran darah melalui kulit.
Orang berkulit putih menghasilkan sangat sedikit pigmen kulit.
Sedangkan orang berkulit gelap menghasilkan jumlah sedang, dan orang berkulit sangat gelap menghasilkan paling banyak.
Orang dengan albinisme memiliki sedikit atau tanpa melanin sehingga kulit mereka tampak putih atau merah muda pucat.
Biasanya, pigmen cukup merata di kulit, tetapi terkadang orang memiliki bintik-bintik atau bercak kulit dengan lebih banyak melanin.
Contoh bintik-bintik tersebut termasuk bintik-bintik, bintik-bintik penuaan (lentigin), dan melasma.
Beragam Jenis Kelainan Pigmen Kulit
Pigmen dihasilkan oleh sel-sel yang disebut melanosit pada lapisan epidermis kulit.
Namun, sel-sel tersebut dapat mengalami kerusakan, yang diakibatkan oleh paparan sinar matahari, efek samping pengobatan, atau kondisi medis tertentu.
Nah, ketika melanosit rusak atau tidak sehat, produksi melanin otomatis akan terganggu.
Hal ini berdampak pada perubahan warna kulit akibat gangguan pigmentasi.
Kondisi ini disebut juga kelainan pigmentasi.
Ada yang hanya memengaruhi sebagian kecil area kulit, tetapi ada juga gangguan pigmentasi yang menyerang seluruh tubuh.
Berikut ini beberapa kelainan pigmen yang umum terjadi:
1. Melasma
Foto: Orami Photo Stock
Melasma adalah kelainan pigmen kulit yang umum ditemui, ditandai dengan timbulnya bercak kecokelatan atau kehitaman di kulit, terutama area wajah.
Sebuah penelitian DermNet, menunjukkan bahwa melasma lebih sering terjadi pada wanita daripada pria, dengan rentang usia 20-40 tahun.
Melasma paling sering terjadi pada orang yang sering berjemur atau memiliki kulit cokelat alami.
Kelainan pigmen kulit ini juga bisa muncul di area tubuh lainnya, seperti lengan bawah, leher, dan bahu.
Penyebab pasti yang memicu melasma belum diketahui secara pasti.
Namun, kemungkinan kondisi ini terkait dengan melanosit (sel yang memberikan warna pada kulit) yang memproduksi terlalu banyak warna.
Untuk pemicu potensial melasma, di antaranya:
- Perubahan hormon selama kehamilan
- Terapi hormon
- Efek samping dari pil KB
- Sinar matahari
- Produk perawatan kulit tertentu
- Faktor genetik
Pasien yang mengalami melasma biasanya disarankan dokter untuk tidak terlalu sering atau terlalu lama terpapar sinar matahari.
Jika keluar rumah, sebaiknya lindungi kulit dengan mengoleskan tabir surya SPF 30.
Baca Juga: Ini Cara Menghilangkan Melasma setelah Melahirkan, Bisa Dicoba!
2. Vitiligo
Foto: Orami Photo Stock
Vitiligo adalah suatu kondisi yang menyebabkan hilangnya zat warna pada kulit.
Hal ini menyebabkan terbentuknya bercak-bercak putih pada kulit di berbagai area tubuh.
Bisa juga menyerang rambut, bagian dalam mulut bahkan mata.
Vitiligo dapat menyerang orang dengan berbagai jenis kulit, tetapi mungkin akan tampak lebih jelas pada orang dengan kulit lebih gelap.
Belum diketahui secara spesifik bagaimana mekanisme kemunculan penyakit ini.
Akan tetapi, ada banyak faktor risiko untuk vitiligo, yaitu sebagai berikut.
- Riwayat keluarga
- Memiliki penyakit autoimun
- Hal-hal pemicu, seperti sinar matahari, stres, atau paparan bahan kimia industri
Penanganan vitiligo terdiri dari obat-obatan, pembedahan, dan terapi tambahan lainnya.
Baca Juga: 7 Pantangan Penyakit Vitiligo, Salah Satunya Jangan Bikin Tato!
3. Albinisme
Foto: Orami Photo Stock
Albinisme atau albino ini adalah kelainan genetik akibat adanya mutasi gen yang dapat menyebabkan melanosit tidak berfungsi.
Akibatnya, kulit, rambut, atau mata penderitanya menjadi tidak berwarna.
Orang dengan albinisme memiliki jumlah melanin yang kurang atau tidak memiliki melanin sama sekali.
Pada dasarnya manusia tidak perlu melanin untuk bertahan hidup.
Namun, kekurangan zat ini bisa menimbulkan gangguan kulit akibat radiasi UVA dan UVB dari sinar matahari.
Melansir International Journal of Dermatology, orang dengan albinisme menghasilkan vitamin D lima kali lebih cepat dari orang berkulit gelap.
Kurangnya melanin dapat membuatnya lebih mudah masuk dan meresap ke dalam kulit selama terkena sinar UV dari matahari.
Akibatnya, albino lebih berisiko terbakar matahari.
Penanganan dari albinisme ditujukan untuk mendapatkan perawatan mata yang baik dan pemantauan kulit terhadap adanya tanda-tanda abnormalitas.
Baca Juga: Kondisi yang Cukup Langka, Ketahui Penyebab Albino pada Anak
4. Hiperpigmentasi Pasca Inflamasi
Foto: Orami Photo Stock
Hiperpigmentasi pasca inflamasi adalah kondisi ketika kulit pada area tertentu memiliki warna yang berbeda dari warna kulit sekitarnya.
Jenis kelainan pigmen kulit ini dapat dipicu oleh infeksi kulit, luka bakar, atau paparan zat iritatif yang merusak kulit.
Ada beberapa jenis peradangan pada kulit yang menyebabkan timbulnya hiperpigmentasi kulit pasca inflamasi adalah:
- Jerawat
- Iritasi kulit
- Sunburn (kulit terbakar matahari)
- Infeksi kulit
- Cedera atau trauma pada kulit
Hiperpigmentasi setelah inflamasi dapat hilang sendiri seiring berjalannya waktu tanpa melakukan pengobatan atau perawatan apa pun.
Hal ini karena kulit akan mengalami regenerasi secara alami tiap 28 hari.
Artinya, sel-sel kulit yang memiliki pigmen melanin akan meluruh dan digantikan oleh sel kulit baru lebih sehat.
Dengan begitu, warna kulit jadi tampak merata.
Namun, perlu diketahui bahwa proses tersebut dapat memakan waktu berbulan-bulan hingga bertahun-tahun lamanya.
Baca Juga: Kenali Eritrasma, Infeksi yang Terjadi pada Area Lipatan Kulit
Itulah 4 jenis gangguan pigmen kulit yang umum ditemukan.
Sebagian besar gangguan ini adalah kelainan genetik sehingga tidak bisa disembuhkan dan dihilangkan.
Jika Moms mengalami jenis gangguan tersebut, sebaiknya konsultasikan kepada dokter kulit untuk penanganan lebih lanjut.
- https://www.researchgate.net/publication/335214933_Higher_vitamin_D_levels_in_Nigerian_albinos_compared_with_pigmented_controls
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2659803/
- https://dermnetnz.org/topics/melasma
- https://www.healthline.com/health/beauty-skin-care/fitzpatrick-skin-types
- https://my.clevelandclinic.org/health/articles/11014-pigmentation-abnormal-pigmentation#
- https://www.healthline.com/health/melasma
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/vitiligo/symptoms-causes/syc-20355912
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.