Pleuritis (Radang Selaput Paru): Gejala, Penyebab, dan Pengobatan
Pleuritis atau radang selaput paru adalah kondisi yang menyebabkan nyeri dada yang tajam, terutama saat bernapas atau batuk.
Untuk mengetahui apakah tubuh menderita penyakit ini tak bisa hanya dari gejala yang terlihat.
Penting untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk mendiagnosa pleuritis.
Yuk, ketahui bersama!
Baca Juga: 7 Ciri Penyakit TBC yang Sudah Parah Kata Dokter Spesialis
Mengenal Penyakit Pleuritis
Pleuritis adalah peradangan pada pleura, lapisan yang melapisi paru-paru dan dinding dada.
Dalam kondisi normal, lapisan ini dipisahkan oleh ruang kecil berisi sedikit cairan untuk membantu paru-paru mengembang saat bernapas.
Ketika pleura meradang, lapisannya saling bergesekan, menyebabkan nyeri saat bernapas.
Gejala Umum Pleuritis
Mengutip Mayo Clinic, gejala umum yang dilaporkan dari kondiri pleuritis, yakni:
- Nyeri saat bernapas
- Sakit di bagian bahu
- Rasa sakit memburuk ketika batuk atau bersin
- Napas pendek
- Batuk kering
Kondisi Lain yang Dapat Menyertai Gejala Pleuritis
Gejala dari pleuritis dapat disertai dengan beberapa kondisi yang menyerupainya, yakni seperti:
- Efusi pleura: Cairan menumpuk di antara dua lapisan pleura, menyebabkan nyeri dada, bahkan saat istirahat.
- Atelektasis: Cairan berlebih memberi tekanan pada paru-paru, menyebabkan jaringan paru-paru kolaps dan membuat sulit bernapas.
- Empiema: Cairan terinfeksi menjadi nanah di ruang pleura, dokter akan mencari penyebab infeksi untuk penanganan lebih lanjut.
Baca Juga: Apakah Flek Paru-Paru Berbeda dengan TBC? Ini Penjelasannya!
Penyebab Penyakit Pleuritis
Berikut penyebab umum dari radang selaput dada:
1. Infeksi Virus dan Bakteri
Infeksi paru-paru seperti influenza atau pneumonia bisa menyebabkan radang pleura, dan beberapa infeksi virus bisa menular.
2. Gangguan Autoimun
Pleuritis akibat gangguan autoimun tidak menular, ditandai dengan ruam kulit dan infeksi yang sulit sembuh.
3. Emboli Paru-Paru
Gumpalan darah di arteri paru menyebabkan pleuritis dan kesulitan bernapas, membutuhkan penanganan segera.
4. Penyakit Radang Usus
Radang usus yang parah dapat mempengaruhi paru-paru dan menyebabkan pleuritis, meski jarang terjadi.
5. Obat-obatan
Beberapa obat seperti Hydralazine, Isoniazid, dan Procainamide dapat menyebabkan pleuritis jika dikonsumsi jangka panjang.
Pengobatan Pleuritis
Berikut sejumlah pengobatan pleuritis, antara lain:
1. Obat-Obatan Khusus
Antibiotik diperlukan jika pleuritis disebabkan oleh bakteri, namun tidak efektif untuk infeksi virus atau jamur.
Obat penghilang nyeri, steroid, dan pereda batuk dapat membantu meredakan gejala.
2. Menyedot Cairan
Dokter menggunakan prosedur anestesi untuk mengeluarkan cairan, udara, atau darah dari rongga pleura, mengurangi gejala sesak napas.
3. Hindari Merokok
Merokok memperburuk gejala pleuritis, sehingga disarankan untuk berhenti merokok demi menjaga kesehatan paru-paru dan organ lain.
Tak semua gejala yang dirasakan dapat mengarah ke pleuritis.
Dengan demikian, lakukan pemeriksaan ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, Moms.
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/pleurisy/symptoms-causes/syc-20351863#:~:text=Pleurisy%20(PLOOR%2Dih%2Dsee,pain)%20that%20worsens%20during%20breathing.
- https://www.nhs.uk/conditions/pleurisy/
- https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/21172-pleurisy
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.