Mengenal Teknik Dasar Renang Gaya Kupu-Kupu dan Manfaatnya
Berenang adalah salah satu jenis olahraga yang baik untuk kesehatan. Ada berbagai gaya berenang, yang paling populer adalah renang gaya kupu-kupu.
Berbicara mengenai atlet renang gaya kupu-kupu, tidak akan lepas dari nama Michael Phelps.
Ia adalah atlet renang gaya kupu-kupu paling terkenal sepanjang masa. Ia berhasil memeroleh 6 medali emas Olimpiade di nomor individu kupu-kupu (tidak termasuk estafet).
Phelps masih memegang rekor dunia dalam renang gaya kupu-kupu 200 m, setelah memecahkan rekor 8 kali berbeda dalam perlombaan itu saja.
Melalui apa yang telah diraih oleh Phelps, sebenarnya kita dapat mengambil teknik dasar renang gaya kupu-kupu yang tepat.
Selain itu, Moms juga akan mengetahui manfaat dari renang gaya kupu-kupu berikut ini, ya!
Baca Juga: 10 Desain Kolam Renang Minimalis yang Simpel
Teknik Dasar Renang Gaya Kupu-Kupu
Jika ingin meniru dari Michael Phelps, teknik dasar gaya renang kupu-kupu yang diajarkannya cukup sederhana.
Phelps bernapas di setiap pukulan. Hampir setiap perenang yang naik melalui kelompok umur diinstruksikan untuk bernapas setiap dua pukulan saat melakukan renang gaya kupu-kupu.
Namun, Phelps melanggar aturan ini. Ia mampu melakukannya karena dia mendorong kepalanya ke depan saat berenang, bukan ke atas.
Berikut ini akan dijelaskan juga mengenai beberapa tips teknik pukulan kupu-kupu tingkat lanjut.
Tujuannya untuk membantu Moms memahami teknik renang gaya kupu-kupu dengan lebih baik, yaitu:
1. Butterfly in the Water
Saat melakukan renang gaya kupu-kupu di dalam air, tubuh Moms harus dipimpin oleh ubun-ubun kepala.
Perhatikan posisi bahu dan pinggul tetap horizontal. Cobalah untuk menjaga tubuh Moms agar sedekat mungkin dengan permukaan air.
2. Butterfly Arm Action
Teknik renang gaya kupu-kupu ini akan memaksimalkan gerakan lengan, yang dapat dibagi menjadi tiga sapuan yang mendorong dan serentak.
Perhatikan beberapa langkah, seperti:
- Lengan harus direntangkan di depan tubuh di atas permukaan air dan dituntun ke dalam air dengan ibu jari.
- Tangan harus masuk kira-kira selebar bahu dengan siku ditekuk dan sedikit lebih tinggi dari tangan.
- Kemudian, tangan Moms menyapu ke bawah dan ke luar membentuk bentuk Y di depan tubuh.
- Putar dan sapukan tangan Moms ke belakang satu sama lain. Jaga agar posisi siku tetap tinggi.
- Terakhir, putar tangan ke atas dan ke belakang dan sapukan sejajar dengan sisi tubuh.
- Jauhkan lengan dari air, namun cobalah untuk tidak menurunkan pinggul. Tujuannya agar tetap sedekat mungkin dengan air.
Baca Juga: 4 Manfaat Berenang untuk Anak, Lebih dari Sekadar Bermain Air!
3. Butterfly Breathing
Saat berenang dengan gaya kupu-kupu mengandalkan pernapasan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
- Seperti pada gaya dada, bahu harus mengarahkan kepala keluar dari air.
- Jaga dagu di depan dahi Moms. Kemudian, tarik napas dengan cepat melalui mulut.
- Setelah menghirup, segera turunkan kepala sebelum menghembuskan napas dengan cepat di bawah air melalui mulut dan hidung. Kepala Moms harus masuk kembali ke air sebelum lengan.
- Beberapa perenang memilih untuk bernapas ke samping. Teknik ini melibatkan waktu yang sama seperti bernapas ke depan. Namun, perenang memutar kepala mereka ke satu sisi untuk menghirup daripada mengangkat kepala mereka.
- Bernapas ke samping membantu menjaga tubuh lebih dekat ke air. Namun, cara ini dianggap membuat leher terasa tidak nyaman.
- Siklus pernapasan yang paling umum adalah sekali setiap dua siklus lengan. Namun, beberapa perenang kompetitif memilih untuk berenang setiap siklus untuk balapan yang lebih panjang atau setiap tiga siklus untuk balapan yang lebih pendek.
- Teknik umum lainnya adalah bernapas dua kali setiap tiga siklus.
Moms bisa memilih teknik pernapasan yang paling terasa nyaman untuk dilakukan.
Baca Juga: Bolehkah Anak dengan Otitis Externa Berenang? Ini Jawabannya!
4. Butterfly Kicking
Teknik renang gaya kupu-kupu ini berasal dari pinggul. Gerakan lutut sedikit ditekuk ke atas.
Hentakan kaki yang kuat kemudian mendorong tubuh ke depan. Cobalah menjaga kaki tetap rapat dengan pergelangan kaki tetap rileks.
5. Butterfly Turning
Perhatikan teknik untuk melakukan renang gaya kupu-kupu ini, yaitu:
- Saat Moms mendekati dinding untuk belokan, tangan harus menyentuh secara bersamaan di bawah, atau di atas permukaan seperti pada gaya dada.
- Setelah menyentuh, segera dorong satu tangan ke belakang menjauh dari dinding.
- Selanjutnya, putar tubuh ke samping dengan menyodok pinggul dan menyelipkan lutut sebelum menancapkan kaki ke dinding.
- Saat Moms mendorong, luruskan kaki dengan kuat untuk memindahkan momentum menjauh dari sisi kolam.
- Mulailah tendangan kaki lumba-lumba di bawah air.
- Jaga agar lengan di depan, siap untuk memulai fase pendorong di bawah air.
- Tarikan lengan pertama – ke bentuk Y – harus diatur waktunya saat tubuh masih sedikit terendam, namun sejajar dengan permukaan air.
Itulah penjelasan tentang teknik dasar renang gaya kupu-kupu. Selanjutnya, ingin tahu apa saja manfaat dari renang gaya kupu-kupu? Ini ulasannya.
Baca Juga: 4 Manfaat Berenang untuk Ibu Hamil, Bisa Ringankan Pembengkakan!
Manfaat Renang Gaya Kupu-Kupu
Renang gaya kupu-kupu ternyata mendatangkan banyak manfaat, salah satunya adalah mampu membakar kalori dalam tubuh.
Dilansir dari Swim England Masters, selama 30 menit renang gaya kupu-kupu, dapat membakar setidaknya 450 kalori, lho!
Untuk itu, gaya renang ini cocok bagi Moms yang ingin menurunkan berat badan.
Manfaat lainnya dari renang gaya kupu-kupu, di antaranya:
- Efektif untuk mengencangkan dan membangun massa otot.
- Membantu dengan kekuatan tubuh bagian atas, mengencangkan dada, perut, lengan terutama trisep, dan otot punggung.
- Membantu meningkatkan fleksibilitas, kekenyalan, dan meregangkan tubuh untuk memperbaiki postur tubuh.
Jadi, tertarik untuk berenang dengan gaya kupu-kupu?
- https://www.yourswimlog.com/butterfly-stroke/
- https://www.swimming.org/masters/advanced-butterfly-stroke-technique/
- https://www.swimming.org/justswim/best-swimming-stroke-for-weight-loss/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.