Kenali Kanker Limpa: Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya
Kanker bisa menyerang bagian tubuh mana pun, salah satunya limpa dan ini disebut dengan kanker limpa.
Meksipun cukup jarang terjadi jika dibandingkan dengan kanker payudara, penyakit ini bisa terjadi pada siapa saja.
Yuk, lebih waspada dengan mengenali gejala, penyebab, hingga pengobatannya!
Apa Itu Kanker Limpa?
Kanker limpa adalah penyakit sel abnormal pada limpa yang disebut juga tumor ganas limpa.
Limpa merupakan organ yang berada di bawah tulang rusuk di sisi kiri tubuh.
Organ ini menjadi bagian dari sistem limfatik dan berperan dalam membantu tubuh melawan penyakit.
Peran ini berarti juga dapat dianggap sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh.
Selain itu, limpa juga memiliki fungsi lain, seperti:
- Menyaring darah
- Menghilangkan sel darah tua, abnormal, atau rusak
- Menyimpan darah
- Mengirim darah ke hati
Adanya sel abnormal pada limpa bisa membuat fungsinya terganggu.
Baca juga: Hari Kanker Sedunia 2022, Pentingnya Kemudahan Akses Pengobatan kanker untuk Pasien
Apa Saja Gejala Kanker Limpa?
Foto Wanita sedang Kelelahan (Orami Photo Stock)
Sama seperti jenis kanker lainnya, kanker limpa mungkin tidak menimbulkan gejala di awal perkembangan.
Gejalanya akan mulai bermunculan ketika sel kanker mulai berkembang atau ketika limpa membesar karena adanya tumor.
Gejala kanker limpa yang umumnya dialami, antara lain:
- Cepat kenyang walaupun makan sedikit
- Nyeri perut bagian sisi kiri atas
- Mudah mengalami infeksi
- Mudah mengalami perdarahan
- Anemia (sel darah merah rendah)
- Kelelahan
Gejala lain yang kurang cukup umum terjadi, meliputi:
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Demam
- Terus berkeringat dingin
- Perut buncit
- Terus batuk atau sesak napas
- Nyeri dada
Gejala lain dari kanker yang mempengaruhi limpa mungkin termasuk:
Jika Moms atau anggta keluarga mengalami gejala-gejala yang disebutkan di atas, segera periksa ke dokter.
Baca juga: 13 Makanan Pemicu Kanker yang Harus Dibatasi
Apa Penyebab Kanker Limpa?
Foto Dokter dan Pasien Kanker (Orami Photo Stock)
Berdasarkan situs Health Line, kanker limpa biasanya disebabkan oleh limfoma (kanker kelenjar getah bening) atau leukemia.
Kanker lain, seperti kanker payudara, melanoma, dan kanker paru juga bisa menyebar ke limpa dan akhirnya menyebabkan kanker limpa.
Meski tidak diketahui penyebab pastinya , kanker limpa menandakan adanya sel-sel limpa yang abnormal.
Sel yang rusak tersebut membelah tanpa kendali sehingga menyebabkan penumpukan dan membentuk tumor.
Moms atau Dads lebih mungkin mengalami jenis kanker ini jika memiliki faktor risiko berikut:
- Lansia
- Berjenis kelamin pria
- Penyakit yang mempengaruhi sistem imun, seperti HIV
- Terkena infeksi, seperti virus Epstein-Barr atau Helicobacter pylori (H. pylori)
Baca juga: Kanker Rahim: Jenis, Gejala, dan Perawatannya
Bagaimana Kanker Limpa Didiagnosis?
Foto Tes Darah (Orami Photo Stock)
Jika dokter mencurigai Moms atau Dads menderita kanker di limpa, mereka akan merekomendasikan serangkaian tes kesehatan, seperti:
- Tes darah untuk memeriksa jumlah sel darah.
- Biopsi untuk mengambil sejumlah kecil jaringan sebagai sampel dan diamati di laboratorium
- Tes pencitraan, seperti MRI, CT scan, atau PET scan, juga dapat dilakukan.
Terkadang, ahli bedah melakukan splenektomi, yaitu operasi untuk mengangkat limpa, untuk membuat diagnosis.
Menganalisis limpa setelah dikeluarkan dari tubuh dapat membantu dokter menentukan jenis kanker apa yang dimiliki
Baca juga: Fakta Seputar Kanker Serviks yang Perlu Dipahami
Apa Saja Pilihan Pengobatan Kanker Limpa?
Foto Pasein Kanker sedang Menjalani Kemoterapi (Orami Photo Stock)
Jika dokter menemukan kanker di limpa, Moms mungkin memerlukan splenektomi sebagai bagian dari perawatan.
Ada dua jenis splenektomi yang mungkin dijalani, yaitu:
Laparoskopi
Sengan operasi ini, dokter bedah akan membuat empat sayatan kecil di perut dan menggunakan kamera video kecil untuk melihat ke dalam.
Limpa dikeluarkan melalui tabung tipis. Karena sayatan lebih kecil, pemulihan umumnya lebih cepat.
Operasi Terbuka
Operasi ini dilakukan dengan membuat sayatan yang lebih besar di tengah perut untuk mengangkat limpa.
Biasanya, jenis prosedur ini membutuhkan pemulihan yang lebih lama.
Perawatan lain mungkin diperlukan tergantung pada jenis kanker yang dimiliki.
Perawatan Lainnya
Selain operasi, pasien dengan kanker limpa biasanya akan menjalani pengobatan berikut:
- Kemoterapi dengan obat-obatan
- Radioterapi dengan sinar radiasi dan proton
- Terapi target menggunakan obat-obatan
- Transplantasi sel induk (prosedur untuk mengganti sumsum tulang yang tidak sehat dengan sumsum tulang yang sehat)
Jadi, kenali gejala kanker ini dan segera periksa ke dokter jika mengalaminya. Semakin cepat didiagnosis, semakin mudah diobati penyakitnya.
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3614769/
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/321951
- https://www.healthline.com/health/spleen-cancer
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.