10 Cara Mengobati Luka Memar agar Cepat Sembuh dan Pulih
Bagaimana cara mengobati luka memar pada tubuh?
Moms dan keluarga mungkin pernah mengalami memar di tubuh.
Untuk itu, perlu tahu cara mengobati luka memar dengan tepat, agar tidak memperparah kondisinya.
Memar atau yang dikenal dalam dunia medis sebagai hematoma, bisa terbentuk ketika pembuluh darah kecil di dekat permukaan kulit rusak.
Darah tersebut keluar ke jaringan yang ada di bawah kulit dan terjebak.
Darah yang terperangkap ini menyebabkan memar yang awalnya berwarna ungu kebiruan, lalu berubah warna seiring proses penyembuhan.
Sekitar 10–14 hari, tubuh mulai memecah darah yang terkumpul dan menyerapnya kembali.
Proses ini menyebabkan memar berubah warna sebelum akhirnya hilang dengan sendirinya.
Baca Juga: 6 Penyebab Benjolan di Bawah Lidah, dari Sariawan hingga Tumor
Cara Mengobati Luka Memar dengan Kompres
Moms, salah satu cara mengobati luka memar adalah dengan kompres.
Namun, kompres panas atau dingin ya Moms yang tepat?
Nah, menurut dr. Franciscus Ari, Sp. P. D Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Pondok Indah, Bintaro Jaya, yang benar adalah kompres dingin, Moms.
"Pada luka memar yang baru terjadi, dapat dilakukan kompres dingin selama 20-30 menit," jelasnya.
Hal ini bertujuan untuk mengurangi bengkak.
Jangan lupa untuk mengistirahatkan area tubuh yang memar, menggunakan perban elastik untuk kompresi, serta meninggikan posisi area yang memar.
Selain menggunakan kompres, bisa juga digabungkan dengan megonsumsi obat-obatan.
Pengobatan yang umum dilakukan untuk mengatasi luka memar adalah dengan mengonsumsi obat nyeri.
Selain itu, bisa juga dengan cara menggunakan obat oles pada area yang memar.
Hati-hati bagi Moms yang mengonsumsi obat pengencer darah atau memiliki gangguan pembekuan darah, ya.
"Sebab, luka memar dapat meluas dan membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh," tambah dr. Franciscus Ari.
Sebagai informasi tambahan, lamanya penyembuhan tergantung dari ukuran memar.
Biasanya 1 hingga 4 minggu, ya Moms.
Penyebab Memar
Sebelum mengetahui cara mengobati luka memar, mari kita pahami dulu apa saja penyebab memar.
Memar dapat terjadi pada siapa pun. Biasanya, penyebabnya beragam, seperti:
- Jatuh
- Kecelakaan
- Cedera olahraga
- Prosedur medis
Namun, ada beberapa gangguan pendarahan yang bisa menyebabkan memar berlebihan.
Ada juga beberapa kondisi medis yang membuat seseorang lebih rentan terkena memar, yakni:
- Memiliki kanker atau penyakit hati.
- Memiliki anggota keluarga yang berisiko mudah terkena memar.
- Minum obat untuk mengencerkan darah atau menghentikan pembekuan darah.
- Mengonsumsi obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) secara teratur.
- Memiliki penyakit darah, seperti Von Willebrand, hemofilia, atau kelainan pembekuan darah lainnya.
- Jumlah trombosit darah yang rendah (trombositopenia).
- Kekurangan vitamin K dan vitamin C.
Baca Juga: 7+ Cara Menghukum Anak yang Mencuri, Hindari Memarahinya
Apakah Kelelahan Bisa Menyebabkan Memar?
Moms, pasti pernah merasakah memar yang timbul secara tiba-tiba meski tidak terbentur.
Lalu, apakah memar bisa ini disebabkan oleh kelelahan?
Luka memar umumnya disebabkan oleh cedera, seperti kecelakaan, terjatuh, pukulan, atau benturan.
"Hati-hati jika benturan terjadi di area kepala atau perut karena dapat menjadi memar atau perdarahan dalam yang lebih parah, seperti memar otak," kata dr. Franciscus Ari.
Pada kasus ini, memar tidak tampak di kulit, sehingga sulit untuk terdiagnosis.
Sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.
Kelelahan tanpa disertai dengan adanya benturan umumnya tidak dapat menyebabkan memar.
"Namun pada kondisi penyakit gangguan faktor pembekuan darah seperti hemofilia, memar dapat terjadi spontan tanpa benturan;
misalnya akibat terlalu banyak gerakan pada sendi-sendi tungkai atau lengan," jelas dr. Franciscus Ari.
Baca Juga: Penyebab dan Gejala Ekimosis atau Memar Kebiruan pada Tubuh
Tahapan Perubahan Warna Luka Memar hingga Sembuh
Cepat atau lambatnya proses penyembuhan luka memar didasari dari seberapa parah benturan yang dialami atau letak lukanya.
Nah, untuk mengetahui proses penyembuhan luka memar, Moms bisa melihat tahapan perubahan warna luka memar seperti berikut:
- Merah
Sesaat setelah terbentur, kulit biasanya langsung terlihat memerah. Bagian yang terbentur juga menjadi sedikit bengkak dan terasa nyeri saat disentuh.
- Kebiruan hingga Ungu Gelap
Warna memar biru keunguan biasanya terjadi 1-2 hari.
Hal ini disebabkan karena minimnya asupan oksigen dan terjadinya pembengkakan di area sekitar memar.
Akibatnya, hemoglobin yang berwarna merah berubah jadi biru.
- Hijau Pucat
Memasuki hari keenam, warna memar biasanya berubah menjadi kehijauan.
Hal ini normal terjadi sebab proses penyembuhan sedang berlangsung dan hemoglobin yang terdapat dalam darah mulai terurai.
- Kuning Kecokelatan
Setelah seminggu, luka memar berubah warna menjadi lebih terang, yaitu cokelat muda atau kuning pucat, Moms.
Tahapan ini merupakan proses terakhir dari penyembuhan memar.
Memar tidak akan berubah warna lagi dan langsung menghilang secara perlahan kembali ke warna asli kulit.
Baca Juga: 7+ Penyebab Memar Tanpa Sebab yang Jelas, Bukan Dijilat Setan!
Cara Mengobati Luka Memar
Meski bisa sembuh dengan sendirinya, luka memar tetap harus dirawat agar kondisinya tidak memburuk.
Di sisi lain, untuk mempercepat penyembuhan, area memar sebaiknya jangan dipijat, ya Moms.
"Sebaiknya tidak melakukan pemijatan pada luka memar karena dikhawatirkan dapat memperluas luka," kata dr. Franciscus Ari.
Nah, berikut adalah beberapa cara mengobati luka memar yang bisa Moms lakukan.
1. Menggunakan Es
Cara mengobati luka memar setelah cedera terjadi, Moms bisa segera oleskan es agar mengurangi aliran darah di sekitar luka itu.
Mendinginkan pembuluh darah dapat mengurangi jumlah darah yang bocor ke jaringan sekitarnya karena aliran darah jadi lebih lambat.
Hal ini juga bisa mencegah memar agar tidak terlihat dan mengurangi pembengkakan.
Namun, jangan langsung menempelkan es pada memar, ya. Lindungi kulit dengan membungkus es terlebih dahulu dengan kain lap atau handuk.
Lepaskan es setelah 10 menit dan tunggu 20 menit sebelum menempelkannya kembali. Membiarkan es terlalu lama dapat membahayakan kulit.
2. Terapi Panas
Cara mengobati luka memar selanjutnya adalah terapi panas.
Energi panas bisa digunakan untuk meningkatkan sirkulasi dan aliran darah.
Hal ini bisa membantu membersihkan darah yang terperangkap setelah memar terbentuk.
Terapi panas juga dapat membantu mengendurkan otot yang tegang dan menghilangkan rasa sakit.
Tunggu hingga 48 jam setelah memar muncul, lalu letakkan bantal pemanas atau kompres hangat di atasnya 2–3 hari sekali.
Berendam di bak mandi air panas juga bisa menjadi alternatif untuk mengurangi rasa sakit dan mengendurkan otot-otot.
Baca Juga: Memar pada Tubuh: Penyebab, Jenis, dan Cara Mengobatinya
3. Melakukan Kompresi
Kompresi adalah teknik memberi tekanan pada area yang cedera dan bisa menjadi cara mengobati luka memar yang cukup ampuh.
Teknik ini bisa membantu meringankan pembengkakan yang disebabkan oleh memar, membantu mengurangi rasa sakit, dan bengkak.
Gunakan perban elastis dan bungkus area tersebut dengan kuat tetapi tidak terlalu kencang.
Ikatan ini akan mengencangkan jaringan dan membantu mencegah kebocoran pembuluh darah.
Untuk area memar yang masih bisa dijangkau, sebaiknya posisikan hingga berada di atas jantung.
Selain membantu menghilangkan rasa sakit, tips ini bisa mengalirkan darah dari area yang memar.
4. Menggunakan Bromelain
Bromelain adalah campuran enzim yang ditemukan di tanaman nanas.
Enzim ini Memiliki sifat anti-inflamasi dan membantu mengurangi memar serta bengkak saat dioleskan ke kulit.
Seseorang dapat mengoleskan krim atau gel yang mengandung bromelain 2–3 kali sehari atau seperti yang diarahkan dokter.
Suplemen bromelain oral dapat menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan, termasuk:
- Masalah pencernaan
- Peningkatan denyut jantung
Orang yang alergi terhadap nanas sebaiknya tidak menggunakan bromelain, ya Moms!
Terkadang suplemen bromelain juga direkomendasikan pasca operasi untuk membantu meminimalkan memar.
Baca Juga: 9 Rekomendasi Obat Memar Alami yang Aman untuk Anak dan Balita
5. Penggunaan Arnica
Arnica montana atau arnica adalah ramuan homeopati yang dikatakan dapat mengurangi peradangan dan pembengkakan.
Sehingga menjadikannya pengobatan yang ideal untuk memar.
Arnica mengandung senyawa yang diketahui memiliki efek anti-inflamasi yang dapat diserap melalui kulit.
Mengutip dari studi di British Journal of Dermatology, salep arnica topikal secara efektif dapat mengurangi memar dan menjadi cara mengobati luka memar yang cukup ampuh.
Untuk penggunaannya, Moms bisa menggunakan salep atau gel arnica pada memar beberapa kali sehari.
Salep dengan kandungan 20% arnica bisa mempercepat waktu penyembuhan bila dibandingkan dengan plasebo.
6. Oles Krim Vitamin K
Vitamin K adalah nutrisi penting yang bisa membantu pembekuan darah, Moms.
Ketika dioleskan, Vitamin K juga bisa memberikan beragam manfaat, antara lain:
- Meningkatkan penyembuhan luka.
- Mengurangi jaringan parut (dari luka).
- Memudarkan warna kulit yang memar.
- Mempersingkat waktu penyembuhan memar.
Cara mengobati luka memar dengan krim ini adalah dengan mengaplikasikan krim dan gosok secara perlahan pada memar setidaknya 2 kali sehari.
Baca Juga: 10 Akibat Kekurangan Vitamin E, Salah Satunya Kelemahan Otot
7. Pakai Ekstrak Lidah Buaya
Ternyata cara mengobati luka memar bisa juga dengan lidah buaya.
Bukan hanya bagus untuk perawatan kulit, manfaat lidah buaya juga bisa mengurangi rasa sakit dan peradangan.
Penggunaannya pun cukup mudah, Moms bisa mengoleskannya pada area yang memar.
Namun, pastikan menggunakan gel yang murni lidah buaya agar hasilnya lebih maksimal.
8. Vitamin C
Vitamin C memiliki sifat anti-inflamasi dan dapat digunakan untuk mempercepat penyembuhan luka.
Vitamin ini juga mudah ditemukan yakni dalam bentuk gel, krim, serum, atau buah-buahan yang mengandung vitamin C.
Jadi, selain melakukan cara mengobati luka memar yang telah disebutkan, Moms juga bisa barengi dengan mengonsumsi buah dan sayuran segar yang mengandung vitamin C, seperti:
Memar mungkin membutuhkan waktu beberapa minggu untuk sembuh, Moms.
Oleh karenanya sangat penting untuk tetap mengistirahatkan tubuh agar proses penyembuhan bisa berlangsung secara maksimal.
9. Balur Minyak Esensial
Minyak esensial dapat membantu menghilangkan rasa sakit dan sebagai relaksasi.
Cara mengobati luka memar ini bekerja dengan baik ketika beberapa minyak diteteskan ke produk Vitamin K atau arnica.
Moms dapat membuat kompres dingin dengan waslap yang menenangkan untuk menangani luka pada kulit.
Setelah itu, teteskan minyak esensial rosemary dan lavender yang dioleskan ke kain.
Penting untuk mengencerkan minyak dengan minyak pembawa atau losion sebelum dioleskan langsung ke kulit, ya.
Menggunakan minyak esensial tanpa mengencerkannya dapat menyebabkan iritasi pada kulit.
10. Konsumsi Vitamin B12
Vitamin K, C dan B12 membantu pembekuan darah dan sebagai cara mengobati luka memar.
Oleh karena itu, buah jeruk dapat meningkatkan vitamin C dalam tubuh, termasuk sayuran berdaun hijau seperti bayam.
Bayam adalah sumber vitamin K yang baik dan bisa mendukung pemulihan luka memar.
Vitamin B12 juga dapat ditemukan dalam sereal sarapan yang diperkaya, seperti telur, susu, ikan, daging, dan hewani lainnya.
Baca Juga: 8 Manfaat Buah Zaitun yang Kaya Antioksidan untuk Kesehatan
Kapan Memar Perlu Diwaspadai?
Perlu diingat, jika telah melakukan cara mengobati luka memar seperti yang telah dijabarkan, namun ternyata tetap tidak kunjung sembuh, Moms perlu waspada.
Apalagi jika luka memar tetap terasa sakit saat disentuh dan semakin membesar.
"Jika dalam 1-2 minggu tidak tampak perbaikan pada luka memar yang terjadi, atau dalam 1 minggu memar terlihat meluas;
maka sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam," kata dr. Franciscus Ari.
Memar yang muncul setelah mengonsumsi obat pengencer darah atau tanpa adanya cedera fisik juga perlu diperhatikan.
Segera periksakan diri ke dokter ya, Moms jika mengalami hal tersebut.
Itulah Moms penyebab dan cara mengobati luka memar yang perlu diketahui.
Jika memang tidak kunjung membaik langsung ke dokter, ya, Moms!
- https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15235-bruises
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/320090
- https://www.webmd.com/first-aid/helping-bruise-heal
- https://www.healthline.com/health/how-to-get-rid-of-bruises#natural-treatments
- https://www.mayoclinic.org/first-aid/first-aid-bruise/basics/art-20056663
- https://onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1111/j.1365-2133.2010.09813.x
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.