Ketahui Manfaat Ringer Laktat, Sekaligus Efek Sampingnya
Ringer laktat mirip dengan cairan infus, tapi dengan kegunaan yang berbeda.
Bila Moms atau Dads memiliki masalah kesehatan tertentu, terutama dehidrasi, mungkin pemberian obat ini akan menjadi salah satu perawatannya.
Agar tahu lebih dalam, simak kegunaan dan efek samping yang mungkin terjadi jika menggunakan obat ini.
Manfaat Ringer Laktat
Foto: gooddoctor.co.id
Ringer laktat adalah cairan infus yang digunakan dokter untuk mengatasi dehidrasi dan mengembalikan keseimbangan cairan dalam tubuh.
Larutan ini terdiri dari air dan elektrolit, dan pertama kali dikembangkan di akhir tahun 1800-an oleh seorang dokter bernama Sydney Ringer.
Tujuan dibuatnya larutan ini adalah menjaga organ agar tetap terhidrasi selama penelitian hewan pada hewan yang hidup.
Nah pada waktu yang sama, larutan ini juga disuntikkan ke dalam pembuluh darah pasien yang mengalami dehidrasi akibat kolera.
Perkembangannya tidak sampai di situ, seorang dokter bernama Alexin Hartman memodifikasi formula asi dari larutan ini dengan menambahkan laktat.
Menurut Hartman, penambahan laktat bisa menurunkan risiko asidosis, yakni penumpukan asam yang tidak normal dalam darah.
Baca juga: Penjelasan tentang Rhemafar, Obat Alergi dan Penekan Sistem Imun
Berdasarkan berbagai uji coba yang telah dilakukan, sekarang ini ringer laktat digunakan untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan, di antaranya:
- Mengatasi dehidrasi (kekurangan cairan tubuh).
- Mempertahankan tingkat cairan tubuh pada pasien rawat inap yang tidak dapat menahan cairan di dalam tubuhnya dengan baik.
- Mengembalikan cairan tubuh setelah kehilangan darah atau karena luka bakar.
- Membantu kateter IV tetap terbuka dan memudahkan distribusi obat IV ke dalam vena.
Larutan ini juga bisa digunakan oleh orang yang mengalami gagal ginjal dan sepsis.
Namun, jangan salah cairan ini tidak digunakan untuk membersihkan luka atau mengairi jaringan selama operasi terbuka.
Baca juga: Mebendazole (Obat Cacing), Ketahui Fungsi, Dosis, dan Aturan Pakainya!
Dosis dan Aturan Pakai Ringer Laktat
Foto: Orami Photo Stock
Larutan ini bukan sembarang cairan yang bisa Moms atau Dads gunakan sendiri.
Pertama, hanya dokter yang boleh menentukan seberapa besar dosis larutan akan diberikan.
Setiap pasien sangat mungkin diberikan dosis yang berbeda, dilihat dari usia dan kondisi yang dihadapi oleh pasien.
Pemberian ringer laktat harus dilakukan oleh dokter atau perawat yang terlatih karena obat ini diberikan ke dalam intravena yaitu pembuluh darah.
Ada dua cara pemberian larutan ini kepada pasien, yakni:
Teknik Manual
Dengan cara ini, tim medis akan menyesuaikan tekanan klem pada tabung IV untuk mengurangi atau memfasilitasi laju aliran.
Tim medis juga dapat menghitung jumlah tetes per menit untuk memastikan aliran yang akurat dan aman.
Teknik Pompa Listrik
Dengan metode pompa elektrik, tim medis memprogram pompa elektrik untuk memberikan dosis larutan yang tepat secara otomatis.
Sayangnya, menurut laporan metode ini seirng kali bermasalah pada perangkat yang digunakan.
Walaupun ujungnya obat akan masuk ke tubuh, larutan ini tidak bisa diminum. Jadi, jangan sekali-sekali mencoba meminumnya.
Baca juga: Kegunaan dan Efek Samping Yusimox, Antibiotik untuk Infeksi Bakteri
Efek Samping Ringer Laktat
Foto: Orami Photo Stock
Larutan Ringer Laktat umumnya aman dan dapat ditoleransi dengan baik oleh tubuh.
Namun, tidak menurutup kemungkinan juga dapat menyebabkan pembengkakan dan edema (penumpukan cairan dalam jaringan) jika digunakan secara berlebihan.
Bekas prosedur penyuntikan juga bisa menimbulkan rasa nyeri.
Akan tetapi, kondisi ini hanya berlangsung beberapa hari dan akan membaik dengan sendirinya.
Sementara untuk kasus alergi, sangat jarang terjadi.
Biasanya, reaksi alergi akan menimbulkan gejala seperti:
- Ruam dan gatal
- Pembengkakan pada tubuh
- Sesak napas
Jadi, sebelum prosedur pemberian obat dilakukan, beri tahu dokter jika Anda memang memiliki alergi pada suatu obat.
Baca juga: Jenis-Jenis Penyakit yang Disebabkan oleh Virus dan Menyerang Sistem Pernapasan Juga Kelamin
Meskipun membantu, penggunaan larutan ini dapat menimbulkan komplikasi.
Terutama jika diberikan pada orang dengan masalah kesehatan di bawah ini.
- Gagal jantung kongestif
- Penyakit ginjal kronis
- Gagal hati
- Hipoalbuminemia, yang merupakan istilah medis untuk rendahnya kadar protein albumin dalam darah
Kesemua kondisi di atas mengurangi kemampuan tubuh untuk mengeluarkan kelebihan cairan.
Bila ringer laktat diberikan, edema dan hipervolemia (kondisi tubuh terlalu banyak menyimpan cairan) bisa terjadi.
Perlu diketahui jika pemberian larutan ini dengan obat antikoagulan dapat menyebabkan pembekuan darah dan menghalangi jalur IV obat.
Ini karena campuran sitrat dari obat antikoagulan dan kalsium tinggi pada ringer laktat saling berinteraksi.
Sebetulnya hal ini bisa dihindari dengan memisahkan jalur IV ketika kedua obat diberikan.
Baca juga: Diltiazem, Obat Resep untuk Bantu Atasi Hipertensi
Selain obat antikoagulan, ada juga deretan obat lain yang sebaiknya tidak diberikan bersamaan dengan larutan ini, seperti:
- Ceftriaxone
- Manitol
- Metilprednison
- Nitrogliserin
- Nitroprusside
- Norepinefrin
- Procainamide
- Propanolol
Jadi, sebelum obat ringer laktat diberikan, beri tahu dokter mengenai obat-obatan yang sedang Moms dan Dads pakai saat itu.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.