16 Oktober 2023

6 Penyebab Sakit di Pelipis dan Cara Ampuh Mengatasinya

Pelipis terasa sakit mengganggu? Kenali penyebab dan cara mengatasinya!

Sakit di pelipis bisa mengganggu aktivitas, terutama jika gejalanya muncul secara terus-menerus.

Untuk terbebas dari kondisi ini, perlu mengetahui penyebabnya.

Baru kemudian, dibantu dokter memutuskan pengobatan yang paling tepat.

Yuk, pelajari selengkapnya mengenai kondisi ini pada ulasan berikut!

Baca Juga: Mengenal Encok, Salah Satu Jenis Radang Sendi dan Cara Mengatasinya

Apa itu Pelipis?

Pelipis atau disebut tulang temporal adalah bagian tulang tengkorak yang paling tipis

Tulang ini berpasangan, yakni di sebelah kanan dan kiri kepala.

Bentuknya tidak beraturan dan mengelilingi bagian tengah dan dalam telinga.

Bagian bawah tulang pelipis terhubung dengan tulang rahang yang membantu mulut untuk terbuka dan tetutup.

Fungsi dari pelipis adalah membentuk struktur tengkorak dan melindungi otak besar, pembuluh arteri aorta, dan membran di sekelilingnya.

Di samping itu, pelipis terhubung dengan sejumlah otot untuk mendukung gerakan mengunyah, menelan, dan menggerakan leher.

Baca Juga: Cephalgia, Istilah Medis untuk Kondisi Sakit atau Nyeri Kepala

Penyebab Sakit di Pelipis yang Perlu Dipahami

Sakit Kepala (Orami Photo Stock)
Foto: Sakit Kepala (Orami Photo Stock)

Salah satu keluhan yang umum terjadi pada area ini adalah munculnya rasa nyeri.

Rasa sakitnya bisa ringan, sedang, maupun parah.

Bisa juga muncul sesekali, tapi pada beberapa kasus sifatnya kambuhan.

Untuk tahu cara mengatasi sakit di pelipis, Moms harus tahu penyebab yang mendasarinya.

Nah, penyebabnya tidak cuma satu, tapi sangat banyak.

Mulai dari yang paling umum, hingga mengarah pada kondisi langka.

Supaya lebih jelas, mari bahas penyebabnya satu per satu, seperti dilansir dari Medical News Today.

1. Sakit Kepala Tegang

Kondisi ini menyebabkan nyeri seperti pelipis terikat kencang oleh tali.

Gejalanya kadang disertai dengan pegal di sekitar leher.

Biasanya, sakit kepala tegang berlangsung sekitar 30 menit.

Pada kasus yang parah, bisa berlangsung selama 1 minggu.

Keparahannya kadang meningkat bila melakukan aktivitas fisik.

Baca Juga: 7 Manfaat Daun Korejat, Termasuk Obat Sakit Mata dan Sakit Gigi yang Alami

2. Migrain

Penyebab sakit di pelipis yang cukup umum adalah migrain, yang menyerang satu sisi kepala.

Rasa nyerinya digambarkan seperti nyeri tumpul dan berdenyut di satu pelipis.

Munculnya gejala migrain biasanya terjadi dalam empat tahap, di antaranya:

  • Episode prodrom: peka terhadap cahaya, nyeri leher, dan mual.
  • Episode aura: adanya garis atau bintik-bintik di penglihatan dan sensasi tertusuk jarum.
  • Episode sakit kepala: muncul rasa sakit parah di pelipis yang kadang disertai peka terhadap bau, cahaya, dan suara.
  • Episode postdrome: menimbulkan kelelahan dan sulit konsentrasi.

3. Sakit Kepala Servikogenik

Migrain (Orami Photo Stock)
Foto: Migrain (Orami Photo Stock)

Penyebab sakit di pelipis ini terjadi akibat kelainan tulang belakang leher, cedera pada leher, atau radang sendi tulang belakang bagian atas.

Selain nyeri di kepala, gejalanya disertai dengan leher kaku, mual, penglihatan kabur, dan peka terhadap cahaya.

Rasa sakitnya bertambah parah ketika leher melakukan gerakan tertentu.

Baca Juga: Alami Mata Sakit saat Melirik? Ini Penyebab dan Cara Menanganinya

4. Cedera Otak Traumatis Ringan

Sekitar 85% sakit di pelipis disebabkan oleh cedera otak traumatis ringan.

Biasanya, kondisi ini terjadi akibat benturan di kepala, termasuk pelipis.

Gejala utamanya yang mengganggu adalah sakit kepala tegang yang terjadi secara terus-menerus.

Untuk menegakkan diagnosisnya, perlu dilakukan tes CT scan atau MRI.

5. Arteritis Temporal

Kondisi ini disebabkan oleh peradangan pada arteri temporal besar yang terletak di kedua sisi kepala.

Rasa sakit di pelipisnya ditandai dengan muncuknya rasa terbakar dan berdenyut parah.

Kadang diiikuti dengan demam ringan, kelelahan, nafsu makan menurun, dan nyeri otot rahang saat mengunyah.

Menurut Harvard Health Publishing, dalam kasus parah, jika kondisi ini menyerang arteri yang memasok darah ke retina tersumbat, kebutaan bisa terjadi.

Namun, bila yang terganggu adalah arteri yang memasok darah ke otak, stroke bisa jadi komplikasinya.

6. Tumor Otak

Adanya tumor di otak juga bisa jadi penyebab sakit di pelipis yang konsisten.

Ini karena tumor memberi tekanan pada saraf di sekitar kepala sehingga muncul rasa sakit.

Selain nyeri di pelipis, kondisi ini bisa menimbulkan pusing, mual, kejang, dan kelumpuhan.

Baca Juga: 11 Penyebab Nyeri Lutut dan Cara Penyembuhannya, Cari Tahu Moms!

Cara Mengatasi Sakit di Pelipis

Cara Mengatasi Sakit di Pelipis (Orami Photo Stock)
Foto: Cara Mengatasi Sakit di Pelipis (Orami Photo Stock)

Ada banyak penyebab nyeri di pelipis.

Penanganan setiap penyebabnya berbeda-beda.

Pada kasus ringan, sakit di pelipis dapat sembuh dengan sendirinya.

Namun, jika Anda merasa gejala yang dirasakan cukup mengganggu, sebaiknya periksa ke dokter.

Agar tidak salah diagnosis, dokter merekomendasikan pemeriksaan fisik terlebih dahulu.

Contohnya pada kasus tumor otak, biopsi perlu dilakukan untuk memastikan apakah tumor merupakan kanker atau bukan.

Berikut ini cara mengatasi pelipis terasa sakit yang biasanya dokter rekomendasikan jika dilihat dari penyebabnya.

Pada sakit kepala tegang, pengobatannya meliputi terapi pijat, relaksasi, dan minum obat pereda nyeri, seperti paracetamol.

Baca Juga: Sariawan di Rahang Belakang, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Untuk mengatasi migrain, bisa mencoba tidur, minum obat analgesik atau triptan, dan suntik botox jika cukup parah.

Sakit kepala servikogenik diatasi dengan terapi fisik dan minum obat untuk memblokir saraf.

Jika penyebabnya arteritis temporal, pengobatannya adalah obat steroid, seperti prednison dalam jangka panjang.

Pada kasus cedera kepala traumatis ringan, pengobatannya meliputi istirahat, relaksasi, terapi fisik, dan pengurangan asupan kafein.

Bila penyebabnya adalah tumor otak, operasi pengangkatan tumor adalah pengobatan utama, yang kadang diikuti dengan kemoterapi atau terapi radiasi.

Setiap orang dapat direkomendasikan pengobatan yang berbeda-beda oleh dokter, tergantung dengan keparahan kondisinya.

  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/326881
  • https://www.theguardian.com/lifeandstyle/2011/aug/22/mapping-the-body-the-temple
  • https://www.health.harvard.edu/diseases-and-conditions/whats-that-constant-headache-pain-in-the-temples

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.