Serba-serbi Sindrom Savant, Sindrom dengan Kecerdasaan Menonjol pada Anak Autisme
Pernahkah Moms menjumpai anak autisme dengan kecerdasan luar biasa dan di atas rata-rata? Kondisi langka ini disebut dengan sindrom savant atau savant syndrome.
Sindrom savant, menurut Darold A. Treffert, MD., melalui makalah yang diterbitkan di jurnal PMC Pubmed Central, adalah kondisi langka yang luar biasa.
Kondisi sindrom savant ini membuat orang yang seperti cacat mental serius, termasuk autisme, memiliki tingkat kecerdasan tertentu yang sangat menonjol.
Sindrom savant menjadi sangat mencolok karena dibarengi dengan kondisi tertentu, seperti gangguan spektrum autisme.
Namun, sebenarnya bukan anak dengan autisme saja yang bisa mengalami sindrom savant.
Sindrom savant juga bisa terjadi pada orang nonautis dengan tingkat intelegensi (IQ) di bawah rata-rata.
Yuk, Moms simak informasi lengkap mengenai sindrom savant, di sini!
Baca juga: Mengenal Sindrom Asperger, Sindrom yang Memiliki Kemampuan Intelektual Tinggi
Apa Itu Sindrom Savant?
Foto: Orami Photo Stock
Sindrom savant merupakan kondisi yang langka, tetapi ini bukanlah sesuatu yang buruk.
Jenis kecerdasan atau keahlian yang dimiliki oleh anak dengan sindrom ini pun bisa berbeda-beda.
Ada yang menonjol di bilang matematika, musik, seni, atau bidang ilmu eksakta seperti perhitungan kalender.
Lebih jelasnya, sindrom savant merupakan sebuah kondisi seseorang dengan kecerdasan di bawah normal menampilkan bakat atau kemampuan khusus di bidang tertentu.
Sindrom savant dapat bersifat bawaan atau genetik, selain itu sindrom savant juga dapat diperoleh ketika anak tumbuh, bahkan ini bisa terjadi pada orang dewasa.
Sekitar satu dari 10 orang dengan gangguan autisme memiliki beberapa keterampilan yang cerdas atau sindrom savant.
Berbagai Karakteristik Sindrom Savant
Foto: Orami Photo Stock
Menurut laman Encyclopedia of Children’s Health, sekitar setengah dari semua anak dengan sindrom savant merupakan anak dengan autisme.
Jadi, sekitar 10% dari semua anak autisme memiliki sindrom savant. Sindrom ini 3 kali lebih sering ditemui pada anak laki-laki dengan autisme, ketimbang anak perempuan.
Kurang dari 1% anak yang tidak mengidap autisme, termasuk mereka yang mengalami keterbelakangan mental dan gangguan perkembangan lainnya, memiliki sindrom savant.
Secara umum, anak yang memiliki sindrom savant terbagi menjadi 3 karakteristik, yaitu:
- Splinter Skills
Ditandai dengan adanya keahlian spesifik di atas rata-rata, yang kontras dengan fungsi otak secara keseluruhan.
- Talented Savants
Ditandai dengan adanya kemampuan tertentu yang melebihi kemampuan orang-orang dengan keterbelakangan yang sama.
- Prodigious Savants
Adalah bentuk sindrom savant yang paling langka. Jenis ini ditandai dengan kecerdasan di atas rata-rata, bahkan di atas kemampuan orang normal.
Baca juga: Mengenal Imposter Syndrome, Sindrom Tidak Percaya Diri akan Kemampuannya
Tanda atau Gejala Sindrom Savant
Jika Moms bingung bagaimana cara mengetahui sindrom savant pada Si Kecil, Moms dapat mengenalinya dari beberapa tanda yang muncul pada anak.
Si Kecil dengan kondisi ini memiliki beberapa ciri yang sangat menonjol, seperti:
1. Kemampuan Mengingat
Foto: Orami Photo Stock
Kemampuan mengingat adalah yang paling sering terjadi pada anak dengan sindrom savant.
Artinya, anak dengan karakteristik sindrom savant ini kemampuan mengingat di atas rata-rata.
Mereka mampu mengingat banyak detail yang sering terlewat oleh kebanyakan orang.
Misalnya, mampu mengingat data statistik, daftar nomor telepon di buku, dan masih banyak lagi.
2. Kemampuan Menghitung
Foto: Orami Photo Stock
Menghitung dalam hal ini bukan sekadar penjumlahan atau matematika dasar saja ya, Moms.
Anak dengan karakteristik sindrom savant yang satu ini bisa dibilang jenius dalam segala jenis rumus perhitungan yang rumit.
3. Kemampuan Bermusik
Foto: Orami Photo Stock
Kemampuan bermusik tentunya bisa dilatih. Banyak pemusik hebat yang sangat mahir berkat latihan yang dijalani, berbulan-bulan atau bertahun-tahun.
Namun, anak dengan sindrom savant yang memiliki kemampuan ini agak berbeda.
Mereka mampu bermain alat musik dengan sempurna, hanya dengan satu kali melihat atau mendengarkan alunan nada.
Ini juga merupakan karakteristik yang cukup umum ditemui.
4. Kemampuan Seni
Foto: Orami Photo Stock
Ini adalah jenis karakteristik yang cukup jarang ditemui pada anak dengan sindrom savant.
Kemampuan ini membuat anak dengan sindrom savant bisa melukis, memahat, atau menggambar dengan hasil yang luar biasa.
Mereka juga biasanya memiliki jiwa seni yang sangat tinggi. Bila semakin diasah, kemampuan seni pada anak dengan sindrom savant bisa semakin hebat lagi.
Baca juga: Anak Kecanduan Game Online, Cari Tahu Penyebab hingga Cara Mengatasinya
5. Kemampuan Berbahasa
Foto: Orami Photo Stock
Dibanding 4 jenis kemampuan tadi, kemampuan berbahasa merupakan yang paling langka.
Anak dengan jenis sindrom savant ini bisa mengenali dan bahkan berbicara berbagai jenis bahasa dalam waktu yang sangat singkat.
Tidak banyak pengidap sindrom savant dengan kemampuan seperti ini.
Saking hebatnya, anak dengan kemampuan ini bisa membaca, menulis, dan menerjemahkan 15 sampai 20 bahasa lho, Moms.
Penyebab Sindrom Savant
Foto: Orami Photo Stock
Sayangnya, hingga kini penyebab pasti dari terjadinya sindrom savant belum diketahui dan masih jadi perbincangan di kalangan ahli.
Beberapa ahli menyatakan bahwa sindrom ini terjadi karena pengaruh gen yang dibawa anak saat lahir.
Namun, ada juga pendapat bahwa sindrom ini terjadi karena peristiwa tertentu, seperti cedera otak.
Lalu, cedera tersebut memengaruhi kinerja otak kanan dan menyebabkan sindrom savant.
Namun, berbagai pendapat tersebut masih belum bisa dipastikan. Penelitian lebih lanjut untuk menyimpulkan hal yang jadi penyebab sindrom ini masih diperlukan.
Baca juga: Manfaat Mendongeng untuk Anak yang Tak Terduga Menurut Pakar
Diagnosis Sindrom Savant
Foto: Orami Photo Stock
Sindrom savant didiagnosis ketika kemampuan seorang anak dalam satu bidang sangat tinggi daripada jumlah IQ atau tingkat fungsi umumnya.
Namun, bila Moms mencurigai anak memiliki kemampuan di atas rata-rata, tapi tidak yakin apakah itu sindrom savant dan apa kemampuannya, cobalah konsultasikan pada psikolog anak.
Nantinya, psikolog anak akan membantu Moms mengidentifikasi jenis kemampuan luar biasa yang dimiliki anak dengan sindrom savant.
Bila ada terapi yang perlu dijalani anak dengan sindrom ini, psikolog biasanya juga akan merekomendasikannya.
Cara Mendukung Anak dengan Sindrom Savant
Foto: Orami Photo Stock
Autisme pada anak seringkali dipandang sebelah mata, atau dianggap sebagai sesuatu yang negatif.
Namun, Moms perlu tahu bahwa anak dengan kondisi ini bisa diberkati dengan kemampuan dan kecerdasan di atas rata-rata.
Hal ini tentuya perlu disyukuri sebagai hal yang sangat baik. Meski namanya “sindrom”, sindrom savant bukanlah suatu penyakit yang perlu diobati.
Sebaliknya, bila Si Kecil memiliki sindrom ini, Moms perlu membantu mengembangkan potensinya.
Tentu saja, Moms perlu tahu terlebih dahulu jenis kemampuan atau kecerdasan luar biasa yang dimiliki anak.
Bila anak dengan sindrom savant memiliki kemampuan bermusik, dukung ia untuk masuk ke sekolah musik dan mengasah bakatnya.
Begitu pula bila anak dengan sindrom savant memiliki kemampuan hebat di bidang seni, arahkan ia untuk masuk kursus atau sekolah seni.
Dukungan penuh dari Moms bisa membuat anak dengan sindrom ini bisa mengeksplorasi kemampuannya dengan baik, serta tumbuh dengan percaya diri.
Idealnya, pengembangan potensi anak dengan sindrom savant adalah kombinasi dari pendidikan untuk anak jenius (gifted children).
Di antaranya adalah pengayaan, akselerasi, dan pendampingan.
Sementara itu, untuk anak dengan sindrom savant yang juga mengidap autisme agak berbeda.
Pendidikan mengenai dukungan visual dan pengembangan kemampuan sosial juga biasanya diperlukan.
Baca juga: Gejala dan Penyebab ARDS, Sindrom Gangguan Pernapasan Akut
Bila anak dengan autisme dan sindrom savant mendapatkan pendidikan yang benar, ia akan mengalami kemajuan yang signifikan dalam berbagai aspek.
Potensi kemampuannya semakin terasah, bersamaan dengan kemampuan sosial, akademis, dan komunikasi.
Jadi, bila Moms memiliki anak dengan autisme, jangan dulu merasa kecil hati, ya. Setiap anak terlahir dengan keistimewaannya masing-masing.
Fokuslah menggali dan mencari tahu potensi anak, dan beri dukungan penuh.
Sebab, nyatanya banyak anak dengan autisme yang juga diberkati dengan kecerdasan di atas rata-rata, seperti pada sindrom savant.
Dengan dukungan dan curahan kasih sayang penuh dari orangtua, anak bisa tumbuh jadi pribadi yang percaya diri dan mengagumkan, kok.
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2677584/
- http://www.healthofchildren.com/S/Savant-Syndrome.html
- http://www.psy.dmu.ac.uk/drhiles/Savant%20Syndrome.htm
- https://www.verywellhealth.com/what-is-an-autistic-savant-260033
- https://www.ssmhealth.com/treffert-center/conditions-treatments/savant-syndrome
- http://www.healthofchildren.com/S/Savant-Syndrome
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.