Stok Lauk Kering yang Wajib Ada Saat Puasa
Sahur penting agar kita kuat berpuasa seharian. Tapi saat tak sengaja bangun kesiangan dan waktu sahur tinggal sebentar, boro-boro memikirkan memasak ya Moms. Apapun yang ada langsung dilahap saja.
Nah, sebaiknya Moms perlu menyiapkan stok lauk kering sebagai teman makan nasi di saat “darurat”. Asalkan disimpan di wadah kedap udara, lauk kering bisa bertahan lama. Moms bisa membuatnya sendiri sedikit lebih banyak untuk persediaan atau Moms bisa membeli yang sudah jadi.
Apa saja stok lauk kering yang perlu Moms sediakan di rumah saat Bulan Puasa?
1. Abon
Abon dibuat dari daging hewan yang direbus hingga benar-benar lembut kemudian disuwir, dikeringkan, lalu disangrai sambil ditumbuk dan diberi bumbu.
Biasanya abon terbuat dari daging sapi, namun sekarang banyak kreasi abon yang terbuat dari daging hewan lain. Karena kadar airnya hampir nol setelah beberapa kali proses pengeringan, abon awet disimpan lama.
Teksturnya seperti gumpalan kapas dengan rasa gurih, asin, manis, dan kadang pedas. Dimakan bersama nasi saja sudah enak!
Baca Juga: 5 Makanan yang Mengandung Protein Ini Bisa Bikin Kenyang Lebih Lama Saat Puasa
2. Dendeng
Dendeng adalah salah satu cara mengawetkan daging. Biasanya dendeng terbuat dari daging sapi, tapi bisa juga dari daging hewan lain.
Setelah diiris tipis dan lemaknya dipangkas, daging diberi bumbu asam, asin, atau manis. Daging kemudian dikeringkan dengan api kecil atau dijemur. Tidak perlu disimpan di kulkas, daging yang sudah dijadikan dendeng bisa tahan lama.
3. Kentang Mustofa
Pedas, manis, renyah membuat kentang mustofa jadi lauk pendamping favorit di acara hajatan, di warung nasi, maupun untuk pelengkap lontong sayur.
Agar garing terus, kentang yang sudah dikupas, dicuci, dan dipotong korek api biasanya direndam di air kapur sirih dulu selama sekitar 30 menit. Setelah itu, kentang ditiriskan dan digoreng sampai renyah.
Bumbu-bumbu seperti bawang putih, cabai merah, garam, dan gula dihaluskan kemudian ditumis. Barulah kentang yang sudah digoreng dimasukkan dan diaduk sampai rata. Kentang mustofa jadi, deh!
Baca Juga: Anak Berpuasa, Perhatikan Menu Sahur dan Berbukanya
4. Kering Tempe
Kering tempe menggunakan cara memasak dan bumbu yang mirip dengan kentang mustofa, namun seringkali dibuat lebih lengkap dengan tambahan gula merah, daun salam, asam Jawa, lengkuas, dan daun jeruk. Selain itu, kering tempe bisa jadi asupan protein nabati, berbeda dengan kentang mustofa yang jadi double-carbo kalau dinikmati bersama nasi.
Kering tempe bisa ditambah kacang tanah atau juga irisan cabai, teri, dan bawang goreng. Agar kering tempe tidak mudah melempem, setelah menumis bumbu sampai kental, matikan api dan diamkan dulu sekitar 3 menit sebelum memasukkan tempe. Jadi, tempe tidak dimasukkan selagi api masih menyala, ya, Moms.
5. Keripik
Tidak hanya enak dijadikan camilan, keripik juga bisa dijadikan stok lauk kering saat darurat. Untuk dijadikan teman menyantap nasi, pilih keripik sumber protein seperti keripik tempe, keripik tahu, keripik paru, keripik ceker, keripik usus, keripik belut, dan sebagainya.
6. Serundeng
Sebenarnya serundeng biasa menjadi taburan empal goreng, ayam goreng, atau nasi ketan. Tapi, sebagai lauk kering, parutan kelapa berbumbu ini bisa membuat nasi tak lagi hambar.
Baca Juga: Yuk Dicoba! Ini 3 Makanan Sehat untuk Sahur dan Berbuka Puasa
7. Teri Kacang
Bumbu teri kacang sama seperti kentang mustofa dan kering tempe, hanya bahan utamanya diganti dengan teri (biasanya teri Medan) dan kacang tanah kupas. Teksturnya renyah dengan rasa yang bisa dibuat pedas jika suka.
Itu dia Moms, stok lauk kering yang bisa dibuat atau dibeli untuk keperluan santap sahur atau berbuka puasa. Mana yang Moms suka?
(EMA/IRN)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.