3 Jenis Sudut Pandang Cerpen, Ini Penjelasan Lengkapnya
Sudut pandang cerpen adalah salah satu elemen penting dalam pembuatan sebuah cerita pendek atau cerpen.
Hal ini penting untuk menentukan perspektif dari mana cerita itu diceritakan, yang pada gilirannya memengaruhi cara pembaca melihat dunia dalam cerita tersebut.
Dalam dunia sastra, ada beberapa jenis sudut pandang yang dapat digunakan oleh penulis untuk menciptakan nuansa yang berbeda dalam karya mereka.
Mari cari tahu tentang sudut pandang cerpen lebih lanjut pada artikel di bawah ini.
Baca Juga: Cerita Dongeng Cinderella, Cocok untuk Pengantar Tidur
Pengertian Sudut Pandang Cerpen
Melansir laman Paper True, sudut pandang adalah sudut dari mana sebuah cerita diceritakan kepada pembaca.
Ini adalah cara penulis memilih untuk mempresentasikan tokoh-tokoh dan peristiwa dalam cerita.
Pilihan sudut pandang ini memengaruhi cara kita melihat dan memahami cerita serta karakter-karakternya.
Selain itu, penggunaan sudut pandang dalam sebuah cerpen yang tepat dapat menciptakan nuansa yang berbeda-beda, memengaruhi emosi pembaca, dan mengarahkan perhatian mereka ke aspek-aspek tertentu dari cerita.
Baca Juga: 10 Penulis Novel Indonesia Terpopuler dan Deretan Karyanya
Jenis-jenis Sudut Pandang Cerpen
Dalam cerpen, terdapat beberapa jenis sudut pandang yang digunakan oleh penulis untuk menceritakan cerita dan menempatkan pembaca di dalamnya.
Berikut ini beberapa jenis sudut pandang cerpen beserta penjelasannya:
1. Sudut Pandang Orang Pertama
Dilansir dari laman Grammarly, sudut pandang cerpen orang pertama adalah sudut pandang di mana cerita diceritakan dari perspektif tokoh dalam cerita yang menggunakan kata ganti orang pertama.
Misalnya "aku", "saya", atau "kami".
Dalam sudut pandang ini, pembaca melihat dunia cerita melalui mata dan pengalaman langsung tokoh utama.
Jadi, narator adalah tokoh utama sendiri, yang memberikan pemahaman yang mendalam tentang pikiran, perasaan, dan pengalaman pribadinya.
Melalui sudut pandangan orang pertama, pembaca dapat merasa lebih terhubung dengan tokoh utama.
Hal ini karena pembaca dapat memahami secara langsung bagaimana tokoh tersebut merasakan dan bereaksi terhadap peristiwa dalam cerita.
Sudut pandang pertama juga memberikan kesempatan bagi penulis untuk menciptakan suara naratif yang unik dan mendalam, karena cerita diceritakan melalui lensa subjektif tokoh utama.
Namun, kelemahannya adalah pembaca hanya memiliki akses terbatas pada pikiran dan pengalaman tokoh utama.
Jadi, pandangan cerita menjadi terbatas pada sudut pandang satu karakter saja.
Sudut pandang orang pertama dalam cerpen terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya:
- Sudut Pandang Orang Pertama sebagai Tokoh Utama
Sudut pandang orang pertama sebagai tokoh utama adalah ketika cerita diceritakan dari perspektif tokoh utama sendiri.
Tokoh utama menjadi pusat kesadaran dan pusat dari cerita.
- Sudut Pandang Orang Pertama (Tokoh Sampingan)
Sudut pandang orang pertama sebagai tokoh sampingan adalah ketika tokoh "aku" bukanlah peran utama dalam cerita, tetapi berperan sebagai tokoh pendukung atau tambahan.
Tokoh "aku" memberikan penjelasan tentang cerita kepada pembaca.
Sementara tokoh utama menceritakan pengalaman dan dinamika yang terjadi padanya.
Dengan kata lain, tokoh "aku" dalam sudut pandang ini berperan sebagai saksi dari peristiwa yang dialami oleh tokoh utama.
2. Sudut Pandang Orang Ketiga
Sudut pandang orang ketiga dalam cerpen adalah sudut pandang di mana cerita diceritakan oleh seorang narator yang terpisah dari cerita itu sendiri.
Dalam sudut pandang cerpen ini, narator menggunakan kata ganti orang ketiga seperti "dia", "mereka", atau nama tokoh yang diceritakan.
Jadi, narator ini tidak terlibat secara langsung dalam peristiwa yang terjadi dalam cerita, tetapi memberikan pandangan objektif tentang apa yang terjadi.
Penulis pun memiliki fleksibilitas untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan tindakan berbagai karakter dalam cerita.
Melalui sudut pandang orang ketiga, pembaca mendapatkan gambaran yang lebih luas tentang dunia dalam cerita dan mendapat wawasan yang lebih mendalam tentang berbagai karakter dan peristiwa.
Ini juga memungkinkan penulis untuk menciptakan nuansa yang berbeda dalam cerita dan memberikan kesempatan untuk menjelajahi berbagai sudut pandang.
Namun, kelemahannya adalah kurangnya keterlibatan emosional yang langsung antara pembaca dan tokoh utama karena adanya jarak naratif yang tercipta.
Sudut pandang orang ketiga dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
- Sudut Pandang Orang Ketiga (Serbatahu)
Sudut pandang orang ketiga (serba tahu) adalah ketika penulis menceritakan cerita dengan mengetahui segala hal tentang karakter-karakternya, termasuk pikiran, perasaan, dan latar belakang mereka.
Dengan sudut pandang ini, penulis dapat menggambarkan semua aspek dari suatu peristiwa.
- Sudut Pandang Orang Ketiga (Pengamat)
Sudut pandang orang ketiga (pengamat) adalah ketika penulis hanya menceritakan apa yang diketahuinya tentang suatu peristiwa.
Dengan cara mengamati, mendengar, atau merasakan, tanpa mengetahui pikiran atau perasaan karakter-karakternya secara langsung.
Melalui sudut pandang cerpen ini, penulis bertindak sebagai pengamat yang memberikan informasi tentang peristiwa tersebut.
Baca Juga: 3+ Contoh Cerpen Motivasi Penuh Inspirasi untuk Kehidupan!
3. Sudut Pandang Campuran
Sudut pandang campuran dalam cerpen adalah ketika penulis menggunakan lebih dari satu jenis sudut pandang pada satu cerita.
Ini berarti bahwa dalam cerita tersebut, penulis bisa berganti-ganti antara sudut pandang orang pertama dan orang ketiga sesuai dengan kebutuhan narasi dan efek yang ingin dicapai.
Contohnya, dalam bagian-bagian tertentu dari cerita, penulis mungkin memilih sudut pandang orang pertama untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang pikiran dan perasaan tokoh utama.
Namun, di bagian lain, penulis bisa menggunakan sudut pandang orang ketiga untuk memberikan pandangan yang lebih objektif tentang peristiwa yang terjadi di sekitar tokoh utama.
Penggunaan sudut pandang campuran dapat memberikan kedalaman pada cerita, serta memungkinkan penulis untuk mengeksplorasi berbagai aspek dari cerita tersebut.
Namun, penulis perlu memastikan bahwa transisi antara sudut pandang berjalan lancar dan tidak mengganggu alur cerita, serta tetap konsisten dengan karakterisasi dan nada keseluruhan dari cerita.
Itulah penjelasan tentang sudut pandang cerpen yang perlu dipahami. Semoga informasinya bermanfaat, ya.
- https://www.papertrue.com/blog/what-is-point-of-view-with-examples/
- https://www.grammarly.com/blog/point-of-view/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.