Sukses Membangun Hubungan dengan Single Father
Yang Moms bayangkan ketika menjalin hubungan dengan pria idaman Moms biasanya meliputi berpacaran, menikah, baru kemudian membangun keluarga dengan anak-anak Moms kelak.
Namun, semesta berkata lain karena Moms justru jatuh cinta dengan seorang ayah tunggal. Tentu hal ini menawarkan tantangannya tersendiri, tapi bukan mustahil bagi Moms dan dirinya untuk menjalin kisah cinta yang sama indahnya dengan pasangan lain. Ini dia empat tipsnya.
Pastikan dia sudah benar-benar siap
Entah dia sudah bercerai atau kehilangan istrinya, Moms harus memastikan bahwa dia sudah berhasil move on dan tidak membanding-bandingkan Moms dengan masa lalunya. Ada baiknya Moms menunggu beberapa lama setelah dia menutup bab tersebut dalam hidupnya sebelum memulai lembaran baru bersama Moms.
Saling jujur dan terbuka
Orang tua tunggal tidak punya waktu dan energi untuk sekadar bermain-main dengan hubungan yang dia jalin.
Dia bukan mencari sosok yang sekadar menyenangkan, tapi yang cukup dewasa untuk mendampinginya dan siap berkomitmen. Maka, penting untuk Moms dan si single father untuk saling jujur dan terbuka tentang ekspektasi dan maksud masing-masing.
Moms bukan prioritasnya yang nomor satu
Pahami dan hargailah bahwa anak-anaknya akan menjadi puncak prioritasnya. Jika Moms benar-benar serius, Moms harus mau masuk ke dalam dunianya dan banyak berkompromi.
Hubungan Moms mungkin tidak seperti pasangan lain yang memulai dari nol bersama-sama, tapi bersabarlah, Moms dan dirinya akan sama-sama belajar tentang banyak hal berharga dalam proses ini.
Dekati anak-anaknya secara perlahan
Jangan terburu-buru melibatkan diri dengan anak-anaknya, apalagi jika mereka sudah cukup besar untuk memahami konsekuensi kehadiran Moms dalam hidup mereka.
Jangan berusaha untuk menggantikan sosok ibu mereka, tapi cobalah untuk mengenal dan berteman dengan mereka terlebih dahulu. Jika tidak yakin, bicarakan dengan sang ayah baik-baik untuk mencari solusi terbaik bagi semua pihak.
(IA)
Foto: mic
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.