10 Oktober 2022

Waspadai Tanda Kolesterol Tinggi yang Bisa Sebabkan Serangan Jantung dan Stroke

Tidak selalu disadari lho, Moms!

Gejala dan tanda kolesterol tinggi sering kali tidak bisa dirasakan.

Seperti halnya tekanan darah tinggi atau diabetes, tidak adanya gejala bukan berarti seseorang baik-baik saja atau tidak perlu khawatir.

Jika tidak diobati, kolesterol tinggi dapat menempatkan seseorang pada risiko komplikasi serius, termasuk serangan jantung atau stroke.

Baca juga: Mengenal Hot Flashes: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Untuk mengurangi risiko, Moms perlu melakukan tes kolesterol secara teratur.

Terutama seiring bertambahnya usia atau jika memiliki faktor risiko penyakit jantung.

Gejala dan Tanda Kolesterol Tinggi

Gejala dan Tanda Kolesterol Tinggi
Foto: Gejala dan Tanda Kolesterol Tinggi (freepik.com)

Umumnya, tidak ada tanda atau gejala yang jelas dari kolesterol tinggi.

Jika Moms memiliki gejala, biasanya gejala tersebut terkait dengan konsekuensi penyakit, daripada penyakit itu sendiri.

Hal ini membuat banyak orang tidak sadar memiliki tanda kolesterol tinggi.

Misalnya, kolesterol tinggi dapat menyebabkan hipertensi atau tekanan darah tinggi.

Jika tekanan darah tinggi menjadi cukup parah, seseorang akan mengalami kelelahan, sakit kepala, detak jantung tidak teratur, dan nyeri dada.

Hanya dalam kasus yang parah, tanda kolesterol tinggi dapat terlihat, yaitu berupa kondisi kulit yang dikenal sebagai xanthoma.

Ini adalah endapan lilin yang berkembang di bawah kulit, terutama di sekitar mata, kelopak mata, tangan, siku, dan lutut.

Menurut studi pada 2018 di Journal of Atherosclerosis and Thrombosis, xanthoma adalah bentuk genetik dari penyakit hiperkolesterolemia familial.

Pada akhirnya, satu-satunya cara untuk mengetahui apakah Moms memiliki kolesterol tinggi adalah dengan melakukan tes darah.

Penyebab dan Faktor Risiko Kolesterol Tinggi

Penyebab dan Faktor Risiko Kolesterol Tinggi
Foto: Penyebab dan Faktor Risiko Kolesterol Tinggi (freepik.com)

Berikut ini beberapa penyebab dan faktor risiko kolesterol tinggi:

1. Keturunan atau Genetik

Memiliki riwayat keluarga dengan kolesterol tinggi atau penyakit jantung juga membuat Moms lebih mungkin memiliki kolesterol tinggi.

Meskipun relatif jarang, beberapa orang juga membawa kondisi genetik yang disebut hiperkolesterolemia familial.

Ini yang menyebabkan kadar LDL atau kolesterol jahat sangat tinggi pada usia muda.

Jika ini tidak diobati, dapat menyebabkan penyakit arteri koroner dan serangan jantung dini.

2. Usia

Risiko kolesterol tinggi setiap orang meningkat seiring bertambahnya usia.

Hal ini karena perubahan metabolisme yang berkaitan dengan usia, termasuk bagaimana hati menghilangkan kolesterol jahat dari darah.

3. Pola Makan

Makan makanan tinggi kolesterol, lemak jenuh, dan lemak trans diketahui berkontribusi terhadap tanda kolesterol tinggi.

Sebagian besar produk susu hewani dan penuh lemak, dan minyak tertentu yang padat pada suhu ruangan, mengandung lemak jenuh tingkat tinggi.

Mengurangi konsumsi lemak jenuh dan lemak trans dalam pola makan sehari-hari dapat menjadi cara terbaik untuk menurunkan kolesterol.

4. Tingkat Aktivitas Fisik

Peningkatan kadar kolesterol juga berkaitan dengan tingkat aktivitas fisik seseorang.

Sedikit atau tidak ada aktivitas fisik dalam kehidupan sehari-hari dapat menurunkan kolesterol baik.

Ini berarti dapat mempersulit tubuh untuk membersihkan kolesterol jahat di pembuluh arteri.

Oleh karena itu, penting untuk melakukan olahraga tingkat sedang hingga intens, untuk menjaga kadar kolesterol tubuh.

5. Merokok Tembakau

Menurut studi pada 2013 di Journal of Cellular Biochemistry, tembakau dapat merusak pembuluh darah dan menurunkan kolesterol HDL.

Kolesterol HDL pada tingkat normal melindungi terhadap penyakit jantung, terutama pada wanita.

Tidak ada bukti konklusif yang menunjukkan bahwa merokok tembakau meningkatkan kolesterol LDL secara langsung.

Namun, hal ini dapat menciptakan lingkungan arteri yang mendorong penumpukan plak.

Baca juga: 11 Cara Menjaga Alat Reproduksi untuk Pria dan Wanita agar Selalu Bersih dan Sehat, Jauh dari Penyakit!

6. Obesitas

Orang obesitas atau yang memiliki indeks massa tubuh lebih dari 30 memiliki risiko kolesterol tinggi.

Termasuk pada kadar trigliserida, kolesterol HDL, dan kolesterol LDL.

Namun, meski orang yang obesitas memiliki risiko tinggi, orang dengan berat badan ideal juga tetap bisa mengalaminya.

7. Diabetes Tipe 2

Diabetes tipe 2 adalah kondisi kronis lain yang sensitif terhadap faktor gaya hidup, berat badan, dan metabolisme.

Orang dengan penyakit ini juga memiliki risiko tinggi untuk mengalami tanda kolesterol tinggi.

Alasan mengenai hubungan keduanya sebenarnya belum jelas.

Namun, perubahan metabolisme insulin dan peradangan secara keseluruhan mungkin menjadi faktor penyebabnya.

Orang dengan diabetes tipe 1 juga lebih mungkin memiliki profil lipid yang berkontribusi terhadap penyakit jantung.

Bahkan jika kadarnya normal secara keseluruhan.

Pengobatan dan Pencegahan Kolesterol Tinggi

Pengobatan dan Pencegahan Kolesterol Tinggi
Foto: Pengobatan dan Pencegahan Kolesterol Tinggi (freepik.com)

Karena tanda kolesterol tinggi tidak selalu bisa disadari, penting untuk waspada.

Membuat perubahan gaya hidup tertentu biasanya dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL atau mempertahankannya.

Namun, dokter terkadang juga meresepkan obat untuk membantu mengendalikan kondisi tersebut.

Untuk mengetahui lebih jelas apakah Moms perlu obat atau tidak, sebaiknya dikonsultasikan langsung pada dokter.

Soal perubahan gaya hidup, Moms bisa mengambil langkah-langkah tertentu untuk membantu mencegah atau mengatasi kolesterol tinggi, yaitu:

  • Makan makanan bergizi. Jenis makanan ini termasuk makanan yang mengandung lemak tak jenuh dan rendah lemak jenuh dan lemak trans.
  • Hindari rokok. Berhenti merokok dapat menurunkan kadar kolesterol LDL dan meningkatkan kadar kolesterol HDL.
  • Batasi asupan alkohol. Alkohol dapat meningkatkan kadar trigliserida dan kolesterol.
  • Kelola stres. Stres dapat memicu serangan jantung atau stroke pada beberapa orang.
  • Olahraga rutin. Idealnya kombinasi latihan kardiovaskular dan latihan ketahanan, dapat meningkatkan kadar kolesterol baik.

Baca juga: Rekomendasi Dokter Spesialis Penyakit Dalam Surabaya yang Bisa Dikunjungi

Jika Moms telah menerima diagnosis kolesterol tinggi, dokter mungkin meresepkan obat-obatan seperti statin.

Obat ini dapat mengurangi risiko stroke atau serangan jantung dengan menurunkan kolesterol.

Bahkan dengan pengobatan, tetap penting untuk fokus pada perubahan pola makan dan gaya hidup lainnya untuk menurunkan kadar kolesterol.

Itulah pembahasan mengenai tanda kolesterol tinggi dan hal-hal lain yang perlu diketahui. Semoga bermanfaat!

  • https://doi.org/10.5551/jat.CR003
  • https://doi.org/10.1002/jcb.24581
  • https://www.verywellhealth.com/high-cholesterol-symptoms-697596
  • https://www.healthline.com/health/high-cholesterol-symptoms
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/high-cholesterol-symptoms
  • https://www.everydayhealth.com/high-cholesterol/guide/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.