TBC Anak, Ini Cara Menanganinya
Penyakit TBC atau tuberkulosis merupakan salah satu penyakit pernapasan yang selama ini ditakuti oleh kebanyakan orang. TBC disebabkan oleh infeksi bakteri yaitu bakteri mycobacterium tuberculosis, dan bisa menyerang siapa saja, tidak terkecuali anak-anak.
Menurut Nicole A. Green, MD, dokter anak dari Seattle, Washington yang berafiliasi dengan Seattle Children's Hospital, TBC, selain dapat menginfeksi paru-paru, juga dapat memengaruhi organ lain.
Anak-anak yang terkena TBC kemungkinan besar tertular dari orang dewasa yang sudah mengidap penyakit tersebut. Ketika orang dewasa yang sudah mengidap TBC batuk atau bersin, bakteri turut menyebar ke udara. Pada saat itulah dapat terjadi penularan TBC pada anak yang berada di sekitar.
TBC pada anak umumnya masih sangat sulit untuk didiagnosis dibanding dengan TBC pada orang dewasa. Hal ini karena gejala TBC pada anak tidak menunjukkan gejala khas dari TBC pada umumnya, seperti batuk berdahak yang biasa terjadi pada orang dewasa. Karena kesulitan itulah, banyak anak-anak yang terserang virus TBC menjadi terlambat untuk ditangani.
Dilansir dari kidshealth.org, inilah yang perlu Moms ketahui tentang cara menangani TBC pada anak.
1. Kenali Tanda dan Gejala
Foto: healthychildren.org
Pada bayi yang lebih tua dan anak-anak, infeksi tuberkulosis laten, yaitu infeksi bakteri yang pertama kali, biasanya tidak menimbulkan tanda dan gejala. Pemeriksaan rontgen dada juga tidak menunjukkan adanya infeksi.
Dalam banyak kasus, hanya tes kulit tuberkulin yang menunjukkan hasil positif, yang menunjukkan anak terinfeksi. Nah, anak yang positif saat dites tuberkulin, meski tak menunjukkan gejala sakit, harus mendapatkan pengobatan TBC.
Baca Juga: Ternyata Kulit Juga Bisa TBC. Apa Jenisnya dan Bagaimana Mengatasinya?
2. Waspada Perkembangan TBC
Foto: ajvaccines.com
Infeksi awal TBC biasanya sembuh dengan sendirinya saat seorang anak mengembangkan kekebalan selama periode 6-10 minggu. Tetapi dalam beberapa kasus, TBC juga bisa berkembang dan menyebar ke seluruh paru-paru (disebut TBC progresif) atau ke organ lain. Hal ini ditandai dengan demam, penurunan berat badan, kelelahan, kehilangan nafsu makan, dan batuk.
Atau bisa juga infeksi berkembang menjadi jenis reaktivasi tuberkulosis, di mana infeksi awal telah sembuh, tetapi bakteri sesungguhnya berhibernasi. Ketika kondisi menjadi menguntungkan (misalnya, karena kekebalan yang diturunkan), bakteri menjadi aktif.
Nah, Moms tidak boleh lengah dengan kondisi yang kedua ini. Itu sebabnya, tetap diperlukan pengobatan hingga tuntas saat hasil pemeriksaan sudah menunjukkan ada bakteri TBC dalam tubuh anak.
3. Lakukan Langkah Pencegahan
Foto: kids-harbor.com
Pencegahan TBC di antaranya adalah:
- menghindari kontak dengan orang yang memiliki penyakit TBC aktif
- menggunakan obat-obatan sebagai tindakan pencegahan dalam kasus-kasus berisiko tinggi
- mempertahankan standar hidup yang baik
- lakukan identifikasi dan interpretasi TBC yang tepat lewat tes kulit tuberkulin
- pemberian vaksin BCG mungkin dianggap tidak efektif di negara-negara dengan insiden TBC yang rendah, tapi dapat dipertimbangkan untuk anak-anak yang tinggal di negara di mana angka TBC cukup tinggi.
Baca Juga: Begini Kisah Hidup Perempuan yang Mengidap TBC
4. Pengobatan TBC
Foto: momtastic.com
Dokter dapat merekomendasikan rawat inap untuk evaluasi awal dan pengobatan TBC, terutama jika:
- penderita adalah bayi
- ada reaksi obat yang parah
- ada penyakit lain bersamaan dengan TBC
Namun, sebagian besar anak dengan TBC dapat dirawat jalan dan menerima pengobatan oral. Pengobatan mungkin membutuhkan waktu berbulan-bulan sampai sembuh, sehingga penting untuk diingat bahwa pengobatan harus diambil lengkap dan sesuai dengan petunjuk dokter.
Itulah beberapa hal yang harus Moms ketahui tentang TBC anak, serta cara penanganan ketika anak didiagnosis menderita TBC. Pastikan anak mendapat pengobatan tuntas agar penyakit TBC lenyap selamanya.
(VAN/IRN)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.