Makan Sambil Berdiri, Apakah Sehat?
Belakangan, orang-orang mulai memilih posisi berdiri saat menyantap hidangan mereka. Baik itu untuk menghemat waktu, maupun untuk menghindari gaya hidup tidak aktif karena hanya duduk sepanjang hari di kantor.
Di sisi lain, banyak juga yang bersikukuh bahwa makan sambil berdiri berbahaya untuk kesehatan dan malah menyebabkan konsumsi makanan yang berlebihan. Jadi makan sambil berdiri, apakah sehat?
Mencerna Makanan Lebih Cepat
Makan sambil berdiri ternyata cukup banyak pengaruhnya terhadap tubuh, terutama untuk pencernaan. Postur saat menyantap makanan sangat memengaruhi kemampuan tubuh untuk mencerna makanan.
Saat berdiri, kemampuan tubuh untuk mencerna makanan lebih cepat ketimbang saat duduk atau berbaring, salah satu faktornya adalah gravitasi.
Sebuah studi membandingkan kecepatan orang yang menyantap makanan sambil duduk, berbaring, serta berdiri dan bergerak setelah makan sambil duduk.
Orang yang makan sambil berbaring membutuhkan waktu lebih lama 54-102 persen lebih lama ketimbang orang yang makan dengan tiga cara lainnya. Di sisi lain, orang yang makan sambil berdiri dan bergerak mencerna makanan mereka paling cepat.
Baca juga: Ibu Beri Makan Kecebong Hidup Pada Anak, Ini 4 Bahaya Jika Mengonsumsi Makanan Mentah
Menaikkan Berat Badan
Beberapa orang percaya bahwa makan sambil berdiri akan membantu menurunkan berat badan ketimbang makan sambil duduk. Namun, kenyataannya sebaliknya.
Kendati berdiri bisa membakar kalori hingga lebih dari 50 kalori per jam, namun dampaknya tidak signifikan. Sebaliknya, makan sambil berdiri malah justru akan membuat seseorang makan lebih banyak.
Makan sambil berdiri akan membuat kemampuan tubuh untuk mencerna makanan lebih cepat. Hal tersebut berdampak pada rasa kenyang yang tidak kunjung terasa.
Saat belum kenyang, tubuh akan terus meminta makan. Akhirnya, jumlah makanan dan kalori yang dikonsumsi jadi lebih dari biasanya. Perasaan terus merasa lapar juga akan makin menjadi jika tubuh terus bergerak saat makan.
Bikin Perut Kembung
Kembung juga menjadi masalah yang kerap terjadi saat seseorang makan sambil berdiri. Saat seseorang makan sambil berdiri, kecepatan menreka melahap makanan menjadi lebih cepat.
Hal ini bisa meningkatkan jumlah udara yang ikut tertelan bersama makanan. Udara tersebut berpotensi untuk memperburuk kondisi gas di perut dan menimbulkan kembung.
Baca juga: Hati-hati, Makanan Ini Berbahaya Bagi Ibu Hamil!
Mengurangi Reflux dan Heartburn
Makan sambil berdiri ternyata tidak melulu membahayakan tubuh. Sebuah studi menemukan bahwa makan sambil berdiri bisa membantu mengurangi reflux dan heartburn.
Reflux biasanya terjadi saat isi perut kembali lagi ke kerongkongan. Itu yang kemudian menimbulkan rasa panas di dada tengah. Kondisi itu yang disebut heartburn.
Saat terjadi kondisi seperti itu, seseorang biasanya disarankan untuk berdiri beberapa jam setelah makan. Posisi rebahan dan bungkuk harus dihindari.
Dua posisi itu akan meningkatkan tekanan pada perut dan membuat makanan yang sudah masuk lambung akan terdorong untuk kembali ke kerongkongan.
Makan sambil berdiri atau berjalan akan membantu makanan keluar dari lambung dengan lebih cepat. Dengan begitu, kemungkinan untuk terjadi reflux dan heartburn juga semakin kecil.
Jadi Moms memilih untuk makan sambil berdiri atau duduk?
(AND)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.