Teknik Lempar Lembing yang Baik dan Benar serta Peralatannya

Pilih cara memegang lembing yang sesuai untuk hasil lemparan yang maksimal

Lempar lembing merupakan salah satu cabang olahraga dalam atletik. Dalam olahraga ini, ada berbagai teknik lempar lembing yang perlu dikuasai atlet.

Memahami dan menguasai teknik lempar lembing tidak hanya meningkatkan performa atlet, tetapi juga mencegah cedera yang bisa terjadi akibat teknik yang salah.

Yuk, simak beberapa teknik lempar lembing berikut ini.

Mulai dari cara memegang lembing, membawa lembing, hingga melemparnya dengan kekuatan dan akurasi yang optimal.

Baca Juga: 4 Teknik Dasar Bola Voli: Servis, Smash, Blocking, dan Passing, Pahami Caranya di sini!

Teknik Lempar Lembing

Teknik Lempar Lembing
Foto: Teknik Lempar Lembing (Freepik.com/creativeart)

Bila Moms ingin mengetahui cara melakukan olahraga lempar lembing, berikut beberapa teknik penting yang harus diperhatikan.

1. Teknik Memegang Lembing

Teknik lempar lembing ketika memegangnya sendiri terdiri dari tiga jenis, yakni:

  • Memegang Lembing dengan Cara Finlandia

Cara Finlandia dilakukan dengan menggunakan ibu jari dan jari tengah.

Ibu jari dan ruas jari tengah diposisikan di belakang ikatan, sedang jari telunjuk memanjang di badan lembing.

Pegangan ini paling umum digunakan oleh atlet-atlet lempar lembing, karena dirasa paling mudah digunakan dan dapat mengontrol lembing lebih mudah.

  • Memegang Lembing dengan Cara Tang

Cara tang atau cengkraman V dilakukan dengan cara memegang lembing yang dijepit di antara ibu jari telunjuk dari jari tengah.

Pegangan ini membantu mencegah terjadinya cedera pada siku.

Namun, teknik memegang lembing ini jarang digunakan oleh para atlet.

  • Memegang Lembing dengan Cara Amerika

Cara Amerika adalah teknik memegang lembing yang dilakukan dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk dan dapat menghasilkan daya lempar yang lebih tinggi.

Teknik satu ini merupakan cara baisa yang paling mudah dilakukan.

2. Teknik Membawa Lembing

Teknik lempar lembing selanjutnya adalah cara membawa lembing.

Dalam membawa lembing, terdapat tiga teknik yang bisa dilakukan, antara lain:

  • Lembing Dibawa dan Ditaruh di Atas Pundak

Cara ini dipraktekkan dengan memegang lembing di atas pundak tepat di samping kepala di mana mata lembing menyerong ke atas.

Sementara itu, siku tangan terlipat atau ditekuk, sehingga menuju ke arah depan.

Cara ini biasanya digunakan oleh atlet yang hendak menggunakan gaya hop step atau gaya jingkat sebagai awalan melempar.

  • Lembing Dibawa dengan Ditaruh di Bawah

Cara ini dilakukan dengan memposisikan lengan bagian kanan lurus ke bawah.

Sementara itu, bagian mata lembing menyerong ke atas, sehingga bagian ekornya menyerong dan hampir menyentuh tanah.

  • Lembing Dibawa di Depan Dada

Cara ini dilakukan dengan memposisikan lembing serong ke bawah, sementara itu ekornya serong pada bagian atas sehingga melewati pundak bagian kanan.

3. Teknik Melempar Lembing

Teknik melempar lembing diawali dengan melakukan awalan, menentukan posisi melempar, melempar, dan melakukan sikap akhir.

  • Posisi Awal

Posisi awal yang dilakukan adalah menghadap ke arah lemparan.

Saat menghadap ke arah lemparan, bahu dan pinggul lurus ke depan.

Lembing mengarah ke arah lemparan.

Gerakkan lembing ke belakang dengan tangan lurus di mana ujung lembing diangkat ke sudut lintasan.

Bahu berpuar 900 kekanan dan pinggul tetap menghadap arah lemparan.

  • Awalan

Lakukan lari awalan sekencang-kencangnya sambil membawa lembing yang diletakkan di atas kepala, di depan dada, lurus ke belakang atau di atas bahu.

Setelah itu, tekuk siku mengarah ke depan dengan telapak tangan menghadap ke atas.

Posisikan lembing berada sejajar dengan permukaan tanah mendatar, lalu di bagian akhir lakukan langkah jingkat, langkah silang di depan, dan langkah silang di belakang.

Setelah itu terjadi proses peralihan yang dilakukan ketika kaki diturunkan.

Kemudian putar kedua bahu perlahan ke arah tangan utama yang mulai bergerak dan lurus kebelakang dan posisikan tubuh condong ke belakang dengan pandangan tetap melihat lurus ke depan.


  • Melempar

Untuk melempar, lutut bagian kanan diputar dengan kuat ke arah lemparan begitu juga bagian pinggul.

Bagian pinggul diikuti oleh dada, didorong ke depan dengan paksa sehingga tubuh menjadi seperti busur.

Tangan yang memegang lembing sekarang bertindak sebagai ujung pecut yang ditarik ke depan pada kecepatan tinggi di atas bahu.

Tubuh digerakkan ke atas kaki kiri yang lurus, dan lembing dilepaskan di depan kepala atlet.

  • Sikap Akhir

Ini dilakukan dengan membawa kaki ke depan untuk menjaga keseimbangan tubuh.

Tempelkan kaki kanan ke kaki kiri dengan tujuan menahan gerakan maju dan mencegah atlet melakukan pelanggaran.

Baca Juga: 3 Teknik Dasar Bulu Tangkis dan Penjelasan Rincinya: Teknik Memegang Raket, Footwork, dan Memukul

Alat Lempar Lembing

Alat Lempar Lembing
Foto: Alat Lempar Lembing (Freepik.com/creativeart)

Lembing terdiri dari tiga bagian, yaitu mata lembing, badan lembing, dan tali pegangan lembing.

1. Badan Lembing

Badan lembing terbuat dari bahan metal solid di mana pada bagain ujungnya dipasangi sebuah mata lembing yang jika diperhatikan cukup runcing.

2. Tali Pegangan Lembing

Tali pegangan lembing terlihat melilit pada badan lembing yang terpasang di titik gravitasi dan tidak boleh melewati garis tengan dari badan lembing.

Lilitan tali lembing ini harus sama, bergerigi, dan tebal.

3. Berat Lembing

Berat lembing dapat berbeda untuk perempuan dan laki.

Untuk laki-laki, beratnya 800 gram sedangkan untuk perempuan mencapai 600 gram.

Baca Juga: Makan Sebelum Olahraga vs Setelah Olahraga, Lebih Baik Mana?

Kesalahan dalam Melakukan Lempar Lembing

Kesalahan dalam Melakukan Lempar Lembing
Foto: Kesalahan dalam Melakukan Lempar Lembing (Freepik.com/master1305))

Terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi kesalahan saat lempar lembing, yakni:

  • Kecepatan lari tidak diatur. Dari awal kecepatan lari sangat tinggi atau sebaliknya terlalu lambat.
  • Sewaktu lari, lembing didiamkan saja.
  • Setelah langkah silang, pelempar berhenti dahulu.
  • Kaki kanan tidak dikencangkan.
  • Lemparan tidak diikuti siku kanan.
  • Kaki kiri tidak dilangkahkan pada saat akan melempar.
  • Lepasnya lembing tidak melewati atas pundak kanan.
  • Sudut lempar kurang.
  • Tidak dapat menjaga keseimbangan.

Itulah beberapa informasi mengenai teknik lempar lembing.

Perlu diingat bahwa praktik teknik lempar lembing dalam olahraga ini tidak bisa dilakukan sembarangan.

Jadi, diperlukan lapangan khusus dan alat lembing yang sesuai.

  • https://digilib.ikippgriptk.ac.id/id/eprint/523/7/BAB%20II.pdf

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.