Bolehkah Konsumsi Tempe untuk Program Hamil?
Tempe merupakan salah satu makanan favorit bagi masyarakat Indonesia. Bahkan tempe selama ini menjadi sumber protein nabati yang sangat terjangkau bagi semua kalangan.
Namun, tidak sedikit yang menyebutkan bahwa tempe sebenarnya tidak baik dikonsumsi saat sedang berencana memiliki momongan. Benarkah demikian? Apa efek konsumsi tempe untuk program hamil?
Menurunkan Dampak BPA Terhadap Kesuburan Wanita
Foto: openaccessgovernment.org
Konsumsi kedelai dan produk olahannya secara teratur dapat melindungi wanita yang menjalani perawatan infertilitas dari dampak buruk bisphenol A (BPA), menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism.
Dalam studi tersebut ditemukan bahwa wanita yang tidak mengonsumsi kedelai memiliki kadar BPA urin yang lebih tinggi, yang dikaitkan dengan kemungkinan implantasi embrio, kehamilan normal, dan kelahiran hidup yang rendah.
Namun, BPA tidak berdampak pada hasil IVF pada wanita yang rutin mengonsumsi kedelai seperti tahu, burger berbasis olahan kedelai, dan tempe setiap 2-3 hari sekali.
Baca Juga: Moms Perlu Tahu Apa Itu Bisphenol A (BPA) dan Bahayanya
BPA adalah bahan kimia yang banyak digunakan dalam wadah makanan plastik, botol air, dan pelapis kaleng. Zat kimia ini dapat meniru estrogen, salah satu dari dua hormon seks utama yang ditemukan pada wanita.
Banyak penelitian yang telah menghubungkan BPA dengan masalah kesehatan, termasuk gangguan reproduksi.
Konsumsi Tempe Untuk Program Hamil Dan Kaitannya Dengan Fungsi Ovarium
Foto: techengage.com
Meskipun tempe terbukti baik untuk menurunkan risiko paparan BPA, konsumsi secara berlebihan justru tidak baik bagi ovarium.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The Journal of Nutrition menyebutkan bahwa konsumsi protein kedelai secara berlebihan (> 100 mg isoflavon kedelai/ hari) dapat menyebabkan penurunan kadar gonaditropin dan berkurangnya fungsi ovarium.
Meskipun kadar fitoestrogen yang ditemukan dalam makanan olahan kedelai seperti tahu, tempe, edamame dan lain sebagainya memiliki risiko yang cukup rendah pada wanita dewasa.
Baca Juga: Cadangan Ovarium Berkurang, Peluang Kehamilan Pun Menipis
Peneliti dari penelitian tersebut menyebutkan bahwa sistem reproduksi wanita bergantung pada hormon untuk dapat berfungsi dengan baik dan fitroestrogen pada tingkat yang sangat tinggi dapat mengganggu proses tersebut.
Itulah mengapa banyak dokter dan ahli yang menyarankan untuk tidak mengonsumsi tempe secara berlebihan saat sedang mempersiapkan kehamilan.
Tempe Dapat Menurunkan Kuantitas Sperma?
Foto: leafly.com
“Kami menemukan bahwa pria yang mengonsumsi makanan berbasis kedelai dalam jumlah tinggi dalam penelitian ini memiliki konsentrasi sperma yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsinya,” kata Dr. Jorge Chavarro dari Harvard School of Public Health di Boston, yang hasil penelitiannya diterbitkan dalam jurnal Human Reproduction, seperti dikutip dari Reuters.
“Pria yang kelebihan berat badan atau obesitas cenderung memiliki kadar estrogen yang diproduksi dari androgen lebih tinggi. Ini dapat mengubah hormon pria menjadi hormon wanita dalam lemak. Semakin banyak lemak tubuh yang Anda miliki, semakin banyak estrogen yang Anda hasilkan dalam lemak Anda.”
Baca Juga: 6 Cara Meningkatkan Kualitas Sperma
Namun, Dr. Joel Fuhrman, MD., melalui situs drfuhrman.com, menyebutkan bahwa kasus sebagaimana yang disebutkan dalam penelitian di atas tidak relevan bagi orang yang mengonsumsi edamame, tempe, atau tahu dalam jumlah sedang.
Sebuah studi yang diterbitkan di PubMed juga membuktikan bahwa tidak ada efek signifikan terhadap kadar testosteron pria, kadar estrogen, ataupun kualitas sperma pada pria yang mengonsumsi makanan berbasis kedelai, protein kedelai, atau suplemen isoflavon dalam jumlah terbatas.
Selain itu, asupan makanan berbasis kedelai oleh calon ayah diketahui tidak berdampak negatif terhadap peluang hamil pada wanita yang menjalani IVF atau program bayi tabung. Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Andrology.
Sumber Protein Nabati Yang Lebih Disarankan Untuk Program Hamil
Foto: thrillist.com
Terlepas dari berbagai hasil penelitian yang menyebutkan dampak konsumsi tempe secara berlebihan terhadap kesuburan pria dan wanita, produk kedelai yang difermentasi tetap direkomendasikan sebagai sumber protein nabati yang baik dikonsumsi.
Khususnya ketika Moms sedang merencanakan kehamilan, karena dampaknya yang lebih kecil terhadap gangguan reproduksi dibandingkan dengan protein hewani.
Jessica Sangiuliano, BsC.H., ND., Dokter Naturopathic dan Praktisi Reiki, bahkan secara khusus merekomendasikan miso dan tempe untuk program hamil.
“Ada beberapa produk kedelai non-fermentasi yang sebenarnya memberikan dampak buruk bagi tubuh Anda, tetapi produk kedelai yang difermentasi tidak akan memberikan dampak yang cukup banyak pada kadar estrogen Anda dan Anda dapat mencernanya jauh lebih baik, sehingga tidak menyebabkan peradangan,” jelas Dr. Sangiuliano, seperti dikutip dari Cooking Light.
Baca Juga: Mengenal Manfaat Minuman Protein Nabati untuk Kebugaran dan Kecantikan!
Hal yang sama juga dituliskan oleh situs Perth Natural Fertility. Namun, orang-orang dengan kondisi di bawah ini disarankan untuk menghindari produk berbasis kedelai atau hanya makan dalam bentuk fermentasi dan dalam jumlah terbatas:
Gangguan tiroid, terutama jika memiliki tiroid yang kurang aktif atau penyakit Hashimoto.
Gangguan testosteron pada pria seperti infertilitas dan kelainan sperma atau masalah prostat.
Kandungan Isoflavon Terkait Dengan Proses Pengolahan
Foto: npr.org
Isoflavon yang terdapat dalam produk berbasis kedelai diketahui berkaitan erat dengan berbagai gangguan reproduksi, sebagaimana telah disebutkan dalam banyak penelitian.
Kadar isoflavon ini sendiri sebenarnya sangat berkaitan dengan proses pengolahan kedelai itu sendiri, menurut sebuah penelitian dalam jurnal Food Chemistry.
Di mana penelitian tersebut menemukan bahwa proses pengolahan secara tradisional dengan melakukan pembilasan secara berulang, merebus, dan menyaring kedelai sebelum mengolahnya menjadi tahu, tempe atau produk lainnya dapat mengurangi kadar isoflavon dalam kedelai.
Baca Juga: Bisa Turunkan Kolesterol, Ini 5 Manfaat Tempe untuk Kesehatan
Sementara pada proses pengolahan secara modern atau industri yang mengurangi langkah pembilasan dan perebusan, diketahui memiliki kadar isoflavon yang masih tinggi.
Sehingga kemungkinan terpapar isoflavon bagi konsumen di negara-negara yang mengolah kedelai secara modern kemungkinan lebih tinggi daripada di negara-negara yang masih menggunakan pengolahan secara tradisional.
Jadi, konsumsi tempe selama merencanakan kehamilan sebenarnya boleh, selama jumlahnya tidak berlebihan.
Selain itu, jika selama ini Moms dan Dads mengonsumsi tempe untuk program hamil sebagai pengganti sumber protein hewani, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.