Tanpa Sadar, 6 Tindakan Ini Juga Termasuk Kekerasan dalam Rumah Tangga
Memiliki rumah tangga harmonis adalah impian setiap pasangan, namun mewujudkannya tentu bukanlah hal yang mudah. Banyak sekali hal yang dapat merusak hubungan rumah tangga, salah satunya kekerasan.
Kekerasan dalam rumah tangga tak melulu soal fisik, inilah beberapa hal lain yang menjadi bentuk kekerasan lain dalam rumah tangga.
Menguasai Seluruh Keuangan
Terdengar bukan seperti kekerasan, tapi dengan menguasai seluruh keuangan dalam rumah tangga bisa menjadi bentuk pelecehan belum lagi bila dilakukan dengan cara mengancam.
Mudah sekali mengenali bentuk pelecehan ini, saat salah satu pihak sudah mengambil kontrol penuh atas keuangan dan uang tanpa alasan yang jelas, membatasi akses ke rekening bank, melarang istri untuk bekerja, penggunaan kartu kredit milik istri tanpa izin bahkan hingga mengambil pemasukannya secara paksa.
Merendahkan Pasangan
Seseorang dapat mengalami pelecehan dan kekerasan tanpa terluka secara fisik. Pelecehan emosional tidak meninggalkan bekas luka fisik tetapi dapat berdampak besar pada kesehatan mental.
Hal ini mudah sekali dikenali, dengan menggunakan kata-kata yang merendahkan dan menyalahkan pasangan dapat merusak kepercayaan diri, dan harga diri seseorang. Tak jarang akhirnya hal ini menimbulkan depresi dan rasa cemas.
Baca Juga: 7 Kekerasan Verbal yang Bisa Merusak Hubungan Suami Istri
Membatasi Kehidupan Sosial
Tak jarang pasangan yang telah menikah menginginkan untuk benar-benar memiliki pasangan mereka seutuhnya. Karenanya, hal ini akan membuat mereka membatasi kehidupan sosial pasangan.
Mereka tak segan-segan menjauhkan pasangan dari teman dan keluarga hingga memantau semua isi kehidupan pribadinya seperti telepon hingga chat. Seseorang yang menerima perlakuan seperti ini akan merasa tertekan, terpenjara, dan merasa kesepian.
Tidak Adanya Perhatian
Sebagai keluarga sudah sepatutnya saling merawat dan memperhatikan satu sama lain. Namun, masih saja banyak pasangan yang menjadi tak peduli setelah menikah.
Bila sudah terjadi hal ini, maka hal ini dapat dinilai sebagai suatu bentuk kekerasan juga. Rumah tangga seharusnya menjadi sumber kebahagiaan dan membuat seseorang merasa aman dan nyaman, bukan mementingkan kehidupan masing-masing.
Memaksa Berhubungan Seksual
Meski sudah sah sebagai pasangan suami istri, bukan berarti hubungan seksual menjadi sesuatu yang harus selalu dilakukan atau dipenuhi pasangan.
Pemaksaan untuk melakukan hubungan seksual dapat dinilai sebagai bentuk pelecehan seksual. Hal ini dikarenakan seseorang tentu memiliki alasan atau kondisi tertentu yang membuat mereka sedang tak ingin berhubungan seksual.
Baca Juga: Ayah, Stop Main Gadget! Begini Cara Bangun Quality Time dengan Istri dan Si Kecil
Main Tangan
Bukan hanya laki-laki saja, perempuan juga bisa melakukan hal ini. Banyak yang merasa bahwa melampiaskan emosi akan benar-benar lepas dengan bermain tangan pada pasangan.
Jangan sesekali melakukan hal yang berbau fisik Moms, mungkin awalnya bermain tangan dianggap sepele namun lama-lama akan menjadi kebiasaan dan bisa bertambah parah. Tak jarang seseorang kehilangan nyawa karena menjadi korban dari kekerasan dalam rumah tangga.
Setiap masalah akan menemukan jalan keluarnya, tak melulu harus diselesaikan dengan kekerasan. Begitu pula dengan cara berkomunikasi dan memperlakukan pasangan, berhati-hati dan tetap saling menghargai jangan sampai menyakiti dengan kata-kata atau perbuatan yang terasa sederhana.
(MDP)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.