04 Mei 2024

Toxic Friendship: Ciri, Dampak dan Cara Menghadapinya

Teman yang buruk perlu dihindari agar tidak mengganggu kesehatan mental
Toxic Friendship: Ciri, Dampak dan Cara Menghadapinya

Foto: Orami Photo Stocks

Banyak orang yang tidak sadar jika dirinya sedang berada di dalam lingkaran toxic friendship.

Seharusnya teman memberikan dukungan, menghilangkan rasa kesepian, dan menciptakan rasa bahagia.

Namun, tidak selamanya teman bisa memberikan sesuatu yang positif.

Beberapa lainnya dapat menjadi "racun" yang berdampak negatif bagi hidup.

Toxic friendship dapat dirasakan secara berbeda-beda pada setiap orang.

Meski begitu, perasaan yang umum dirasakan adalah mental terkuras dan terus merasa dijatuhkan.

Untuk mengetahui lebih lengkap tentang hubungan pertemanan yang buruk ini, baca ulasan berikut ini!

Baca Juga: Ciri-Ciri Toxic People dan Cara Keluar dari Zona Red Flag

Apa Itu Toxic Friendship?

Apa Itu Toxic Friendship?
Foto: Apa Itu Toxic Friendship? (Orami Photo Stock)

Toxic friendship adalah hubungan pertemanan yang membuat seseorang merasa tidak didukung, selalu disalahkan, direndahkan, atau bahkan diserang dan segala hal buruk lainnya.

Hal ini dapat merusak banyak hal, termasuk menghancurkan harga diri.

Memiliki teman yang "beracun" tidak akan memberikan manfaat apa pun bagi diri sendiri dalam jangka panjang.

Baca Juga: Hati-Hati, Ini Dia 3 Zodiak Paling Julid di Dalam Pertemanan

Ciri-Ciri Toxic Friendship

Ciri-ciri Toxic Friendship
Foto: Ciri-ciri Toxic Friendship (Freepik.com/diana.grytsku)

Tidak seorang pun harus tahan dengan lingkungan yang buruk. Jadi, penting untuk mengetahui ciri-ciri toxic friendship.

Jika sudah tahu tanda-tandanya, maka akan lebih mudah juga untuk menghindari atau mengakhiri pertemanan yang tidak sehat ini.

Berikut ini tanda atau ciri teman yang termasuk toxic.

1. Semua Hanya tentang Dirinya

Jika Moms memiliki teman yang hanya mengedepankan dirinya dan masalahnya, itu termasuk dalam toxic friendship.

Jika membutuhkan sesuatu, barulah mulai menghubungi untuk mendapatkan hal yang diinginkan.

Saat membicarakan masalah yang Moms miliki, pengalihan pembicaraan dilakukan agar kembali membahas dirinya.

2. Tidak Pernah Menghargai

Saling menghormati adalah dasar yang dibutuhkan untuk memiliki hubungan yang sehat.

Terkadang, beberapa orang menganggap suatu kedekatan untuk mengabaikan batasan yang ada.

Bahkan kenyataannya, teman tersebut hanya mengambil manfaat.

Teman ini kerap memaksakan kehendaknya dan semua hal harus tentang dirinya.

3. Selalu Ada Drama

Contoh pertemanan beracun yang sering terjadi adalah selalu terjadi drama saat bersamanya.

Kekacauan selalu ada karena hal-hal sepele yang tidak sesuai dengan kemauannya.

Pastikan untuk menghindari drama dan keluar dari lingkaran yang buruk tersebut agar hidup lebih baik.

Baca Juga: Mengenal Toxic Masculinity, Ciri dan Cara Pencegahannya

Dampak Toxic Friendship

Dampak Toxic Friendship
Foto: Dampak Toxic Friendship (Freepik.com/freepik)

Jika Moms memiliki ciri-ciri teman seperti yang telah disebutkan di atas, berikut ini kemungkinan dampak toxic friendship yang bisa Moms rasakan.

1. Mengurasi Emosi Hingga Merasa Depresi dan Cemas

Melansir dari Jean Hailes, Gillian Needleman, seorang Psikolog Klinis di Australia mengungkapkan dampak punya teman beracun akan sangat menguras dari sisi emosional.

Dampak buruknya akan memberikan perasaan depresi atau kecemasan.

Moms akan merasa selalu tidak mampu melakukan suatu hal dan tidak pernah merasa cukup baik.

2. Pesimis dengan Semua Hal

Umumnya, teman akan memberikan selamat saat mendapatkan kabar baik.

Tetapi, pada pertemanan yang toxic, kabar baik ini bisa diputarbalikkan menjadi sesuatu yang buruk sehingga perasaan tidak pantas dirasakan.

Moms akan kehilangan rasa optimis jika memiliki teman yang selalu saja memberikan pandangan buruk pada rencana hidup Moms.

3. Menjadi Tidak Produktif

Karena diliputi rasa pesimis terus-terusan, Moms jadinya juga tidak produktif dan kehilangan semangat serta gairah untuk melakukan sesuatu.

Mengutip studi di jurnal Communication yang diterbitkan Universitas Budi Luhur, disebutkan jika dampak buruk dari relasi ini sangat rentan membuat seseorang menjadi tidak produktif.

Padahal, produktivitas penting agar keseimbangan emosi juga senantiasa terjaga.

4. Tidak Merasa Bahagia

Hubungan beracun ini juga dapat menimbulkan rasa tidak bahagia saat berada di sekitar orang-orang tersebut.

Semua energi positif yang ada bisa menghilang, sehingga perasaan menjadi tidak keruan.

Bagaimana bisa bahagia jika punya teman yang selalu merendahkan atau bahkan membicarakan keburukan kita kepada orang-orang.

Baca Juga: 8 Alasan Dijauhi Teman Kantor, Bagaimana Mengatasinya?

5. Selalu Merasa Bersalah

Hubungan yang toxic bisa membuat seseorang selalu berada di posisi yang salah.

Padahal, bisa jadi Moms telah melakukan sesuatu yang benar.

Namun, teman yang buruk selalu akan mencari letak kesalahan Moms dari tindakan yang paling benar sekali pun.

Cara Keluar dari Toxic Friendship

Cara Keluar dari Toxic Friendship
Foto: Cara Keluar dari Toxic Friendship (Orami Photo Stock)

Sudah tahu cirinya, sudah tahu dampaknya, dan Moms sadar betul bahwa Moms tengah berada di lingkatan toxic friendship.

Jika sudah begitu, ada 2 pilihan yang bisa Moms lakukan, yaitu berbicara dengan teman jika sikapnya tidak menyenangkan.

Mungkin saja, persahabatan masih bisa diselamatkan. Pilihan lainnya adalah mengakhiri pertemanan.

Berikut ini beberapa cara keluar dari toxic friendship yang bisa Moms lakukan.

1. Menikmati Waktu Sendiri

Berikan banyak waktu untuk dinikmati seorang sendiri.

Cobalah menjauhkan diri dari lingkaran pertemanan tersebut dan hidup tanpa teman toxic tersebut.

Tentu saja banyak hal positif yang dapat dirasakan saat fokus pada diri sendiri.

Moms akan tahu jawabannya apakah harus mengakhiri persahabatan dengan orang tersebut atau tidak.

2. Tetapkan Batas

Jika masih ingin mencoba untuk mempertahankan persahabatan, pastikan batasan yang jelas.

Jelaskan padanya jika dia sudah melakukan hal-hal yang kelewatan.

Tanamkan pada teman Moms tersebut, bahwa Moms tidak ingin lagi menerima perilaku yang buruk.

Apabila orang tersebut masih saja terus melewati batas, segera putuskan hubungan agar memiliki hidup yang lebih baik.

3. Coba Menjauh dan Menghindar

Seseorang tidak mungkin bisa berubah cepat.

Tapi jika memang tidak ada tanda perubahan sama sekali, cara terbaik keluar dari toxic friendship adalah menjauh dan menghindari teman toxic tersebut.

Moms akan merasakan perubahan positif yang terjadi.

Pastikan untuk benar-benar menghindari hubungan yang berdampak buruk pada fisik ataupun mental.

Baca Juga: 9 Ciri Toxic Relationship, Waspada Bila Moms Mengalaminya

4. Konsisten dengan Keputusan yang Dibuat

Mungkin akan ada saat-saat ketika Moms merasa ragu dengan keputusan atau merasa kesepian setelah mengakhiri pertemanan yang toxic.

Namun, ingatlah kembali mengapa Moms membuat keputusan tersebut dan pertahankan tekad itu dengan baik.

Jangan sampai Moms kembali kepada hubungan pertemanan yang merugikan. Gunakanlah pengalaman ini sebagai pelajaran untuk membangun hubungan yang lebih sehat di masa depan.

5. Coba Cari Dukungan

Mencari dukungan adalah langkah penting dalam usaha untuk membebaskan diri dari pertemanan yang toxic.

Jadi, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan seorang konselor, terapis, atau psikolog.

Mereka yang profesional di bidangnya tentu saja memiliki pengalaman dalam membantu individu menghadapi toxic friendship.

Jika ragu mencari dukungan profesional secara langsung, coba temukan grup dukungan online di platform media sosial atau forum agar Moms dapat berbicara dengan orang-orang yang telah mengalami situasi serupa.

Hal ini bisa jadi pilihan tempat yang aman untuk berbicara dan mendapatkan nasihat.

Baca Juga: Victim Blaming, Sikap yang Menyudutkan Korban Kekerasan

Moms, sekarang tahu, kan langkah yang bisa dipilih untuk keluar dari hubungan yang tidak menyehatkan ini.

Cobalah untuk lebih mengedepankan diri sendiri demi kebahagian dan ketenangan hidup.

  • https://www.healthline.com/health/toxic-friendships#moving-forward
  • https://www.medicinenet.com/what_is_a_toxic_friend_like/article.htm
  • https://www.webmd.com/balance/features/toxic-friends-less-friend-more-foe
  • https://journal.budiluhur.ac.id/index.php/comm/article/view/1510
  • https://www.jeanhailes.org.au/news/toxic-friendships-relationships

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.