5 Tanda Moms Memiliki Inner Child yang Terluka dan Cara Berdamai dengan Diri Sendiri
Dilansir dari Psychology Today, inner child adalah sekumpulan peristiwa masa kecil, yang baik atau buruk, dan membentuk kepribadian seseorang seperti sekarang ini.
Moms mungkin sudah sering mendengar bahwa sebagai orang tua, kita harus berdamai dengan inner child yang mungkin masih memiliki luka-luka yang belum sembuh.
Luka-luka tersebut sering kali membuat “salah jalan” saat mengasuh anak.
Sebabnya, Moms bisa secara tidak sadar menganggap bahwa penyebab-penyebab luka masa kecil itu adalah hal yang normal.
Ini juga dapat membuat Moms secara tidak sadar juga menormalisasinya ketika menerapkannya pada anak.
Lantas, apa saja tanda inner child terluka dan bagaimana cara mengatasinya? Yuk, simak informasinya di bawah ini!
Baca Juga: 7 Metode yang Bisa Dilakukan untuk Trauma Healing, Tertarik Mencobanya?
Tanda atau Ciri-ciri Memiliki Inner Child yang Terluka
Foto: memori masa kecil (pinterest.com)
Saskhya Aulia Prima, seorang psikolog dan Co-Founder Tiga Generasi dalam webinar "Overcome Inner Fear Like Ko Moon Young in K-Drama It's Okay to Not to be Okay" menjelaskan seputar tanda-tanda tersebut.
Saskhya menjelaskan, inner child yang terluka akan keluar ketika di situasi relasi sehari-hari ketika seseorang dewasa.
"Hal ini membuat seseorang menjadi pribadi yang tidak otentik, karena terpengaruh dengan luka inner child tersebut," imbuhnya.
Saskhya memberikan contoh yaitu karakter Ko Moon Young dalam drama Korea tersebut, yang terlihat dingin dan menakutkan ketika berhubungan dengan orang lain.
Ternyata sikap tersebut ada karena inner child Ko Moon Young terluka. Dahulu ia tidak mendapatkan kehangatan dan kasih sayang, sehingga sulit mengungkapkan ekspresi tersebut.
Adapun tanda-tanda inner child terluka lainnya adalah:
1. Mudah Merasa Takut, Cemas, dan Tidak Layak untuk Dicintai
Tidak ada orang yang tidak memiliki ketakutan.
Namun ketakutan yang dimaksud di sini ialah Moms menjadi seseorang yang ketakutan berlebih dan beranggapan jika orang di sekitar akan meninggalkan Moms.
Selain itu, Moms juga sering merasa tidak layak untuk dicintai, cemas bahkan hingga mudah depresi.
Ketakutan berlebih ini dapat menjadi dampak yang sangat negatif dan berbahaya jika tidak segera diatasi.
2. Tidak Percaya pada Diri Sendiri
Ciri selanjutnya adalah, orang yang memiliki inner child terluka tidak memiliki kepercayaan diri.
Mereka selalu meragukan potensi diri dan selalu membandingkan diri mereka dengan orang lain.
Hal ini akan menyebabkan mereka selalu mengkritisi diri sendiri tanpa henti.
Baca Juga: 6 Cara Mengembangkan Rasa Percaya Diri pada Anak, Patut Dicoba!
3. Sering Merasa Bersalah
Rasa bersalah merupakan perasaan menyesal yang biasanya banyak dijumpai setelah melakukan kesalahan kepada orang lain.
Namun bagaimana jika Moms sering merasa bersalah padahal sesungguhnya tidak salah? Ini bisa jadi pertanda ada masalah serius dengan inner child.
Kemungkinan besar, Moms sering membuat salah ketika masih kecil namun karena solusi maupun penanganan yang buruk seperti sering dimarahi, justru membuat Moms sulit sembuh dari luka itu.
4. Memiliki Emosi yang Tidak Stabil
Tanda berikutnya adalah Moms memiliki emosi yang cenderung tidak stabil.
Moms bisa saja sedang dalam keadaan senang lalu tiba-tiba menjadi sangat marah tanpa terkendali.
Pengalaman menyakitkan seperti mendapatkan kekerasan selama masa kanak-kanak atau kurangnya kasih sayang merupakan beberapa faktor yang kini membuat Moms memiliki emosi yang kerap berubah-ubah.
5. Terlalu Kompetitif
Bagi orang yang mempunyai inner child yang terluka, kegagalan ialah musuh terbesar mereka. Adalah hal yang salah bila mereka mengalami kegagalan.
Ini karena bagi mereka selalu menjadi yang terbaik dan terdepan ialah misi hidup yang harus tergapai.
Baca Juga: 5 Tips Mendidik Anak Agar Tidak Pantang Menyerah
Bagaimana Cara Berdamai dengan Inner Child yang Terluka?
Foto: berdamai dengan diri (istock.com)
Aak-anak akan meyakini bahwa ada sesuatu yang salah dengan dirinya ketika orang tuanya tak mau menerima atau memvalidasi bahwa yang ia rasakan atau yang ia lakukan benar.
“Trauma anak batiniah ini adalah bagian dari kehidupan dewasa,” ujar Saskhya.
Hanya dengan mencintai dan menyembuhkan inner child, Moms dapat mulai mencintai diri sendiri dan kemudian, orang lain.
Ini juga merupakan cara untuk memberdayakan diri sendiri dan fokus pada mindfulness dan masa kini, bukannya masa lalu.
Ada beberapa cara yang bisa Moms lakukan untuk menyembuhkan inner child yang terluka, yaitu:
1. Memahami Inner Child
Bagi sebagian orang, penyebab luka inner child sangat mudah dipahami.
Sebagai contoh, mengalami kekerasan fisik saat kecil mungkin menjadi penyebab berbagai masalah emosi yang Moms rasakan saat beranjak dewasa.
Namun, bagi sebagian lainnya, penyebab luka masa kecil tidak mudah diidentifikasi.
Artinya, Moms sendiri mungkin tidak tahu apa tepatnya pengalaman di masa lalu yang membentuk amarah atau perasaan-perasaan negatif tertentu.
Hal ini kerap kali sulit untuk bisa dijelaskan hanya dengan kata-kata.
Untuk berhasil menyembuhkan lukanya, Moms perlu benar-benar mengetahui apa penyebab dari luka tersebut.
Jika Moms tidak bisa menemukannya sendiri, cobalah cari bantuan psikolog atau psikiater untuk membantu mengatasi masalah ini.
2. Menulis Surat untuk Diri Sendiri
Untuk membuka dialog dan memulai proses penyembuhan, Moms bisa menulis surat kepada inner child.
Melansir Healthline, Moms dapat menulis tentang kenangan masa kecil dari sudut pandang orang dewasa.
Moms bisa menawarkan wawasan atau penjelasan untuk keadaan menyedihkan yang tidak Moms pahami saat itu.
Mungkin saat itu Moms tidak tahu mengapa orang tua selalu meneriaki dan menyepelekan pencapaian Moms.
Melalui surat ini, Moms dapat membantu menenangkan sebagian dari rasa sakit yang tersisa dari masa kecil yang menyakiti inner child.
Beberapa pertanyaan juga dapat membantu menjaga dialog tetap berjalan, seperti:
- "Bagaimana perasaanmu?"
- "Bagaimana saya bisa mendukung kamu?"
- "Apa yang kamu butuhkan dariku?"
Baca Juga: Kenali Berbagai Penyebab Trauma dan Cara Efektif Mengatasinya, Yuk Moms!
3. Meditasi
Meditasi bisa menjadi metode bagus agar kita lebih terhubung dengan diri sendiri, sekaligus berhubungan lebih baik dengan inner child dalam diri.
Meditasi juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan fisik dan emosional.
Banyak riset membuktikan meditasi membantu meningkatkan kesadaran diri membuat seseorang lebih memerhatikan perasaan yang muncul dalam kehidupan sehari-hari.
Hal ini akan membuat Moms lebih mudah mengontrol emosi dan reaksi diri terhadap situasi yang memicu stres atau trauma.
5. Konsultasi ke Profesional
Trauma atau luka masa lalu memang bisa memicu stres. Namun, jangan putus asa.
Ada banyak profesional kesehatan mental yang bisa membantu Moms mencari cara terbaik untuk mengatasi trauma atau luka tersebut.
Profesional kesehatan mental akan berusaha menciptakan ruang yang aman bagi Moms untuk mulai menavigasi gejolak emosi.
Juga, mempelajari strategi yang berguna untuk menyembuhkan inner child.
Biasanya, terapis melakukannya dengan menggali pengalaman masa kecil Moms untuk menemukan dampaknya dengan kehidupan di masa dewasa.
Baca Juga: 6 Cara Mengatasi Trauma Melahirkan, Tenangkan Hati Moms
Itu dia Moms informasi seputar inner child dan bagaimana cara Moms berdamai dengan inner child yang terluka.
Semoga bermanfaat ya, Moms.
- https://www.psychologytoday.com/us/blog/addiction-and-recovery/202012/carrying-wounded-inner-child-your-relationships#:~:text=The%20child%20may%20act%20out,child%20deep%20within%20their%20psyche.
- https://cptsdfoundation.org/2020/07/13/the-wounded-inner-child/
- https://www.psychologytoday.com/us/blog/addiction-and-recovery/202012/carrying-wounded-inner-child-your-relationships
- https://www.healthline.com/health/mental-health/inner-child-healing#write-a-letter
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.