Trenggiling Diduga Turut Menjadi Penyebab Virus Corona Novel
Peneliti masih berusaha mencari sumber dari virus Corona novel (2019-nCoV) yang sudah menginfeksi lebih dari 40.000 orang, dan memakan 910 korban jiwa, menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per tanggal 10 Februari 2020.
Peneliti menduga bahwa kelelawar mungkin merupakan sumber dari epidemi virus. Namun, kini masuk kandidat baru yaitu trenggiling sebagai penyebab virus Corona novel.
Mengutip The New York Times, pasar penjualan trenggiling begitu besar sehingga binatang pemakan semut ini dikatakan sebagai mamalia yang paling banyak diperdagangkan di bumi.
Baca Juga: Review 7 Masker Pelindung untuk Antisipasi Virus Corona, Mana yang Terbaik?
Diduga Trenggiling Penyebab Virus Corona Novel
Foto: thehill.com
Penelitian terbaru pada jurnal MDPI, menemukan bahwa virus Corona yang sebelumnya diidentifikasi pada trenggiling, berkaitan lebih erat dengan virus Corona novel, daripada virus jenis lain yang telah diidentifikasi sejauh ini.
Sementara itu, melansir Xinhua, studi yang dilakukan oleh South China Agricultural University ditemukan bahwa urutan genom (informasi genetik yang dimiliki suatu sel atau organisme) virus Corona novel pada trenggiling punya kemiripan 99% dengan pasien yang terinfeksi virus baru ini.
Liu Yahong, rektor universitas tersebut, menganalisis lebih dari 1.000 sampel metagenome hewan liar, dan menemukan trenggiling sebagai inang perantara yang paling mungkin dapat menyebarkan virus Corona novel.
Baca Juga: Tengok 4 Langkah Preventif Sandra Dewi Saat Parno Anak Kena Virus Corona!
Trenggiling Adalah Spesies yang Banyak Diperjualbelikan
Foto: chicago.suntimes.com
Mengutip Washington Post, trenggiling yang diduga menjadi penyebab virus Corona novel ini adalah binatang yang terancam punah, dan sangat banyak dijual. Salah satunya, karena sisiknya dianggap berharga dalam pengobatan tradisional China.
Sayangnya, masih belum jelas apakah ada kelelawar atau trenggiling, yang hidup atau mati, dijual pada bulan Desember di pasar hewan Wuhan, China.
Jika perdagangan hewan ilegal akhirnya ditemukan menjadi penyebab wabah virus, maka para ahli khawatir untuk mendeteksi sumber virus Corona novel ini karena akan sulit dilacak.
"Jika kita tidak tahu apa hewan yang menjadi perantara dan yang mampu menularkan infeksi, maka kita tidak bisa menghentikan penyebaran virusnya," kata Melissa Nolan, ahli epidemiologi penyakit menular di University of South Carolina.
Baca Juga: Rotavirus Penyebab Diare. Apa Itu? Kenalan Yuk!
Virus Corona Merupakan Zoonosis
Foto: who.int
Perlu diketahui, bahwa keluarga virus Corona memiliki karakter yang zoonosis. Artinya, virus ini ditularkan antara hewan dan manusia, menurut situs Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Dalam jurnal Viruses, disebutkan kelelawar memiliki proporsi virus zoonosis yang lebih tinggi daripada mamalia lainnya. Para ahli menganggap karena kelelawar dapat terbang melintasi geografis yang luas, sehingga membawa penyakit saat mereka bepergian.
"Kelelawar dan burung dianggap sebagai spesies reservoir (wadah) untuk virus dengan potensi pandemi," jelas Bart Haagmans, ahli virus di Pusat Medis Erasmus di Rotterdam, Belanda, mengutip Business Insider.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.