Anak Picky Eater: Ciri, Penyebab, Cara Mengatasi, dan Dampak
Picky eater adalah fase umum pada anak yang terjadi pada 30–70% dari mereka, di mana mereka cenderung pilih-pilih makanan.
Fase ini memerlukan perhatian ekstra agar anak tetap mendapatkan nutrisi yang cukup, karena kekurangan gizi dapat mengganggu tumbuh kembang dan meningkatkan risiko penyakit.
Lantas, apa sebenarnya picky eater dan apa saja gejala yang harus diperhatikan oleh orang tua? Simak ulasannya di sini!
Tanda Anak Picky Eater
Picky eating pada anak adalah fase umum, biasanya terjadi pada usia 1-3 tahun yang menjadikan anak cenderung pilih-pilih makanan.
Dr. Matheus Tatang Puspanjono, Sp.A, menjelaskan bahwa picky eating adalah proses normal dan sementara.
Anak bisa menunjukkan berbagai perilaku seperti hanya makan makanan tertentu, menolak makanan dengan tekstur atau bau yang tidak disukai, atau hanya mau makan jika makanan terlihat sempurna di piring.
Meskipun ini bisa membuat orang tua khawatir, kesabaran adalah kunci karena kebiasaan ini biasanya akan berlalu.
Penyebab Anak yang Picky Eater
Ini penyebab picky eater pada anak yang umum terjadi:
- Anak merasa tidak lapar atau bosan.
- Tidak menyukai tekstur makanan.
- Anak mengalami sakit seperti sariawan, gigi berlubang, atau infeksi pada gusinya.
- Masalah psikologis seperti kurang perhatian, hubungan orang tua yang kurang harmonis.
- Pernah alami trauma makan, seperti pernah dipaksa makan atau rasa makanan yang tidak enak.
- Terlambat memperkenalkan makanan pada anak.
- Pola asuh pemberian makan, seperti pola asuh otoriter dengan tekanan meningkatkan risiko anak picky eater.
Penting bagi orang tua untuk memahami penyebab anak picky eater, lalu mencari cara untuk mengatasinya.
Cara Mengatasi Anak Picky Eater
Berikut tips yang bisa Moms lakukan, seperti:
1. Hindari Memaksa Anak untuk Makan
Jangan memaksa anak makan, karena ini bisa membuatnya semakin menolak makanan.
Dibutuhkan 10–15 kali percobaan agar anak terbiasa dengan makanan baru.
2. Sajikan Makanan dengan Menu Menarik
Sajikan makanan dengan tampilan menarik, seperti variasi bentuk, warna, atau nama kreatif, untuk menarik minat anak.
3. Perbolehkan Anak Menyentuh Makanannya
Biarkan anak menyentuh dan mengenal makanannya terlebih dahulu untuk mengurangi rasa ragu sebelum makan.
4. Menciptakan Suasana Makan yang Nyaman
Buat suasana makan menyenangkan dengan peralatan makan yang lucu dan susun makanan yang disukai di akhir suapan.
5. Makan Bersama Teman
Ajak anak makan bersama teman yang menyukai makanan yang ditolak, agar ia lebih tertarik untuk mencobanya.
Namun, jika tips tersebut kurang membantu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis anak untuk mendapatkan saran mengenai asupan nutrisinya.
Terapi untuk Anak Picky Eater
Berikut beberapa terapi untuk anak picky eater.
1. Feeding Therapy
Terapi ini dilakukan oleh terapis makanan yang akan membantu anak untuk mengatasi masalah makan dan meningkatkan asupan gizi yang cukup.
2. Occupational Therapy
Terapi ini juga dilakukan oleh terapis okupasi yang akan membantu anak untuk meningkatkan kemampuan motorik dan sensorik yang berhubungan dengan makanan.
3. Exposure/Desensitization to Foods
Terapi ini dilakukan dengan memberikan anak makanan baru secara bertahap dan teratur untuk membantu anak terbiasa dengan makanan baru.
4. Deception Techniques
Terapi ini dilakukan dengan cara menyembunyikan makanan yang tidak disukai anak dalam makanan yang disukai anak.
5. Parenting Strategies
Moms dapat menggunakan strategi parenting, seperti memberikan pujian dan penghargaan pada anak ketika mereka mencoba makanan baru.
Moms juga bisa menciptakan suasana makan yang menyenangkan dan santai untuk mendorong anak dalam mencoba makanan baru.
Baca Juga: Pentingnya Asupan Nutrisi yang Baik untuk Jaga Daya Tahan Tubuh Anak di Tengah Maraknya Penyakit
Bahaya Kesehatan Anak yang Suka Pilih-Pilih Makanan
Pertumbuhan anak sangat pesat di bawah usia 1 tahun, tetapi melambat setelahnya, yang dapat menyebabkan penurunan nafsu makan.
Anak yang pilih-pilih makanan cenderung memiliki variasi makanan yang lebih sedikit, yang bisa menyebabkan kekurangan nutrisi dan membawa kebiasaan ini hingga dewasa.
Mengutip Research Outearch, berikut dampak picky eater:
- Riwayat penyakit.
- Gangguan saluran pencernaan.
- Asupan makro dan mikronutrein rendah.
- Risiko kekurangan berat badan atau kelebihan berat badan.
Untuk itu, Moms harus memastikan asupan gizi anak terpenuhi oleh sayuran, buah, protein, dan serat pada setiap makanan yang disantapnya.
Meskipun anak mengalami picky eater, jangan langsung berikan suplemen makanan sebagai solusinya.
- https://researchoutreach.org/articles/factors-associated-with-young-children-exhibiting-picky-eating-behaviour/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6398579/
- https://undivided.io/resources/expand-your-picky-eaters-diet-the-ot-way-172
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.