Tumor Rahang, Ketahui Penyebab, Ciri-Ciri, dan Pengobatannya
Ada banyak gangguan yang bisa disebabkan oleh tumor, salah satunya adalah tumor rahang.
Nah, tumor adalah pertumbuhan jaringan yang tidak normal yang berisi daging atau cairan di dalam tubuh.
Jaringan yang tidak normal ini dapat berkembang di bagian mana saja, seperti tulang, jaringan lunak, dan organ tubuh.
Salah satu bagian tubuh yang dapat terkena tumor adalah rahang.
Berikut ini pembahasan tumor rahang secara lengkap, ya!
Baca Juga: Serba-serbi Kanker Ovarium, Berbeda dengan Kanker Serviks!
Penyebab Tumor Rahang
Umumnya, penyebab tumor rahang ini tidak dapat diketahui, namun terdapat penyebab yang terkait dengan mutasi gen atau sindrom genetik.
Awalnya, tumor ini berasal dari sel dan jaringan untuk perkembangan gigi normal.
Namun, akibat perubahan gen atau sebab lainnya, sel dan jaringan ini lantas berubah menjadi tumor.
Tumor rahang dapat timbul dari jaringan lain dalam rahang yang tidak ada kaitannya dengan gigi, misalnya sel tulang atau jaringan lunak.
Penderita nevoid basal cell carcinoma syndrome (NBCCS) atau biasa disebut sindrom Gorlin-Goltz memiliki kekurangan gen yang mampu menekan perkembangan tumor.
Sindrom ini dapat diturunkan melalui mutasi genetik.
Nantinya sindrom ini bisa menghasilkan keratokista odontogenik di dalam rahang dan beberapa kanker kulit sel basal.
Baca Juga: Ingin Operasi Rahang? Cari Tahu Dulu Jenis dan Prosedur Operasinya, Moms
Ciri-Ciri Tumor Rahang
Ada beberapa ciri dari tumor rahang yang perlu diketahui, antara lain:
- Terdapat benjolan di rahang atas atau bawah, langit-langit mulut, serta gigi
- Merasakan nyeri di tulang rahang, mulut, gigi, serta bagian wajah lainnya
- Bentuk wajah terjadi perubahan
- Rahang sulit digerakkan
- Mulut atau wajah terasa mati rasa
- Wajah bengkak
Jenis-Jenis Tumor Rahang
Terdapat berbagai jenis tumor rahang, ada yang jinak, dan ada juga bersifat ganas.
Berikut ini jenis-jenisnya:
1. Ameloblastoma
Jenis tumor jinak ini paling sering berkembang di dekat geraham, membentuk tumor yang besar dan tumbuh ke tulang rahang.
Meski tumor ini bersifat jinak, terkadang bisa juga tumbuh secara cepat dan menyebar hingga ke rongga mata, hidung, hingga tengkorak kepala.
Ameloblastoma tidak menimbulkan gejala apa pun pada beberapa kasus yang ada.
Gejalanya bisa berupa benjolan di sekitar rahang, sakit pada rahang, dan sakit gigi.
Jika gejala awal tersebut dibiarkan tanpa pengobatan dalam jangka lama, maka tumor dapat menjadi ganas kemudian menyebar ke paru-paru dan kelenjar getah bening.
Mengutip dari Case Studies in Nanotoxicology and Particle Toxicology, ameloblastoma adalah tumor rahang yang disebutkan kasusnya hanya 1%, dari semua tumor mulut dan rahang atas-mandibular.
Gangguan ini terbilang langka dan mempengaruhi rahang bawah lebih sering daripada rahang atas.
Baca Juga: 8 Cara Menghilangkan Sakit Gigi dalam 5 Menit, Manjur!
2. Odontoma
Sama seperti ameloblastoma, odontoma juga kerap tidak menimbulkan gejala pada beberapa kasus.
Tumor jinak ini bermula di rahang atas dan bisa terdeteksi sejak dini yakni pada usia remaja.
Kondisi gigi dapat terganggu bahkan bisa menghambat perkembangan gigi dan menyebabkan erupsi gigi.
Odontoma ini menyerupai gigi normal, gigi yang bentuknya aneh, dan bisa berupa benjolan yang berukuran besar dan kecil.
3. Keratosis Odontogenik
Tumor ini bersifat jinak, biasanya tumbuh secara lambat dan sering terjadi di bawah rahang, tepatnya dekat gigi geraham bagian belakang.
Tumor yang dapat merusak struktur rahang dan gigi ini paling banyak dialami oleh penderita NBCCS.
4. Myxoma Odontogenic
Tumor jenis ini adalah tumor jinak yang langka dan mirip dengan tumor ameloblastoma.
Paling sering terjadi di bawah rahang, dan berkembang menjadi besar dan agresif menyerang rahang serta jaringan disekitarnya.
Keluhan yang dirasakan berupa kesemutan, nyeri, dan mati rasa di sekitar rahang serta wajah.
Tumor Myxoma Odontogenic ini dapat kambuh kembali meskipun telah melalui pembedahan.
Namun, kemungkinan kambuhnya bisa dikurangi jika melakukan perawatan yang lebih intensif dan pemantauan secara rutin oleh dokter.
5. Central Giant Cell Granuloma
Tumor jinak ini tumbuh dengan cepat dan mampu merusak tulang.
Biasanya terjadi di bagian depan rahang bawah.
Meskipun termasuk tumor jinak, namun sama seperti tumor lainnya, tumor jenis ini dapat kambuh kembali meskipun telah melalui perawatan bedah.
Selain jenis-jenis tumor di atas, ada juga tumor yang berasal dari jaringan lain dan menyebar hingga ke rahang.
Seperti osteosarcoma, yaitu salah satu kanker tulang yang dapat menyerang tulang rahang.
Berikutnya adalah Sarkoma Ewing, yaitu tumor ganas yang muncul di area jaringan lunak serta tulang, termasuk tulang rahang.
Baca Juga: Sariawan HIV, Apa Bedanya dengan Sariawan pada Umumnya?
Cara Mengobati Tumor Rahang
Cara pengobatannya bermacam-macam, tergantung dari seberapa parah gejala yang dimiliki.
Namun, umumnya perawatan untuk tumor rahang dengan pembedahan.
Pada beberapa kasus, selain pembedahan juga ditambah dengan beberapa terapi setelahnya.
Perawatan lain yang mungkin dilakukan sebagai berikut:
- Rekonstruksi struktur rahang
- Terapi medis untuk jenis tumor tertentu
- Fisioterapi, atau perawatan pendukung untuk melatih pasien agar dapat menggunakan rahangnya secara normal kembali. Perawatannya membantu menelan agar normal kembali, membantu nutrisi, dan berbicara. Karena penderita tumor rahang mengalami efek seperti sulit makan, menelan, bahkan berbicara. Biasanya gigi yang dimiliki juga akan hilang beberapa, karena ahli bedah selain mengangkat tumornya, juga menghilangkan gigi, jaringan, serta tulang rahang di dekatnya, terutama yang telah terserang tumor.
- Pemeriksaan jangka panjang agar tumor tidak kambuh kembali. Meskipun tumbuh kembali, setidaknya telah dilakukan identifikasi sejak dini, sehingga bisa ditangani dengan lebih cepat.
Baca Juga: Mengenal Tumor Payudara, Penyakit yang Diidap Marshanda
Mengutip dari Journal of Clinical & Diagnostic Research, ameloblastoma adalah tumor jinak yang agresif di rahang dekat geraham.
Seseorang yang alami masalah ini perlu mendapatkan reseksi radikal untuk menghindari kekambuhan.
Sebelum tindakan medis, evaluasi mendalam perlu dilakukan, guna menghindari kekambuhan di masa depan.
Sebab, gangguan ini dapat kambuh bahkan setelah berpuluh tahun lamanya.
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/jaw-tumors-cysts/symptoms-causes/syc-20350973
- https://www.emc.id/id/care-plus/tumor-miom-dan-kista-kenali-perbedaan-penanganannya
- https://middlesexhealth.org/learning-center/diseases-and-conditions/jaw-tumors-and-cysts
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3972578/
- https://www.sciencedirect.com/topics/medicine-and-dentistry/mandible-tumor
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.