Usia Kehamilan Kahiyang Ayu Diperdebatkan, Begini Cara Hitung Hari Perkiraan Lahir yang Benar
instagram/ayanggkahiyang
Presiden Joko Widodo dikaruniai cucu kedua setelah putrinya Kahiyang Ayu melahirkan seorang bayi perempuan di RS YPK Mandiri, Menteng, jakarta Pusat pada Rabu (1/8). Bayi dengan berat 3,4 kg dan panjang 49 cm itu lahir melalui operasi caesar.
Selain karena melibatkan orang nomor satu di Indonesia, kelahiran bayi mungil yang namanya masih dirahasiakan itu menarik perhatian publik karena lahir sebelum usia pernikahan orang tuanya menginjak 9 bulan. Kahiyang dan Bobby memang menikah 8 November 2017.
Jangan berpikiran negatif dulu Moms. Salah jika Moms menghitung usia kehamilan berdasarkan usia pernikahan dan mengambil kesimpulan sendiri. Nyatanya, wajar sekali jika Kahiyang melahirkan sebelum usia pernikahannya menginjak 9 bulan.
Mengapa hal tersebut wajar? Ada tiga cara yang bisa digunakan untuk menghitung usia kehamilan dan hari perkiraan lahir dengan benar agar tidak salah kaprah. Berikut daftarnya.
Menggunakan Kalkulator Kehamilan Online
Di zaman sudah canggih seperti sekarang ini, Moms tidak perlu repot-repot datang ke dokter hanya untuk mengetahui usia kehamilan. Moms hanya perlu mengunduh aplikasi kalkulator kehamilan.
Di aplikasi tersebut, Moms hanya perlu memasukkan tanggal, bulan, dan tahun hari pertama haid terakhir (HPHT) dan siklus menstruasi Moms. Aplikasi kalender itu akan memberitahu usia kandungan dan hari perkiraan lahir anak Moms.
Baca Juga : Apa Bedanya Usia Kehamilan dan Usia Janin?
Menghitung Kalender (Rumus Naegele)
Sebelum mulai menghitung hari perkiraan lahir anak menggunakan cara ini, Moms harus tahu dulu siklus menstruasi. Perhitungan dengan cara ini memang membutuhkan data siklus menstruasi. Moms juga harus ingat HPHT.
Setelah itu, Moms baru bisa mulai menghitung. Caranya:
Tanggal HPHT ditambah 7 (+7)
Bulan HPHT dikurang 3 (-3)
Tahun HPHT ditambah 1 (+1)
Contoh:
HPHT 12 Juni 2015
Tanggal HPHT 12+7=17
Bulan HPHT 6-3=3
Tahun HPHT 2015+1=2016
Maka hari perkiraan lahir adalah 17 Maret 2016
Namun jika bulan HPHT tidak bisa dikurangi, seperti Januari (1-3=?), maka cukup dengan bulan HPHT ditambah 9 tanpa tahun ditambah.
Tanggal HPHT ditambah 7 (+7)
Bulan HPHT ditambah 9 (+9)
Tahun HPHT tetap
Contoh:
HPHT 3 Februari 2016
Tanggal HPHT 3+7=10
Bulan HPHT 2+9=11
Tahun HPHT 2016
Maka hari perkiraan lahir adalah 10 November 2016
Untuk menghitung usia kandungan, Moms cukup menambahkan HPHT sebulan.
Misal :
HPHT 2 November 2017, maka bulan pertama kelahiran adalah 2 Desember 2017.
Menggunakan Rumus 4 ⅓
Untuk menghitung usia kehamilan, Moms bisa menggunakan Rumus 4 ⅓ ini, yakni dengan rumus (tanggal sekarang-tanggal HPHT), (bulan sekarang-bulan HPHT) x 4 ⅓.
Moms perlu tahu HPHT untuk menghitung usia kehamilan dengan rumus ini. Bagaimana caranya?
Usia Kehamilan = ((waktu sekarang-HPHT) x 4 1/3)
Nah, bagaimana menghitung kehamilan dengan rumus 4 1/3 itu? Kita ambil saja studi kasus berikut ini. Ada seorang ibu hamil yang ingin menghitung usia kehamilan.
Kebetulan, pada hari ini tanggal 17 November tahun 2017. Kira-kira berapa usia kehamilan hingga hari ini?
Masukkan saja datanya ke dalam rumus.
Usia Kehamilan:
(waktu sekarang - HPHT x 4 1/3
(17-11-2017) - (10-5-2017) x 4 1/3
Keterangan: kurangi hari dengan hari, bulan dengan bulan. Tahun tidak perlu digunakan
(17-10), 911-5) x 4 1/3
7 hari, 6 bulan x 4 1/3
Hari tidak perlu dikalikan. Yang dikalikan dengan 4 1/3 hanya bulannya.
7 hari + 26 minggu
1 minggu + 26 minggu
27 minggu
Jadi, usia kehamilannya adalah 27 minggu
Nah, ternyata begitulah menghitung usia kehamilan dan prediksi hari lahir Si Kecil. Jadi, jika Kahiyang menikah pada 7 November 2017 dan melahirkan pada 1 Agustus 2018, dia HPHT-nya kemungkinan sebelum dia menikah. Nah, sudah tidak penasaran kan?
(AND)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.