Kenali Ventolin Nebulizer untuk Mengatasi Masalah pada Saluran Pernapasan
Ventolin nebulizer berguna untuk mencegah dan mengobati penyempitan otot yang melapisi bronkus di paru-paru (bronkospasme).
Larutan ini umum digunakan oleh penderita asma dan penyakit paru-paru.
Ventolin nebulizer termasuk ke dalam golongan obat keras, karenanya harus menggunakan resep dokter.
Ventolin nebulizer mengandung zat aktif berupa salbutamol.
Bahan aktif tersebut dapat mengatasi sesak napas dengan melemaskan otot bronkus.
Terkait dengan serba-serbi penggunaan obat, simak selengkapnya di bawah ini!
Baca juga: Antrain, Obat Penurun Demam dan Mengatasi Nyeri Intensitas Ringan
Keterangan Obat Ventolin Nebulizer
Foto: Inhaler (Istockphoto)
Ventolin nebulizer adalah larutan berukuran 2,5 mililiter dan termasuk ke dalam golongan obat keras yang hanya boleh diperoleh dengan resep dokter.
Obat termasuk ke dalam kelas terapi bronkodilator dan dibanderol dengan harga Rp 66.500 per unit.
Salbutamol sebagai zat aktif mampu melebarkan saluran napas (bronkodilator), dengan melemaskan otot-otot pada saluran pernapasan.
Ini dapat melebarkan jalan napas dan meredakan sesak napas pada penderita asma dan penyakit paru-paru lainnya.
Berikut proses kerja zat aktif salbutamol dalam tubuh:
- Absorpsi. Setelah terhirup, salbutamol bekerja pada otot polos bronkial. Efektivitas dapat dirasakan 2-3 jam kemudian.
- Distribusi. Sekitar 10 hingga 25% obat didistribusikan ke paru-paru dan sirkulasi darah. Obat ini tidak dimetabolisme oleh tubuh.
- Metabolisme. Salbutamol tidak dimetabolisme di paru-paru, tetapi dikonversi di hati.
- Ekskresi. Salbutamol dan metabolitnya dapat dengan cepat diekskresikan melalui urine dan feses, yakni sekitar 24 jam.
Baca Juga: Serba-serbi Isprinol, Obat untuk Obati Berbagai Infeksi Virus
Dosis Penggunaan Obat Ventolin Nebulizer
Foto: Inhaler (Orami Photo Stocks)
Dosis ventolin nebulizer ditentukan berdasarkan penyakit, intensitas gejala, dan usia pengguna.
Dosis umum penggunaan untuk orang dewasa dan anak-anak adalah 2,5-5 miligram, sebanyak 4 kali per hari.
Untuk mengatasi obstruksi saluran napas berat, penggunaan maksimal obat adalah sebanyak 40 miligram per hari.
Kategori Kehamilan
Obat ini diklasifikasikan ke dalam kategori C.
Ini menunjukkan potensi efek samping pada janin setelah digunakan oleh ibu hamil.
Mengingat hal tersebut, konsumsi obat saat hamil hanya boleh dilakukan jika manfaatnya lebih besar ketimbang risikonya.
Obat tidak boleh dikonsumsi selama trimester ketiga atau mendekati waktu persalinan.
Pasalnya, obat menunjukkan risiko pada janin manusia.
Ini dapat menyebabkan masalah serius hingga mengancam jiwa.
Baca juga: Hepamax, Obat yang Digunakan untuk Menjaga Fungsi Hati
Cara Tepat Menyimpan Ventolin Nebulizer
Sama halnya dengan obat lain, ventolin nebulizer juga harus disimpan dengan cara yang benar.
Begini cara penyimpanan yang disarankan:
- Obat seharusnya disimpan di dalam suhu ruangan. Jangan menyimpan pada kulkas atau tempat yang terkena paparan sinar matahari langsung.
- Obat tidak boleh disimpan dalam tempat yang lembap, seperti di kamar mandi.
- Obat tidak boleh disimpan dalam freezer atau dibekukan.
- Obat tidak boleh disimpan di tempat yang terjangkau oleh anak-anak maupun hewan peliharaan.
- Obat harus dibuang jika sudah habis masa berlakunya. Pelajari lebih lanjut tips aman membuang produk agar tidak mencemari lingkungan.
- Obat tidak bisa dibuang bersamaan dengan sampah rumah tangga, karena berisiko mencemari lingkungan.
- Obat tidak bisa dibuang pada toilet atau saluran pembuangan air.
Berkaitan dengan tata cara pembuangan obat yang aman, Moms bisa tanyakan pada apoteker secara langsung saat membeli obat.
Cara Menggunakan Ventolin Nebulizer
Inhaler salbutamol bekerja dengan cepat melegakan jalan pernapasan.
Jika penggunaannya salah, obat tidak dapat bekerja maksimal karena hanya sedikit obat yang dapat masuk ke dalam paru-paru.
Begini cara tepat menggunakan obat:
- Posisikan tubuh dalam keadaan tegak. Boleh duduk atau berdiri.
- Lepaskan tutup inhaler, lalu kocok selama 5 detik.
- Dongakkan kepala ke belakang.
- Letakkan inhaler di mulut, dan tutup mulut sampai rapat.
- Tekan inhaler dan tarik napas segera. Tarik napas dalam selama 3-5 detik.
- Tahan napas selama 10 detik agar obat masuk ke dalam paru-paru.
- Tunggu 30-60 detik sebelum mengambil isapan kedua.
Baca juga: Anelat, Suplemen Asam Folat yang Baik Dikonsumsi Bumil dan Busui
Efek Samping Penggunaan Inhaler
Foto: Gemetar (Orami Photo Stocks)
Zat aktif salbutamol efektif dan aman digunakan. Meski demikian, zat tersebut dapat memicu efek samping setelah penggunaan pada sebagian pengguna.
Efek Samping Umum
Segera periksakan diri jika efek samping berikut ini tidak hilang atau justru bertambah parah:
- Badan gemetar
- Peningkatan detak jantung
- Sakit kepala
Efek samping ini tidak berbahaya dan akan berangsur membaik jika tubuh sudah terbiasa dengan kandungan salbutamol.
Efek Samping Serius
Meski jarang terjadi, efek samping ini perlu diperhatikan:
- Nyeri atau kelemahan otot
- Kram otot
- Detak jantung yang tidak normal
- Pusing yang berujung pingsan
Baca Juga: Ketahui Fungsi, Dosis, dan Efek Samping Budesonide atau Inhaler
Tips Mengatasi Efek Samping Ventolin Nebulizer
Beberapa efek samping yang telah disebutkan bisa diatasi dengan beberapa cara berikut ini.
Jika Badan Gemetar
Jangan langsung menggunakan 2 isapan ventolin.
Lihat terlebih dulu apakah gejala asma atau PPOK membaik hanya dengan 1 isapan.
Tindakan tersebut dapat memperkecil risiko sekaligus mencegah badan gemetar setelah penggunaan ventolin.
Peningkatan Detak Jantung
Pastikan tidak mengonsumsi lebih dari dosis yang ditentukan.
Jika peningkatan detak jantung sering terjadi, bicarakan dengan dokter atau perawat, karena peninjauan lebih lanjut perlu dilakukan.
Sakit Kepala
Pastikan beristirahat dan minum banyak cairan setelah menggunakan obat. Hindari alkohol.
Jika sakit kepala terjadi berkepanjangan, silakan konsumsi obat penghilang rasa sakit.
Sakit kepala biasanya akan hilang setelah minggu pertama menggunakan obat dengan kandungan salbutamol.
Terkait dengan efek samping lainnya, bicarakan langsung dengan dokter untuk melakukan langkah perawatan.
Baca Juga: 3 Jenis dan Manfaat Nebulizer untuk Pernapasan
Ventolin nebulizer hanya boleh digunakan berdasarkan resep dokter. Dengan demikian, manfaatnya bisa optimal dan kemungkinan efek samping dapat dihindari.
- https://www.mims.com/indonesia/drug/info/ventolin%20nebules?type=full
- https://www.nhs.uk/medicines/salbutamol-inhaler/#:~:text=1.,in%20an%20inhaler%20(puffer)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.