13 Obat Pelangsing Berupa Suplemen dan Makanan Alami
Menurunkan berat badan memang bukan perkara mudah. Dibutuhkan tekad dan niat untuk melakukan diet disertai olahraga yang dapat membuat tubuh ramping dan ideal. Kecuali, Moms mau mencoba jalan pintas seperti menggunakan obat pelangsing.
Ya, untuk membantu program diet, pernahkah Moms bertanya bahwa apakah obat pelangsing bisa efektif membantu menurunkan berat badan?
Apakah obat pelangsing aman dikonsumsi? Dan apakah obat pelangsung memiliki efek samping?
National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Dieases menyebutkan bahwa resep obat seperti obat pelangsing untuk mengatasi kelebihan berat badan dan obesitas bekerja dengan cara yang berbeda.
Misalnya, beberapa obat pelangsing dapat membantu Moms merasa kurang lapar atau cepat kenyang.
Sementara obat pelangsing lain mungkin mempersulit tubuh untuk menyerap lemak dari makanan yang Moms makan atau bisa membakar kalori.
Oleh karena itu, Moms juga perlu mengetahui beberapa hal tentang obat pelangsing seperti efek samping dan penggantinya.
Baca Juga: Tips Diet Mudah Tanpa Menyiksa, Anda Harus Coba!
Efek Samping Obat Pelangsing secara Umum
Beberapa obat pelangsing yang diresepkan bisa memberikan efek samping. Dikutip dari Mayo Clinic, efek samping tersebut seperti mual, sembelit, atau diare.
Namun, efek samping itu bisa berkurang seiring waktu. Jarang terjadi efek samping serius setelah mengonsumsi obat pelangsing.
Akan tetapi, salah satu langkah bijaksana adalah jika Moms mendiskusikannya terlebih dahulu dengan dokter.
Selain itu, harga obat pelangsing juga mahal dan tidak selalu dibayar oleh asuransi.
Bahkan, beberapa obat pelangsing membuat ketergantungan karena berat badan kembali naik, saat tidak lagi menggunakannya.
Banyak orang mendapatkan kembali sebagian dari berat badan mereka yang hilang ketika berhenti minum obat pelangsing.
Namun, menerapkan kebiasaan gaya hidup sehat dapat membantu membatasi pertambahan berat badan ini.
Baca Juga: 6 Langkah Menuju Gaya Hidup Sehat demi Pertumbuhan Maksimal Anak
Jenis Obat Pelangsing Berupa Suplemen
Berikut ini adalah beberapa obat pelangsing yang mungkin Moms ketahui.
1. Alli (orlistat)
Alli adalah nama merek untuk obat orlistat dan merupakan salah satu obat pelangsing paling populer. Orlistat tersedia sebagai obat resep, yang juga dijual bebas.
Obat ini bekerja mencegah tubuh memecah beberapa lemak yang dimakan. Ketika usus menyerap lebih sedikit lemak, penurunan berat badan dapat terjadi.
Dari 11 penelitian menunjukkan, orlistat dapat meningkatkan penurunan berat badan dalam jumlah kecil.
Mereka yang menggunakan orlistat dapat kehilangan berat badan rata-rata 2,9% lebih banyak daripada mereka yang tidak menggunakan obat tersebut.
Orlistat dapat menyebabkan perubahan kebiasaan buang air besar.
Orang yang memakai orlistat mungkin mengalami efek samping, seperti diare, sakit perut, dan kesulitan mengontrol pergerakan usus.
2. Glukomanan
Glukomanan adalah sejenis suplemen serat, yang bekerja dengan menyerap air di usus hingga menyebabkan perasaan kenyang yang mungkin mendorong orang untuk makan lebih sedikit.
Namun, penelitian tampaknya bertentangan tentang apakah glukomanan dapat membantu menurunkan berat badan.
Dalam jurnal Medical Science Monitor yang dilakukan pada 176 orang tahun 2005 lalu menunjukkan glukomanan membantu menurunkan berat badan orang dewasa yang sehat dan kelebihan berat badan.
Namun, pada penelitian baru dalam Journal of the American College Nutrition yang dilakukan dengan menggunakan sampel acak menunjukkan hal sebaliknya.
Bahwa glukomanan tampaknya tidak menghasilkan penurunan berat badan yang signifikan. Efek samping dari obat pelangsing ini termasuk perut bergas, diare, dan sakit perut.
3. Ekstrak Garcinia Cambogia
Garcinia cambogia adalah buah yang mengandung asam hidroksisitrat, yang dipercaya dapat membantu menurunkan berat badan.
Ekstrak Garcinia cambogia dapat menghambat atau mencegah enzim penghasil lemak yang disebut lyase asam sitrat.
Sejumlah bukti ilmiah mendukung penggunaan ekstrak ini untuk membantu menurunkan berat badan.
Menurut sebuah penelitian dalam jurnal Hindawi, keefektifan ekstrak dalam uji klinis jangka panjang dan penelitian skala besar belum terbukti.
Meskipun ekstrak garcinia cambogia mungkin tidak membantu menurunkan berat badan, tampaknya obat pelangsing dengan bahan ini juga tidak menyebabkan banyak efek samping bila dikonsumsi dalam dosis yang wajar.
Baca Juga: Apakah Diet Coke Bisa Menurunkan Berat Badan?
4. Piruvat
Tubuh menghasilkan piruvat saat memecah gula.
Piruvat juga dijual sebagai suplemen untuk membantu menurunkan berat badan dengan membantu memecah lemak dan meningkatkan metabolisme.
Menurut National Institute of Health's Office of Dietary Supplements, piruvat mungkin memiliki beberapa efek pada penurunan berat badan.
Efek samping piruvat yaitu perut berisi gas dan kembung.
5. Ekstrak Teh Hijau
Banyak obat pelangsing yang mengandung teh hijau karena dapat meningkatkan kemampuan tubuh untuk membakar lemak, terutama lemak di area perut.
Meskipun diperlukan lebih banyak bukti, penelitian dalam The Journal of Nutrition menunjukkan bahwa minuman yang mengandung ekstrak teh hijau dapat meningkatkan hilangnya lemak di sekitar area perut.
Peningkatan penurunan lemak juga dapat menyebabkan penurunan berat badan yang ringan.
Meskipun ekstrak teh hijau biasanya dapat ditoleransi dengan baik, namun dapat menyebabkan sakit perut, sembelit, dan mual.
6. Conjugated Linoleic Acid
Conjugated linoleic acid adalah sejenis asam lemak yang banyak ditemukan pada daging sapi dan produk susu.
Ini telah dipasarkan sebagai salah satu obat pelangsing terbaik karena potensinya untuk meningkatkan metabolisme dan menurunkan nafsu makan.
Penelitian dalam jurnal Obesity Reviews tentang conjugated linoleic acid yang dilakukan terhadap hewan menunjukkan adanya penurunan berat badan.
Namun, penelitian terhadap manusia menunjukkan hasil yang minimal. Conjugated linoleic acid tampaknya aman dalam dosis hingga 6 gram per hari hingga 12 bulan.
Kemungkinan efek samping termasuk ketidaknyamanan perut, diare, atau sembelit. Ini mungkin tidak cocok untuk orang yang menderita diabetes.
7. Hydroxycut
Hydroxycut adalah suplemen makanan atau obat pelangsing yang populer. Ada berbagai produk Hydroxycut, yang mengandung berbagai bahan.
Produk obat pelangsing Hydroxycut biasanya mengandung ekstrak tumbuhan dan kafein, meskipun versi suplemen bebas kafein juga tersedia.
Tidak ada penelitian yang mengulas secara khusus tentang Hydroxycut.
Namun, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, kafein dapat berkontribusi pada penurunan berat badan dalam jumlah kecil.
Akan tetapi, karena kandungannya bervariasi, sulit untuk menyatakan kemungkinan efek sampingnya.
Suplemen Hydroxycut yang mengandung kafein dapat menyebabkan kegugupan dan peningkatan detak jantung.
Hydroxycut dianggap suplemen dan tidak melalui pengujian ketat yang sama seperti obat pelangsing untuk menentukan keamanannya.
8. Obat Pelangsing yang Diresepkan
Obat pelangsing tertentu hanya tersedia melalui resep dokter.
Meskipun ada berbagai obat pelangsing di pasaran, sebagian besarnya bekerja untuk membuat tubuh sulit menyerap lemak makanan atau menekan nafsu makan.
Obat pelangsing yang diresepkan dapat menurunkan berat badan, tetapi tentu saja tetap memiliki efek samping.
Bergantung pada resepnya, efek samping obat pelangsung bisa termasuk sakit perut, mulut kering, dan diare.
Baca Juga: Bagaimana Diet yang Baik untuk Pemula?
Pelangsing Alami yang Berasal dari Makanan
Personal trainer dan instruktur fakultas di Lackawanna College di Scranton, Pennsylvania, Daniel Bubnis mengatakan, untuk menurunkan berat badan, seseorang tidak dapat mengandalkan satu makanan atau hanya obat pelangsing (suplemen).
Seseorang juga perlu mengurangi total asupan kalori dan meningkatkan aktivitas fisik.
Namun, jika menjadi bagian dari diet dan gaya hidup sehat, pembakar lemak yang tepat dapat membantu mempercepat penurunan berat badan.
Menurutnya, ada beberapa pembakar lemak alami yang bisa membantu penurunan berat badan, yaitu:
9. Protein
Protein dapat mendukung pembakaran lemak dan penurunan berat badan dengan berbagai cara.
Misalnya, orang yang mengonsumsi makanan berprotein tinggi mungkin akan merasa kenyang lebih lama.
Makan protein juga dapat meningkatkan metabolisme, memungkinkan tubuh membakar lemak dengan lebih efisien.
Untuk memaksimalkan penurunan berat badan, seseorang harus mencoba memilih protein berkalori rendah, seperti ayam tanpa lemak, ikan, dan protein nabati.
Mereka harus menghindari konsumsi daging merah, gorengan, atau makanan dengan tambahan minyak, lemak, atau mentega dalam jumlah yang berlebihan.
10. Polifenol
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa makanan kaya polifenol dapat membantu menurunkan berat badan.
Makanan yang mengandung polifenol di antaranya apel, pir, anggur, teh hijau, kunyit, bayam, brokoli, dan anggur merah.
11. Kafein
Kafein merupakan stimulan yang dapat meningkatkan metabolisme tubuh.
Saat mencoba membakar lemak, yang terbaik adalah memilih opsi kopi rendah kalori dengan menghindari pemanis, susu, dan krim berkalori tinggi.
12. Probiotik
Probiotik adalah bakteri hidup dan jamur yang bermanfaat bagi kesehatan manusia.
Banyak makanan yang mengandung probiotik, termasuk yoghurt dan makanan fermentasi seperti kimchi, sauerkraut, dan tempe.
Probiotik juga tersedia sebagai suplemen makanan.
Beberapa praktisi kesehatan mengklaim bahwa bakteri yang tinggal di usus ini dapat berperan dalam metabolisme dan penurunan berat badan.
13. Buah
Mengekang keinginan makan gula dengan buah dapat membantu seseorang mengonsumsi lebih sedikit kalori.
Jadi, tidak ada alasan untuk tidak makan buah bukan Moms?
Baca Juga: Penuhi Kebutuhan Serat Si Kecil dengan Jenis Buah-buahan Ini
Itulah beberapa jenis obat pelangsing dan disertai efek sampingnya yang bervariatif.
Bagaimanapun, mengonsumsi obat termasuk obat pelangsing seharusnya tetap dilakukan atau sesuai saran dokter terkait.
Hal ini tentu saja untuk mengurangi efek-efek yang bisa terjadi dari obat pelangsing tersebut.
- https://www.niddk.nih.gov/health-information/weight-management/prescription-medications-treat-overweight-obesity\
- https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/weight-loss/in-depth/weight-loss-drugs/art-20044832
- https://onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.1111/j.1467-789X.2011.00908.x
- https://academic.oup.com/jn/article/139/2/264/4750912
- https://ods.od.nih.gov/factsheets/WeightLoss-HealthProfessional/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3748738/
- https://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/07315724.2014.870013
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/15614200/
- https://onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.1038/oby.2005.142
- https://www.cochranelibrary.com/cdsr/doi/10.1002/14651858.CD004094.pub2/full
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/320646
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.