Kenali Virus Escherichia Coli (E.Coli) dan Penyakit yang Ditimbulkan
Salah satu bakteri yang menyebabkan penyakit adalah virus Escherichia coli atau yang dikenal sebagai E. coli.
Seseorang dapat terpapar virus Escherichia coli berbahaya karena mengonsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi.
Paparan virus ini dapat menimbulkan gejala berupa sakit perut, diare, mual, dan muntah.
Mari simak penjelasan lebih lanjutnya berikut ini.
Baca Juga: 17 Website dan Aplikasi Kalkulator Kehamilan untuk Tahu Perkiraan Waktu Kelahiran Si Kecil
Apa Itu Virus Escherichia Coli?
Foto: Ilustrasi Virus Escherichia (Orami Photo Stock)
Melansir National Center for Biotechnology Information, E. coli adalah sekelompok bakteri yang biasanya hidup di usus manusia dan hewan dan membantu menjaga usus kita tetap sehat.
Dalam kondisi normal, bakteri ini tidak akan menyebabkan gangguan dan justru berguna untuk kesehatan pencernaan.
dr. Imelda Maria Loho, Sp.PD, Dokter Spesialis Penyakit Dalam, RS Pondok Indah – Puri Indah, mengatakan bahwa bakteri E. coli umumnya dapat ditemukan di sepanjang usus terutama pada usus bagian bawah atau usus besar manusia.
Namun, menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), beberapa jenis bakteri kadang-kadang dapat menyebabkan penyakit parah, yaitu:
- Shiga toxin-producing coli atau STEC/VTEC/EHEC
- Enterotoxigenic coli (ETEC)
- Enteropathogenic coli (EPEC)
- Enteroaggregative coli (EAEC)
- Enteroinvasive coli (EIEC)
- Diffusely adherent coli (DAEC)
Pada umumnya, virus Escherichia yang berbahaya dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui:
- Makanan dan minuman yang terkontaminasi
Bakteri coli yang berbahaya sangat mudah menular akibat mengonsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi.
- Kontak langsung dengan bakteri E. coli
Lupa cuci tangan setelah memegang binatang atau sesudah buang air besar, lalu menjalin kontak dengan orang lain dapat menularkan bakteri tersebut.
Baca Juga: 9 Doa Keselamatan agar Senantiasa Dilindungi Allah SWT dan Terhindar dari Malapetaka
Apa Keuntungan Adanya Virus Escherichia?
Foto: Vitamin K dari Virus Escherichia (Orami Photo Stock)
dr. Imelda Maria Loho, menjelaskan virus Escherichia coli memiliki manfaat bagi tubuh manusia, lho.
Spesies Escherichia yang banyak ditemukan di dalam lingkungan, makanan, dan usus manusia maupun hewan adalah Escherichia coli atau biasa disebut dengan E. coli.
"Bakteri E. coli merupakan anggota mikroorganisme minoritas dari kelompok mikroorganisme usus. E. coli bermanfaat dalam membantu menghancurkan senyawa dalam makanan" jelas dr. Imelda Maria Loho.
Cara kerja ini untuk menghasilkan vitamin seperti vitamin K dan B12.
Melansir PubMed Central (PMC), keberadaan E. coli juga dapat melindungi manusia dari penyakit dengan mengokupasi daerah di mana organisme berbahaya untuk tumbuh di daerah tersebut.
E. coli juga merupakan bakteri yang tumbuh dengan mengonsumsi oksigen yang membahayakan mikroorganisme lain dalam usus.
Konsumsi antibiotik yang membunuh E. coli dalam usus dan mikroorganisme usus lainnya dapat mendorong tumbuhnya organisme berbahaya dan menimbulkan penyakit.
Baca Juga: Penyakit Kulit Kutil: Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan yang Bisa Dilakukan
Bagaimana Kondisi jika Terinfeksi Virus Escherichia?
Foto: Radang Usus Akibat Virus Escherichia (Orami Photo Stock)
Virus Escherichia coli dapat dibagi menjadi jenis yang aman untuk tubuh dan jenis yang berbahaya untuk tubuh.
Perbedaan ini terjadi karena terdapat perbedaan strain dari bakteri E. coli.
Pada saat strain E. coli yang berbahaya menimbulkan penyakit dalam tubuh, maka terjadi tiga proses yaitu, E.coli masuk ke dalam usus, bertahan dalam usus, dan menyebabkan gangguan pada fungsi sel dalam usus.
Strain bakteri E. coli yang sifatnya berbahaya dapat masuk ke dalam tubuh umumnya melalui konsumsi makan atau minuman.
Setelah masuk ke dalam usus maka E. coli ini harus dapat menempel pada sel-sel usus untuk memberi dampak buruk pada tubuh.
Proses ini dapat dibantu oleh struktur tambahan yang mirip rambut yang terdapat dalam beberapa strain E. coli.
Ada juga beberapa jenis E. coli yang dapat langsung menginvasi dan masuk ke dalam sel usus.
Tidak semua paparan dengan strain E. coli yang berbahaya dapat menimbulkan penyakit.
"Hal ini dipengaruhi oleh kondisi sistem imun, yaitu orang yang sehat dan berusia muda dapat lebih resisten terhadap bakteri tersebut." ucap dr. Imelda Maria Loho.
Paparan sebelumnya oleh bakteri E. coli dapat memengaruhi keparahan dari penyakit yang ditimbulkan oleh bakteri.
Kadar atau jumlah E. coli yang dikonsumsi juga memiliki dampak pada keparahan penyakit yang ditimbulkan.
Baca Juga: Ciletuh Geopark Sukabumi: Harga Tiket, Fasilitas, dan Aneka Penginapan
Penyakit yang Disebabkan oleh Virus Escherichia
Foto: Infeksi Salurah Kemih Akibat Virus Escherichia (Orami Photo Stock)
Ada beberapa jenis virus Escherichia yang bermanfaat untuk tubuh.
Namun jenis lainnya berisiko memicu penyakit. Berikut ini beberapa gangguan kesehatan yang bisa muncul akibat kontaminasi bakteri ini.
1. Meningitis
Sebagian besar kasus meningitis neonatal disebabkan oleh infeksi streptokokus E. coli.
Bahkan, wanita hamil memiliki risiko kolonisasi yang lebih tinggi!
Pada orang dewasa, jarang ditemui kasus meningitis virus Escherichia ini, tetapi hal ini bisa terjadi setelah mendapat trauma tubuh atau prosedur bedah saraf.
2. Infeksi Saluran Kemih
Saluran kemih adalah tempat paling umum infeksi virus escherichia dan lebih dari 90% kasus yang terjadi, dari semua infeksi saluran kemih disebabkan oleh bakteri E. coli.
Infeksi saluran kemih biasanya terjadi ketika bakteri memasuki saluran kemih melalui uretra dan mulai berkembang biak di kandung kemih.
Bahkan, infeksi saluran kemih umum terjadi terutama pada wanita.
3. Gastroenteritis
Sejumlah bakteri bisa memicu terjadinya gastroenteritis, yakni radang saluran pencernaan.
Salah satu bakteri yang berperan di dalamnya adalah virus Escherichia.
Dikutip dari healthline.com, gastroenteritis dapat disebabkan oleh kebersihan yang buruk.
Infeksi juga dapat terjadi setelah kontak dekat dengan hewan atau mengonsumsi makanan atau air yang terkontaminasi bakteri (atau zat beracun yang dihasilkan bakteri).
4. Diare
Virus Escherichia coli yang berbahaya dapat menyebabkan penyakit dengan merusak fungsi normal dari usus.
E. coli akan menyebabkan usus mengabsorpsi air dalam jumlah yang lebih sedikit ataupun mengeluarkan air dari usus yang akan bermanifestasi sebagai diare.
Cara E. coli merusak fungsi usus bervariasi dan strain E. coli berbahaya dapat melakukan satu atau lebih cara tersebut.
dr. Imelda Maria Loho mengatakan bahwa, beberapa jenis E. coli menghasilkan racun yang dapat masuk ke aliran darah ataupun langsung ke sel usus.
"Jika terjadi kerusakan pada sel pembuluh darah kecil akibat racun tersebut, dapat menyebabkan diare yang berdarah." jelas dr. Imelda Maria Loho.
Selain memproduksi racun, invasi secara langsung bakteri E. coli ke dalam sel usus akan menyebabkan gangguan fungsi sel usus yang normal dan menyebabkan diare.
Jika kondisi diare ini bertahan dalam waktu yang berkepanjangan maka dapat meningkatkan risiko terjadinya dehidrasi.
Dehidrasi ini umumnya dapat diatasi dengan konsumsi cairan dan pengobatan secara cepat.
Pada beberapa kasus, dapat berkembang menjadi diare kronik ataupun IBS (irritable bowel syndrome).
Baca Juga: 16 Manfaat Daun Kelor untuk Kesehatan, Bantu Jaga Kesehatan Mata dan Meremajakan Kulit Wajah
Gejala Infeksi Virus Escherichia
Foto: Perut Terasa Kembung Salah Satu Gejala Virus Escherichia (Orami Photo Stock)
Gejala infeksi saluran pencernaan biasanya dimulai antara 1 dan 10 hari setelah seseorang terinfeksi virus Escherichia.
Rentang waktu ini dikenal sebagai masa inkubasi.
Begitu gejala muncul, biasanya berlangsung sekitar 5 hingga 10 hari. Gejala infeksi virus Escherichia, yaitu:
- Kram perut
- Diare berair mendadak dan parah yang bisa berubah menjadi tinja berdarah
- Perut kembung
- Kehilangan nafsu makan atau mual
- Muntah (jarang terjadi)
- Kelelahan
- Demam
Gejala dapat berlangsung dari beberapa hari hingga lebih dari seminggu.
Sedangkan, gejala infeksi virus Escherichia yang parah mungkin termasuk:
- Urine berdarah
- Penurunan keluaran urine
- Kulit pucat
- Memar yang tidak bisa dijelaskan
- Dehidrasi
Baca Juga: Mengenal Kondisi Abses Payudara, Munculnya Bengkak dan Nanah Akibat Peradangan
Penyebab Infeksi Virus Escherichia
Foto: Makanan Laut Mentah Menyebabkan Virus Escherichia (Orami Photo Stock)
Umumnya, kontaminasi virus ini bisa terjadi pada orang-orang yang kurang menjaga kebersihan makanan dan minuman yang dikonsumsi.
Berikut ini beberapa alur penyebaran virus Escherichia yang perlu diwaspadai.
1. Mengolah dan Mengonsumsi Makanan yang Tidak Bersih
Apabila makanan mentah diolah dengan cara yang tidak bersih, maka kontaminasi virus Escherichia sangat mungkin terjadi.
Berikut ini beberapa kebiasaan yang bisa membuat Moms terinfeksi bakteri ini.
- Tidak cuci tangan sebelum dan setelah memasak maupun makan.
- Tidak membersihkan alat masak dengan baik, sehingga terjadi kontaminasi silang.
- Mengonsumsi produk susu yang sudah basi.
- Makan sayur atau buah mentah tanpa mencucinya dengan baik.
- Mengonsumsi makanan yang disimpan dengan suhu yang tidak tepat.
- Mengonsumsi makanan yang kurang matang, terutama daging-dagingan, termasuk unggas dan sapi.
- Minum susu perah segar yang tidak disterilkan terlebih dahulu.
- Mengonsumsi makanan laut mentah.
2. Air yang Terkontaminasi
Pada daerah yang kesulitan untuk menjangkau sumber air bersih dan pengaturan sanitasinya buruk, infeksi virus Escherichia rentan terjadi.
Sebab, air yang ada rentan mengalami kontaminasi oleh bakteri dari kotoran manusia dan hewan di sekitar daerah tersebut.
3. Proses Pemotongan yang Tidak Tepat
Jika metode pemotongan hewan yang dilakukan di peternakan maupun rumah pemotongan kurang tepat, bakteri yang ada di usus hewan bisa mengontaminasi daging maupun bagian lain yang akan dikonsumsi.
4. Menyebar Antarmanusia
Virus ini bisa menyebar antar manusia jika orang yang terinfeksi tidak mencuci tangan setelah buang air besar, dan langsung menyentuh atau menyalami orang lain.
Panti jompo, sekolah, dan tempat penitipan anak adalah tempat yang berpotensi menyebarkan virus Escherichia antarmanusia.
5. Penyebaran Langsung dari Binatang
Orang yang pekerjaan sehari-harinya harus melakukan kontak langsung dengan sapi, kambing, dan domba, berisiko lebih besar terinfeksi virus Escherichia.
Bakteri bisa masuk ke tubuh apabila orang tersebut tidak langsung cuci tangan setelah menyentuh hewan secara langsung.
Baca Juga: Multivitamin Anak Sakatonik ABC, Ketahui Kandungan dan Manfaatnya di sini
Pengobatan Infeksi Virus Escherichia
Foto: Obat Diare Atasi Virus Escherichia (Orami Photo Stock)
Melansir WebMD, virus ini umumnya dapat sembuh dengan sendirinya.
Dokter mungkin akan memberikan antibiotik jika Moms mengalami diare hebat.
Namun, antibiotik tidak boleh diberikan bagi Moms yang mengalami diare berdarah dan diduga terinfeksi bakteri virus Escherichia jenis STEC.
Pemberian antibiotik akan meningkatkan produksi racun Shiga dan memperburuk gejala yang dialami.
Selama masa pemulihan, penting untuk beristirahat dan mendapatkan asupan cairan yang cukup untuk menggantikan cairan yang hilang akibat muntah atau diare.
Hindari konsumsi obat diare karena dapat memperlambat sistem pencernaan sehingga akan menghambat pengeluaran racun dari saluran cerna.
Jika merasa lebih baik, coba untuk tetap mengonsumsi makanan rendah serat, seperti biskuit, roti, atau telur.
Selain itu, hindari produk susu dan makanan tinggi lemak karena dapat menyebabkan gejala semakin parah.
Baca Juga: Rotavirus, Virus Berbahaya Penyebab Diare dan Muntah Parah pada Anak, Waspada!
Komplikasi Akibat Infeksi Virus Escherichia
Foto: Gagal Ginjal Akibat Virus Escherichia (Orami Photo Stock)
Sebagian kecil penderita virus Escherichia tipe STEC dapat terkena komplikasi berupa sindrom hemolitik uremik (HUS).
Kondisi tersebut terjadi akibat racun dari virus ini yang mengalir di pembuluh darah menuju ginjal.
Akibatnya, penderita bisa mengalami gagal ginjal akut, pankreatitis, kejang, dan koma.
Komplikasi tersebut lebih sering terjadi pada anak usia 1-10 tahun dan lansia daripada orang dewasa.
Baca Juga: Fakta-Fakta Anencephaly, Bayi Lahir Tanpa Tempurung Kepala yang Utuh
Itu dia Moms penjelasan mengenai virus Escherichia.
Jika Moms mulai kehilangan selera makan, mual dan muntah, diare, sakit perut atau kram, dan demam, mungkin telah terkena penyakit yang satu ini.
Segera hubungi dokter untuk mendapat perawatan yang tepat.
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7523338/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4373459/
- https://www.webmd.com/food-recipes/food-poisoning/what-is-e-coli#1
- https://www.healthline.com/health/e-coli-infection
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/68511
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/e-coli
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.