5 Bahan Rumahan untuk Menghentikan Mimisan
Melihat darah yang menetes dari hidung biasanya akan membuat kita khawatir. Ya, mimisan sering membuat panik. Jika sudah seperti itu, yang bisa kita lakukan adalah menenangkan diri.
Mimisan dapat disebabkan karena berbagai alasan, seperti bersin atau menggosok berlebihan, udara musim dingin yang kering, cedera, alergi, masalah pernapasan seperti sinusitis, atau infeksi seperti demam berdarah, malaria, atau tipus.
Selain itu, mimisan juga bisa terjadi karena trauma di wajah seperti sehabis terkena pukulan. Pembuluh darah kecil di hidung dapat membengkak dan pecah dan menyebabkan mimisan.
DIkutip dari website IDAI.or.id, tindakan pertama yang harus dilakukan jika terjadi mimisan adalah duduk tegak condong ke depan. Dengan tetap tegak, kita mengurangi tekanan darah di pembuluh darah hidung kita dan ini mencegah perdarahan lebih lanjut.
Lalu, kita bisa menjepit hidung dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk menutup kedua lubang hidung, meskipun hanya satu sisi yang berdarah.
Bernapaslah melalui mulut dan terus mencubit hidung selama 10 hingga 15 menit. Manuver ini memberi tekanan pada titik perdarahan dan dapat menghentikan aliran darah.
Bahan Rumahan untuk Menghentikan Mimisan
Setelah melakukan tindakan tersebut, setidaknya ada bahan rumahan yang juga bisa membantu untuk meringankan mimisan. Berikut bahan rumahan untuk menghentikan mimisan.
Baca Juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Mimisan pada Anak
1. Bawang
Foto: worthitliving.com
Bahan rumahan untuk menghentikan mimisan yang pertama adalah bawang. Dilansir dari stylecraze.com, penggunaan bawang untuk menghentikan mimisan ini adalah cara pengobatan dari Tiongkok. Bawang akan memfasilitasi pembekuan darah dan menghentikan pendarahan.
Caranya pun mudah. Siapkan satu siung bawang kemudian parut dan ambil sarinya. Siapkan kapas, lalu celupkan ke dalam sari bawang tersebut. Kemudian, letakkan di lubang hidung yang mimisan selama 3-4 menit.
2. Es Batu
Foto: lhdlimited.co.uk
Bahan rumahan untuk menghentikan mimisan yang selanjutnya adalah es batu. Dinginnya es mempersingkat waktu yang dibutuhkan tubuh untuk membeku dan mengakhiri pendarahan. Kita bisa mengambil beberapa es batu yang kemudian bungkus dengan handuk.
Setelahnya, letakkan di hidung dan berikan tekanan lembut selama 4-5 menit.
Baca Juga: Ini Waktu Mimisan Pada Anak Yang Harus Diwaspadai
3. Cuka Sari Apel
Foto: goodhousekeeping.com
Bahan rumahan untuk menghentikan mimisan yang selanjutnya adalah cuka sari apel. Salah satu solusi rumah terbaik adalah cuka sari apel karena asam dalam cuka membantu menyempitkan pembuluh darah, sehingga menghentikan pendarahan seperti yang dikutip dari food.ndtv.com.
Yang perlu dilakukan adalah mencelupkan bola kapas ke dalam cuka dan menempatkannya di lubang hidung yang terkena selama sekitar lima hingga 10 menit.
4. Jelatang
Foto: shopify.com
Bahan rumahan untuk menghentikan mimisan yang selanjutnya adalah jelatang. Daun jelatang adalah obat herbal yang bekerja dengan baik karena merupakan zat alami dan agen hemostatik. Larutan jelatang membantu mencegah alergi pada hidung.
Seduh teh daun jelatang segar. Setelah dingin, celupkan kapas ke dalam larutan dan letakkan di hidung; diamkan selama 5 hingga 10 menit sampai perdarahan berhenti.
Baca Juga: Bayi Mimisan Saat Demam, Apakah Wajar?
5. Minyak Esensial
Foto: hyattsvillewire.com
Bahan rumahan untuk menghentikan mimisan yang selanjutnya adalah minyal esensial. Minyak esensial lavender dan cemara adalah minyak esensial yang baik untuk mengobati mimisan.
Minyak Cypress umumnya digunakan untuk mengobati mimisan dan luka lain karena sifat astringennya yang dapat menghentikan pendarahan.
Demikian pula minyak lavender yang bisa mendorong penyembuhan pembuluh darah yang pecah.
Cara penggunaannya mudah. Tambahkan minyak esensial ke dalam air. Celupkan serbet atau handuk ke dalam air tersebut kemudian peras.
Lalu, letakkan di hidung sambil tekan dengan lembut selama beberapa menit.
Nah, itulah beberapa bahan rumahan untuk menghentikan mimisan. Selamat mencoba!
(SA)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.