Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini Masuk ICU karena Asma, Lakukan 5 Langkah Ini Jika Terjadi Serangan Asma
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tengah dirawat di ruang ICU. Melansir dari Tribunnews, Risma jatuh sakit lantaran penyakit asma yang diderita kambuh dan juga karena kelelahan bekerja. Hal ini dibenarkan oleh Kepala Bappeko Surabaya, Eri Cahyadi, pada Selasa (25/6) siang.
"Iya, benar. Ini saya dari tadi juga masih di sini menunggui beliau," kata Eri.
Eri menyebutkan, sakit asma yang diidap Risma mengalami kambuh di pagi hari. Sehingga, keluarga segera melarikan Risma ke rumah sakit.
"Sakitnya karena kecapekan saja. Dan juga kan ibu ada asmanya juga," lanjut Eri.
Meski begitu, Eri menegaskan, kondisi Risma saat ini sudah mulai membaik. Bahkan beliau kini sudah bisa berkomunikasi dengan baik, dan mulai mengonsumsi makanan.
Bila Moms atau ada kerabat dan teman yang memiliki asma, ketahui 5 langkah yang perlu dilakukan jika terjadi serangan asma, mengutip dari Healthline.
Baca Juga: Hati-hati, Ini 7 Bahaya Asma pada Ibu Hamil!
Apa Itu Serangan Asma?
Asma adalah penyakit kronis yang menyerang paru-paru. Saat terjadi serangan asma, saluran udara menjadi lebih sempit dari biasanya, dan ini dapat menyebabkan kesulitan bernapas.
Tingkat keparahan serangan asma dapat berkisar dari ringan hingga sangat serius. Beberapa serangan asma mungkin memerlukan bantuan medis segera.
Orang yang memiliki asma biasanya menggunakan inhaler untuk menangani serangan asma, inhaler ini berisi obat-obatan yang memperluas saluran pernapasan.
Namun, bila Moms saat itu sedang tidak memiliki inhaler dan terjadi serangan asma, ada 5 langkah yang perlu dilakukan untuk menangani serangan asma untuk membuat gejala mereda atau bantuan medis datang.
Langkah Darurat Saat Terjadi Serangan Asma
1. Duduk Tegak
Duduk tegak dapat membantu menjaga saluran pernapasan terbuka. Pastikan untuk tidak berbaring ketika Moms menderita serangan asma, karena ini dapat memperburuk gejala asma.
Baca Juga: 3 Makanan dan Minuman Ini Bisa Mencegah Anak Terkena Asma
2. Tetap Tenang
Cobalah untuk tetap setenang mungkin saat menderita serangan asma. Panik dan stres dapat memperburuk serangan asma.
Sambil menunggu gejala mereda atau bantuan medis tiba, Moms bisa menyalakan televisi atau memutar musik untuk membantu agar tetap tenang.
3. Tenangkan Laju Pernapasan
Cobalah untuk mengambil napas yang lambat dan stabil selama serangan asma terjadi. Selain itu, beberapa latihan pernapasan juga dapat membantu mengurangi gejala asma. Beberapa contohnya seperti:
- Teknik Buteyko Breathing, yang melibatkan pernapasan perlahan melalui hidung ketimbang menggunkan mulut
- Metode Papworth, yang mengharuskan penggunaan diafragma dan hidung untuk bernapas dengan cara tertentu
- Teknik pernapasan yoga, yang dapat mencakup pernapasan dalam atau mengontrol postur saat bernapas
4. Hindari Hal yang Jadi Pemicu
Kehadiran pemicu asma tidak hanya akan menyebabkan serangan asma, tetapi juga dapat memperburuk gejalanya. Pastikan untuk mencoba menjauh dari hal-hal yang mungkin memicu serangan asma.
Beberapa pemicu umum serangan asma meliputi:
- Penyebab alergi, seperti bulu hewan, serbuk sari, atau makanan tertentu
- Berolahraga
- Iritasi, seperti menghirup asap tembakau atau polusi
- Stres atau cemas
- Beberapa obat, seperti aspirin, ibuprofen, atau beta-blocker
- Infeksi pernafasan, seperti flu
- Menghirup udara dingin dan kering
Baca Juga: Mengenal Penyebab Asma pada Anak, Genetik atau Faktor Lingkungan?
5. Minum Kopi atau Teh Panas
Kopi dan teh mengandung kafein, yang sangat mirip dengan obat bronkodilator, teofilin, yang merupakan obat yang digunakan dalam pengobatan asma.
Bronkodilator adalah obat yang dapat membuka saluran udara untuk membantu meredakan gejala asma.
Sebuah artikel ulasan tahun 2010 menemukan bahwa kafein dapat meningkatkan fungsi jalan pernapasan pada penderita asma hingga empat jam.
Namun, penting untuk dicatat bahwa efek samping kafein sebagai pereda gejala asma belum diteliti lebih lanjut.
Nah, itulah beberapa cara yang bisa Moms lakukan saat terjadi serangan asma. Ingat, jangan panik dan stres dulu ya Moms!
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.