Waspada Tampek pada Bayi, Ini Gejala yang Wajib Moms Ketahui!
Pernahkah Moms mendengar istilah tampek pada bayi? Tampek sebenarnya adalah istilah lain dari campak (rubeola, measles), yang merupakan infeksi yang disebabkan oleh virus yang tumbuh di sel-sel yang melapisi tenggorokkan dan paru-paru.
Tampek pada bayi termasuk penyakit yang sangat menular dan menyebar melalui udara setiap kali orang yang terinfeksi batuk atau bersin.
Apa itu tampek pada bayi dan apa saja sih Moms gejala tampek pada bayi yang wajib diwaspadai? Yuk simak penjelasan lengkapnya di sini!
Baca Juga: Normalkah Demam Anak Naik Turun Selama 5 Hari? Ini Jawaban Menurut Ahli!
Mengenal Tampek pada Bayi
Foto: Orami Photo Stock
Dilansir dari Kids Health, tampek pada bayi adalah infeksi saluran pernapasan yang sifatnya menular.
Ketika virus ini masuk ke dalam tubuh, virus tersebut akan menyebabkan ruam kulit pada seluruh tubuh bayi dan menimbulkan gejala seperti flu.
Tampek pada bayi bisa dibilang sangat jarang terjadi di Amerika Serikat karena imunisasi yang tersebar luas. Namun, terdapat jutaan kasus tampek pada bayi yang terjadi di seluruh dunia pada setiap tahunnya.
1. Cara Penularan Tampek pada Bayi
Tampek pada bayi menyebar saat Si Kecil menghirup atau bersentuhan langsung dengan cairan yang terinfeksi dengan virus tampek.
Penularan virus tampek bisa melalui droplet, alias cairan dari mulut penderita tampek yang menyebar lewat udara dan juga menempel pada benda-benda di sekitarnya karena bersin dan juga batuk.
Ketika virus tampek sudah masuk ke dalam tubuh, Si Kecil tidak akan langsung terkena dampaknya atau terlihat. Karena gejala tampek pada bayi akan terlihat 7 hingga 14 hari kemudian.
Penderita tampek sendiri sudah bisa menularkan penyakit atau virus tersebut pada 4 hari sebeum timbulnya ruam sampai 4 hari setelahnya.
Si pengidap tampek akan di tahap paling menular saat demam, pilek, dan juga batuk. Sementara itu, jika pengdap memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah karena kondisi lain seperti HIV dan AIDS, maka ia bisa menyebarkan virus tampek hingga sembuh.
2. Cara Pencegahan Tampek pada Bayi
Cara terbaik untuk melindungi Si Kecil adalah dengan memastikan bahwa mereka sudah mendapatkan imunisasi tampek.
Dilansir dari The American Academy of Pediatrics untuk anak-anak, perlindungan tampek adalah dengan melakukan vaksin tampek, gondok, dan juga rubella (MMR). Selain itu, Si Kecil juga bisa diberikan vaksin campak, gondok, rubella dan varicella atau MMRV yang diberikan ketika berusia 12 sampai 15 bulan dan diberikan kembali saat Si Kecil berusia 4 sampai 6 tahun.
Vaksin ini bisa diberikan pada bayi yang berusia 6 bulan jika Si Kecil melakukan perjalanan yang bersifat internasional. Jadi, jangan lupa untuk bicara dan diskusi dengan dokter untuk mengetahui waktu yang tepat untuk mendapatkan vaksin.
- Istirahat yang Cukup
Ketika Si Kecil terjangkit tampek, cobalah untuk memintanya beristirahat dengan cukup. Tak hanya itu, cobalah untuk mengurangi aktivitas fisik Si Kecil agar kebutuhan waktu istirahat terpenuhi.
Waktu tidur yang cukup bagi anak adalah 8 hingga 1- jam agar bisa memulihkan sistem kekebalan tubuh yang berfungsi untuk melawan virus yang sedang berkembang biak dalam tubuh.
- Protein Bisa Jadi Obat Campak Bayi
Sangatlah penting untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh Si Kecil agar bisa melawan virus serta bakteri yang tengah berkembang biak.
Agar tampek pada bayi bisa hilang, berikan vitamin protein imun yang juga disebut imunoglobin yang dapat dikonsumsi enak hari usai mengalami gejala tampek pada bayi.
- Hindari Dehidrasi
Tampek pada bayi bisa membuat Si Kecil demam tinggi. Ketika demam, tubuh akan menguras cairan dan elektrolit.
Jadi, agar tubuh Si Kecil terhindar dari dehidrasi, berikanlah minuman yang cukup agar cairan tubuh yang hilang bisa langsung digantikan.
Bukan hanya demam, tampek pada bayi juga bisa membuat Si Kecil mengalami muntah dan juga diare.
- Selalu Jaga Kebersihan
Bukanlah sebuah hal yang aneh ketika orang tua menjadi khawatir untuk memandikan anak yang sakit tampek. Pemikiran bahwa tampek bisa semakin parah karena mandi adalah sebuah hal yang umum.
Namun perlu diketahui, anggapan tersebut salah besar, Moms! Bercak yang timbul akibat tampek sangatlah gatal dan biasanya akan digaruk oleh Si Kecil. Tak jarang, banyak bayi yang perlu meminum obat khusus demi mengatasi masalah kulit tersebut.
Nah, garukan yang dilakukan S Kecil bisa membuat bercak lebih parah dan menimbulkan infeksi yang lain. Bercak tersebut pun bisa berubah menjadi luka dan mengeluarkan nanah.
Ketika demam yang diderita Si Kecil sudah hilang, Moms bisa memandikan anak untuk mengurangi rasa gatal dan membuatnya menjadi lebih nyaman.
Ketika memandikan Si Kecil, pakailah sabun yang tak membuat kulitnya iritasi. Namun, jika Moms masih ragu, bersihkanlah tubuh Si Kecil dengan waslap dan bedaki dengan bedak anti gatal.
Tak hanya itu, selama sakit dan masa pemulihan, Moms perlu menyiapkan peralatan mandi khusus untuk Si Kecil serta peralatan yang pula terpisah. Tentu saja hal ini dimaksudkan untuk menghindari penularan lewat kontak tidak langsung dengan anggota keluarga yang lain.
Baca Juga: Mengenal Penyakit Kawasaki yang Bahayakan Jantung Bayi
Tahapan Penyebaran Tampek pada Bayi
1. Gejala Awal: Flu Hingga Sakit Tenggorokkan
Foto: blog-well.ca
Dalam laman situs kesehatan Mayo Clinic dikatakan bahwa dalam 7 hingga 14 hari seyelah bayi terinfeksi virus campak atau tampek, gejala pertama akan mulai muncul.
Gejala yang paling awal dapat Moms kenali pada Si Kecil biasanya meliputi pilek atau flu, disertai dengan demam, batuk, dan sakit tenggorokkan.
Baca Juga: Ini 4 Cara Mengobati Flu Pada Bayi, Moms
2. Umumnya Disertai Mata Merah yang Mirip dengan Konjungtivitis
Foto: parenting.firstcry.com
“Campak dapat menyebabkan mata meradang. Banyak orang tua yang keliru menyangka gejala ini sebagai pink eye atau virus yang sering kali menyerang bayi yang lainnya. Tetapi jika muncul disertai demam, itu biasanya indikator awal campak,” kata Natasha Herz, M.D., seorang dokter spesialis mata dan juru bicara klinis untuk Akademi Oftamologi di Amerika, seperti dikutip dari Good House Keeping.
Perbedaan utama lainnya antara mata merah yang disebabkan oleh tampek dan konjungtivitis pada umumnya adalah kepekaan terhadap cahaya. “Bayi akan merasa peka terhadap cahaya biasa di dalam ruangan. Itu tidak normal dan itu adalah sesuatu yang patut diwaspadai.”
Baca Juga: Bayi Sering Batuk, Normal atau Tanda Akan Flu?
3. Gejala Lanjutan: Muncul Bintik Koplik di Dalam Mulut Bayi
Foto: babycenter.com
Menurut CDC.gov, bintik-bintik putih kecil dapat muncul di dalam mulut bayi sekitar 2 hingga 3 hari setelah gejala awal tampek pada bayi dimulai. Bintik-bintik ini disebut bintik Koplik, dinamai sesuai dengan nama dokter yang pertama kali menggambarkan gejala awal campak pada tahun 1896, Henry Koplik.
Bintik koplik biasanya akan memudar ketika gejala-gejala campak atau tampek yang lainnya mulai menghilang.
Baca Juga: 5 Cara Mengencerkan Lendir Saat Bayi Flu
4. Muncul Ruam Tampek di Sekujur Tubuh Bayi
Foto: medicalnewstoday.com
Gejala tampek pada bayi yang paling khas adalah munculnya ruam di sekujur tubuh bayi. Dikutip dari Health Partners, Larry Richmond, MD, seorang dokter keluarga di Park Nicollet Clinic di Plymouth, mengungkapkan bahwa ruam tidak langsung berkembang sejak munculnya gejala-gejala tampek.
Ruam merah atau cokelat kemerahan akibat campak umumnya baru terbentuk dan menyebar ke seluruh tubuh bayi (dari kepala hingga kaki) sekitar 3 hingga 5 hari setelah munculnya gejala awal.
Tampek pada bayi bisa sangat berbahaya dan berakibat fatal. Oleh karena itu, disarankan untuk segera menghubungi dokter jika Moms mendapati gejala-gejala tampek pada Si Kecil dan menurut UN National Library of Medicine National Institutes of Health gejala campak harus segera mendapatkan vaksin.
Nah, gimana nih Moms pembahasan mengenai tampek pada bayi, dari mulai cara penularan, penyembuhan, hingga gejala yang akan dihadapi oleh Si Kecil. Jangan lupa untuk membawa Si Kecil ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat ya! Serta jangan lupa untuk melakukan imunisasi alias vaksin agar Si Kecil terhindari dari penyakit tampek pada bayi.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.