Benarkah Suara di Bioskop Terlalu Kencang untuk Bayi?
Setelah melewati persalinan, biasanya Moms langsung berkutat dengan kebutuhan Si Kecil.
Saat mendapati ada waktu luang untuk menikmati family time, selain berbelanja atau makan di luar, biasanya ada juga Moms yang mengajak Si Kecil dan Dads menonton ke bioskop.
Kenyamanan Si Kecil selalu menjadi prioritas saat memutuskan lokasi untuk bepergian. Memutuskan untuk menonton ke bioskop mungkin masih membuat Moms bimbang.
Apakah boleh membawa bayi ke sana? Bagaimana kenyamanan bayi? Bagaimana kenyamanan penonton lain? Dan yang paling penting, apakah suara bioskop untuk bayi aman?
Meskipun Moms menikmati menonton film, tidak ada salahnya untuk memperhatikan kenyamanan Si Kecil, terutama keamanan pendengarannya.
Baca Juga: 5 Obat Alami untuk Masalah Gangguan Pendengaran
Suara Bioskop Terlalu Keras untuk Bayi
Foto: theguardian.com
"Setiap paparan suara keras, terutama di atas level 70 hingga 80 dB, membahayakan telinga bayi dan membahayakan pasien yang rentan kerusakan pendengaran permanen," ujar Brian Reilly, MD, co-director Cochlear Implant Program at Children's Rumah Sakit Nasional.
Seperti dilansir dari NBC News, National Association of Theatres mencatat suara film akan diputar di bawah ambang 85 desibel, tetapi ada beberapa pengecualian.
Laporan pada 2016 itu menyimpulkan bahwa film anak-anak Storks mencatat tingkat desibel rata-rata di bawah 85, tetapi melonjak menjadi 99,3 desibel dalam satu adegan. Sementara film Deepwater Horizon mencapai 101 dan 104,9 desibel dalam beberapa adegan yang menampilkan ledakan besar.
Meskipun masuk dalam kategori film anak, suara bioskop untuk bayi dalam fil tersebut tentu mengandung risiko merusak pendengaran bayi, karena berada di atas 70 hingga 80 dB sebagai batas normal.
Perlu Moms ketahui, dilansir dari American Speech-Language-Hearing Association, terdapat tingkat kebisingan suara, mulai yang aman hingga berbahaya:
- Suara impuls menyakitkan, yang tidak aman untuk jangka waktu berapa pun: 150 dBP = kembang api setinggi 3 kaki, petasan, senapan, 140 dBP = senjata api,
- Kebisingan stabil yang menyakitkan, yang tidak aman untuk jangka waktu berapa pun: 130 dBA = jackhammer, 120 dBA = lepas landas pesawat jet, sirene, bor,
- Sangat keras, yang berbahaya untuk pendengaran dan harus mengenakan penutup telinga: 112 dBA = output maksimum dari beberapa pemutar MP3, konser rock, gergaji mesin, 106 dBA = blower daun, blower salju, 100 dBA = traktor, mendengarkan dengan earphone, 94 dBA = pengering rambut, blender dapur, pengolah makanan, kereta bawah tanah, sepeda motor yang lewat, mesin pemotong gas,
- Sedang, bisa didengarkan dengan aman untuk periode waktu apa pun: 70 dBA = percakapan kelompok, penyedot debu, jam alarm, 60 dBA = percakapan umum, mesin cuci piring, pengering pakaian, 50 dBA = curah hujan sedang, 40 dBA = kamar sepi, 30 dBA = bisikan, perpustakaan sepi.
Baca Juga: 5 Tips Meredakan Sakit Telinga pada Bayi di Pesawat
Risiko Akumulatif untuk Pendengaran Bayi
Foto: motherforlife.com
Karena suara di bioskop benar-benar keras, apa risiko bagi bayi? Meskipun telinga bayi halus, Laurie Hanin, Ph.D., CCC-A dan Direktur Eksekutif di Pusat Pendengaran dan Komunikasi di New York City menjelaskan bahwa kerusakan pendengaran dari suara di atas tingkat desibel tertentu bersifat akumulatif.
NIOSH (Institut Nasional untuk Keselamatan Kerja dan Kesehatan) menetapkan bahwa setiap peningkatan suara 3 dB, tingkat 'aman' berkurang setengahnya.
"Sudah lama ditetapkan bahwa tingkat 85 dB untuk jangka waktu delapan jam dapat merusak pendengaran, seiring waktu. Semakin keras tingkat kebisingan, semakin pendek waktu yang dianggap berbahaya,” kata Laurie.
Laurie menjelaskan, kerusakan dapat terjadi pada pendengaran pada bayi baru lahir tergantung pada seberapa keras suara itu. Ketika suara sangat keras seperti 130 dB atau lebih tinggi, gangguan pendengaran dapat terjadi dari paparan satu kali.
Ini biasa disebut dengan trauma akustik. Suara seperti dari petasan, senjata, dan ledakan bisa sekeras ini.
"Jika bayi baru lahir terkena tingkat suara 90 dB seperti di film satu kali, tidak akan ada kerusakan langsung. Namun, jika bayi terkena 90 dB selama dua jam secara sangat teratur, ada kemungkinan bahwa selama beberapa tahun, gangguan pendengaran dapat berkembang,” paparnya.
Suara keras seperti suara bioskop untuk bayi, biasanya tidak stabil. Bisa jadi Si Kecil juga menjadi rewel dan lelah.
Selain itu, karena berada di dalam bioskop dalam jangka waktu lama, Si Kecil juga bisa mengalami detak jantung lebih cepat, sakit perut dan susah tidur saat pulang dari bioskop.
Baca Juga: Patut Tahu Nih Moms, 5 Do's & Don'ts Membersihkan Telinga Bayi
Pertimbangkan Memakai Ear Protection
Foto: shutterstock.com
Ketika Moms mempertimbangkan untuk membawa bayi ke bioskop, penting untuk memastikan keamanan dan kenyamanan agar suara bioskop untuk bayi tidak terlalu berisiko.
Tetapi baik Laurie ataupun Brian setuju bahwa menjaga bayi tetap di rumah merupakan pilihan yang paling aman.
"Semua bayi yang pergi ke bioskop dan menemani orang tua mereka harus mengenakan pelindung pendengaran. Tapi bukan yang berbentuk kecil, karena dapat secara tidak sengaja tertelan. Namun, yang terbaik adalah meninggalkan bayi di rumah," kata Brian.
Setelah mengetahui fakta tentang suara bioskop untuk bayi, apakah Moms tetap akan mengajaknya menonton bersama?
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.