Waspadai 4 Tanda Keguguran Ini
Tahukah Moms bahwa saat hamil, terdapat berbagai bentuk tanda-tanda keguguran yang dapat terjadi. Meski demikian, hal tersebut tak selalu berarti mengarah pada kematian janin di dalam kandungan. Keguguran sendiri merupakan kematian janin dalam kandungan sebelum usia kehamilan mencapai 20 minggu.
Pendarahan serta nyeri perut dapat menjadi salah satu tanda utama keguguran, meski hal tersebut terjadi, masih ada kemungkinan bahwa janin dan kehamilan dapat dipertahankan. Mari kenali lebih lanjut akan tanda-tanda keguguran berikut:
Terjadi Perdarahan
Perdarahan dianggap sebagai salah satu tanda utama keguguran, karena hal ini dialami sekitar 3 dari 10 ibu hamil yang mengalami keguguran. Namun seperti yang sempat dijelaskan, tidak semua perdarahan memiliki kemungkian untuk mengalami keguguran.
Apabila Moms yang tengah hamil mengalami perdarahan dan segera mendapat pertolongan medis kemungkinan besar keguguran tersebut dapat dicegah.
Baca juga: 7 Manfaat Susu Kunyit untuk Ibu Hamil dan Cara Membuatnya
Rasa Nyeri Serta Pendarahan
Bila Moms merasakan nyeri yang disertai dengan perdarahan, maka Moms harus mewaspadai hal tersebut sebagai tanda-tanda keguguran. Bagian tubuh yang diserang rasa nyeri biasanya adalah panggul, perut, dan punggung belakang dengan rasa nyeri seperti kram saat haid. Rasa nyeri tersebut sebenarnya sulit dibedakan dengan kram saat awal kehamilan oleh adanya perluasan rahim.
Gerakan Bayi Menurun
Gerakan atau aktivitas bayi merupakan tanda kesehatan bayi secara umum. Dengan memperhatikan setiap gerak-geriknya, Moms dapat memantau bagaimana perkembangannya. Bila suatu saat terjadi penurunan gerakan bayi, segeralah konsultasikan kepada dokter kandungan.
Baca juga: Bahaya Campak pada Ibu Hamil, Gejala, dan Pengobatannya
Keluarnya Jaringan atau Cairan
Apabila ada darah yang menggumpal serta janin yang masih berupa jaringan keluar dari vagina, maka Moms harus segera mewaspadainya. Hal tersebut termasuk salah satu tanda keguguran, maka segeralah periksakan ke dokter untuk mengetahui kondisi janin Moms.
Faktor Penyebab Keguguran
Terdapat banyak faktor yang dapat menyebabkan keguguran, namun seringkali banyak hal tak pasti yang menjadi penyebabnya. Penyebab keguguran yang paling umum terjadi pada tiga bulan pertama adalahnya adanya masalah fetus atau janin.
Selain itu, terdapat pula gangguan genetik pada embrio yang kerap menjadi faktor utama penyebab keguguran, gangguan tersebut membuat perkembangan janin untuk tumbuh dengan normal menjadi terhambat dan pada akhirnya tak mampu bertahan hidup.
Moms harus tahu bahwa perdarahan pada trimester awal tidak selalu terkait dengan keguguran, karena banyak ibu hamil yang mengalaminya namun tetap dapat melahirkan bayi mereka. Pada kondisi tersebut, Moms sebaiknya melakukan istirahat total serta menghindari hubungan seksual agar kegugura tersebut tak terjadi.
Baca juga: Makan Nanas Saat Hamil Bisa Bikin Keguguran, Mitos Atau Fakta?
Memasuki trimester kedua, biasanya keguguran disebabkan oleh kondisi kesehatan Moms sendiri. Beberapa kondisi medis yang dialami juga dapat meningkatkan risiko terjadinya keguguran, seperti mengalami diabetes maupun tiroid pada ibu hamil.
Tak hanya itu, pada trimester kedua juga mungkin saja terjadi infeksi pada janin. Infeksi iniah yang akan memicuh pecahnya ketuban atau terjadinya pendarahan. Meski jarang terjadi, pembukaan leher rahim yang terlalu cepat juga dapat menjadi salah satu penyebab keguguran.
Selain hal-hal tersebut, ada pula beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan keguguran seperti: mengandung pada usia yang sudah tua, konsumsi alkohol secara berlebihan, perokok aktif, terkena paparan radiasi, badan terlalu gemuk atau terlalu kurus, pernah mengalami keguguran sebelumnya, hingga ibu hamil pengguna aktif narkotika.
Itulah tadi sejumlah hal yang menjadi penyebab keguguran. Moms harus memahaminya agar tidak memercayai pandangan keliru mengenai penyebab keguguran yang belum tentu benar, seperti stres, olahraga, bekerja, makanan pedas, bepergian dengan pesawat dan berhubungan seks.
(MDP)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.