Waspadai 5 Zat Kimia yang Dapat Mengganggu Hormon Reproduksi Ini!
Sehari-hari kita terpapar zat kimia yang berasal dari benda-benda di sekitar kita, makanan yang kita konsumsi, serta udara yang kita hirup.
Sebagian besar zat kimia itu tidak berbahaya bagi kesehatan.
Namun, hasil penelitian yang dilakukan oleh Dr Mark Green, dosen dari University of Melbourne, serta sejumlah penelitian lain menemukan adanya kelompok zat kimia yang mengganggu hormon reproduksi.
Kelompok zat kimia yang disebut endocrine disrupting chemicals atau senyawa pengganggu endokrin itu dapat mempengaruhi kualitas sperma, sel telur, dan embrio.
Senyawa pengganggu endokrin mengganggu kesuburan karena memiliki sifat meniru hormon – terutama estrogen – atau mengacaukan cara kerja hormon dalam tubuh.
Dikutip dari situs web Pursuit University of Melbourne, sekitar 95 persen orang mempunyai senyawa pengganggu endokrin di dalam tubuh mereka. Namun, banyak penelitian menemukan orang-orang yang kesulitan hamil memiliki kadar zat kimia yang mengganggu hormon reproduksi itu lebih tinggi dari biasanya.
Lembaga non-profit The Environmental Working Group pernah merilis daftar zat kimia yang dapat mengubah fungsi hormon dan cara menghindarinya melalui laporan berjudul Dirty Dozen Endocrine Disruptors.
Baca Juga: Moms, Ini 2 Hal yang Memengaruhi Hormon Oksitosin
Berikut beberapa senyawa pengganggu endokrin atau zat kimia yang mengganggu hormon reproduksi:
1. BPA (bisphenol A)
Foto: parcelhero.com
Terdapat di wadah makanan dan minuman plastik, pelapis produk makanan kaleng, dan kertas struk belanja dari kasir dan dari ATM.
2. Dioksin
Dioksin adalah senyawa pencemar lingkungan yang dapat mempengaruhi organ reproduksi, dan dilepaskan melalui proses penguapan dengan suhu sangat tinggi.
Baca Juga: Apa Itu Jerawat Hormonal dan Bagaimana Cara Mengatasinya?
3. Phthalate
Terdapat di wadah makanan dan minuman plastik, mainan anak, pembungkus plastik, serta produk-produk perawatan tubuh yang mencantumkan kandungan “fragrance” pada kemasannya.
4. Timbal
Logam berat ini kadang ditemukan dalam produk kosmetik dan kecantikan seperti lipstik, lip gloss, lip liner, eye shadow, losion, dan cat kuku. Timbal juga terdapat pada cat rumah dan cat yang digunakan untuk menghiasi elemen dekoratif.
5. Perfluorinated chemicals (PFCs)
Zat kimia yang mengganggu hormon reproduksi ini banyak digunakan pada peralatan masak anti-lengket.
Sebuah studi yang diterbitkan di jurnal Human Reproduction menunjukkan, semakin tinggi konsentrasi PFC dalam sampel darah perempuan, maka semakin besar kemungkinan perempuan tersebut membutuhkan waktu lebih dari 12 bulan untuk bisa hamil.
“Dalam studi kami, 75 persen perempuan memiliki konsentrasi [PFC] yang berkaitan dengan lamanya waktu mereka untuk bisa hamil,” terang peneliti Jorn Olsen, M.D., Ph.D., dosen dan ketua epidemiologi di University of California School of Public Health. Olsen mengepalai Kelompok Kelahiran Nasional Denmark di Universitas Aarhus di Denmark.
Baca Juga: 5 Dampak Hormon Tidak Seimbang Pada Tubuh Wanita
(AN)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.