12 Aturan Sehat Mengonsumsi Makanan Sebelum dan Setelah Donor Darah
Moms pernah merasa mual bahkan nyaris pingsan setelah mendonorkan darah? Bisa jadi karena Moms tidak cukup makan dan minum sebelum menyumbangkan darah dan tidak langsung makan dan minum setelah donor darah. Betul, tidak?
Mengambil sel darah merah berarti mengambil cadangan zat besi dari tubuh. Karena zat besi membantu membawa oksigen ke sel-sel tubuh, kadar zat besi yang rendah dalam tubuh dapat menyebabkan letih dan lesu. Hal ini bisa mengakibatkan pusing dan pingsan setelah donor darah.
Baca Juga: Hati-hati, Darah Tinggi Bisa Sebabkan Komplikasi Kehamilan!
Makanan berperan penting, baik sebelum maupun setelah donor darah. Karena itu, Moms perlu mengetahui beberapa hal tentang makanan sebelum mendonorkan darah:
Aturan Makan Sebelum Donor Darah
Foto: searchingforspice.com
Menurut American Red Cross Blood Services, ada 5 aturan makan sebelum donor darah yang bisa Moms ikuti. Gunanya adalah agar tubuh lebih siap untuk menyumbangkan darah dengan jumlah yang cukup banyak. Ini dia aturannya.
- Santap makanan asin sehari sebelumnya untuk membantu menyeimbangkan cairan dalam tubuh
- Banyak minum sehari sebelum dan di hari donor darah. Tambahkan sekitar 500 ml dari konsumsi cairan biasanya.
- Sarapan 2-3 jam sebelum mendonorkan darah dan hindari makanan berlemak tinggi. Jangan pernah menyumbangkan darah saat perut kosong, kata ahli gizi klinis asal India Karuna Chaturvedi. Selain itu, makan tepat sebelum donor darah akan membuat perut tidak nyaman dan menimbulkan mual. Jadi, makanan harus dicerna dengan baik sebelum darah diambil.
- Untuk pendonor rutin, konsumsi makanan tinggi zat besi seperti daging merah, seafood, daging unggas, kacang-kacangan, bayam, telur, hati, jus tomat, atau kismis 1-2 minggu sebelum hari donor darah. Sebab, tubuh memerlukan waktu untuk menyimpan zat besi yang digunakan untuk membuat sel darah baru. Selain itu, hindari diet ketat menjelang dan setelah donor darah.
- Konsumsi juga makanan tinggi vitamin C seperti jeruk, brokoli, paprika, stroberi, dan kiwi untuk membantu penyerapan zat besi.
Baca Juga: 5 Cara Mencegah Tekanan Darah Tinggi pada Ibu Hamil
Aturan Makan Setelah Donor Darah
Foto: feetapart.com
Jill Corleone, seorang ahli gizi yang sudah berpengalaman lebih dari 20 tahun di Amerika Serikat memaparkan 7 aturan makan setelah donor darah. Dalam jangka pendek, tubuh Moms lebih segar. Lebih luas lagi, sel darah merah bisa dibangun dengan lebih optimal.
- Nikmati makanan dan minuman tinggi gula yang diberikan. Jangan terburu-buru pergi, beristirahatlah dulu.
- Minum sekitar 250 ml – 1 liter cairan lebih banyak daripada biasanya untuk membantu menggantikan cairan yang hilang saat donor darah, terutama di empat jam pertama. “Tetap minum banyak cairan selama 24-48 jam ke depan untuk mencegah tekanan darah rendah,” saran ahli gizi asal India, Annapurna Agrawal.
- Hindari konsumsi minuman berkafein (soda, kopi, dan sebagainya) selama 8-10 jam. Sebab, sifatnya diuretik, memicu berkurangnya cairan tubuh.
- Hindari meminum alkohol selama 24 jam
- Untuk pendonor rutin, santaplah makanan yang kaya asam folat (vitamin B9) seperti hati, kacang-kacangan, bayam, jus jeruk, dan lain-lain. Tubuh menggunakan asam folat untuk memproduksi sel darah merah baru sebagai pengganti sel darah yang hilang saat donor darah.
- Konsumsi makanan sumber vitamin B2 (riboflavin) seperti telur, polong-polongan, kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau dan brokoli, dan olahan susu. Vitamin ini membantu tubuh mengubah karbohidrat menjadi energi dan melawan letih secara efektif.
- Makan makanan tinggi vitamin B6 (pyridoxine) untuk membantu membangun sel darah merah dalam tubuh secara cepat. Contohnya adalah kentang, pisang, biji-bijian, kacang-kacangan, dan ikan.
Baca Juga: Catat, Ini Perdarahan yang Normal Terjadi di Awal Kehamilan
Jadi, Moms, persiapkan diri secara baik untuk aksi mulia ini. Wajib tahu dan melakukan aturan sehat mengonsumsi makanan sebelum dan setelah donor darah, ya.
(EMA)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.