3 Aturan Membolehkan Balita Menggunakan Gadget
Yuk, simak aturan membolehkan balita menggunakan gadget di sini. Penggunaan gadget telah menjadi bagian dari keseharian kita. Selain orang dewasa, anak usia balita pun banyak yang sudah pandai menggunakan gadget.
Faktanya, banyak orang tua membolehkan balita menggunakan gadget. Dikutip dari situs web Parents, rata-rata waktu yang dipakai anak untuk menggunakan gadget per hari adalah 217 menit atau 3,6 jam.
Saking lazimnya orang tua yang membolehkan balita menggunakan gadget, American Academy of Pediatrics (AAP) akhirnya mencabut rekomendasi pemakaian gadget maksimal 2 jam per hari bagi anak yang berusia di atas 2 tahun.
Alasan dari pencabutan rekomendasi tersebut karena saat ini adalah zaman digital dan pemakaian gadget memang tidak bisa dihindari dari keseharian.
Menurut Ari Brown, M.D., Ketua Kelompok Kerja Anak, Remaja, dan Kepemimpinan Media, AAP memahami tantangan yang dihadapi oleh orang tua terkait penggunaan gadget.
“Kami ingin memilih pendekatan yang realistis dalam menghadapi fenomena [membolehkan balita menggunakan gadget] ini,” ujar dokter Brown.
Hal yang lebih penting diperhatikan, menurut dokter Brown, adalah mengajarkan konsep hidup sebagai “warga digital” yang sehat.
Orang tua berhak memutuskan kapan membolehkan balita menggunakan gadget dan berapa lama waktu pemakaian gadget tersebut.
Baca Juga: 3 Tanda Mudah Mengetahui dan Membedakan Balita yang Kecanduan Gadget dan Tidak
Aturan Membolehkan Balita Menggunakan Gadget
1. Pahami Dampak Positif dan Negatifnya
Foto: dailymail.co.uk
Dikutip dari situs web The New York Times, gadget dapat membantu anak belajar dengan cara-cara yang menarik dan menjadi media untuk mengekspresikan kreativitas mereka.
Namun, pemakaian gadget yang terlalu sering juga menyimpan dampak negatif bagi anak, terutama yang masih di usia balita.
Sebuah studi oleh peneliti di University of Calgary yang diterbitkan di jurnal JAMA Pediatrics menemukan hubungan antara penggunaan gadget dengan penurunan skor tes perkembangan koginif dan emosional anak.
Menurut studi tersebut, makin banyaknya waktu yang dihabiskan anak usia 24 hingga 36 bulan menggunakan gadget berkaitan dengan rendahnya hasil tes pencapaian tonggak perkembangan anak usia 30 hingga 60 bulan.
Baca Juga: Daripada Main Gadget, Mari Lakukan 5 Aktivitas Berkebun yang Cocok untuk Balita di Luar Rumah
2. Tunda Sampai Usia Prasekolah
Foto: theness.com
Gadget memang dapat menjadi alat pendukung bagi orang tua dalam mengasuh anak.
Tetapi, menurut para ahli, sebaiknya orang tua mulai memperkenalkan dan membolehkan balita menggunakan gadget saat memasuki usia prasekolah.
“Anak yang berusia di bawah 2 tahun belajar paling baik dari pengalaman dan interaksi yang nyata. Waktu yang digunakan si Kecil untuk bermain dengan gadgetr mengurangi kesempatannya untuk mengeksplorasi dunia dan belajar menggunakan inderanya, padahal kedua hal itu penting bagi perkembangan anak balita,” ujar Dr. Carolyn Jaynes, desainer pembelajaran di Leapfrog Enterprises.
3. Kenali Tanda-tanda Penggunaan Gadget yang Sudah Tidak Sehat
Foto: bt.com
Psikolog Jon Lasser, salah satu penulis buku Tech Generation: Raising Balanced Kids in a Hyper-Connected World mengatakan, orang tua perlu waspada bila si Kecil memperlihatkan tanda-tanda seperti:
- Mengeluh bosan atau tidak bahagia saat tidak bisa menggunakan gadget
- Tantrum atau menolak secara keras saat Moms atau Dads membolehkan balita menggunakan gadget, namun dengan batas waktu tertentu
- Mengganggu waktu tidur, sekolah, atau komunikasi tatap muka
Kini Moms dan Dads pun bisa lebih bijak dalam membolehkan balita menggunakan gadget, ya!
Baca Juga: Gadget Sebabkan Anak Terlambat Bicara, Benarkah?
(AN)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.