10 Ciri-Ciri Balita Tumbuh Gigi dan Cara Menanganinya
Ciri-ciri balita tumbuh gigi bisa berbeda-beda antara bayi satu dengan lainnya.
Ketika anak memasuki masa balita, giginya pun akan tumbuh satu per satu.
Namun, penting bagi Moms untuk mengetahui berbagai ciri-ciri balita tumbuh gigi agar tidak panik saat situasi darurat.
Jika bayi Moms tumbuh gigi lebih awal, ia mungkin mendapatkan gigi pertamanya segera setelah 3 bulan.
Sangat jarang, gigi pertama bayi sudah terlihat saat lahir.
Dalam kasus lain, Moms mungkin harus menunggu sampai ia berusia satu tahun atau lebih.
Lantas, apa saja ciri-ciri balita tumbuh gigi? Yuk simak deretannya di bawah ini Moms!
Baca Juga: Gigi Bungsu Tidak Tumbuh, Wajar Apa Tidak?
Ciri-ciri Balita Tumbuh Gigi
Foto: Orami Photo Stock
Berdasarkan jurnal American Dental, gigi-gigi geraham balita akan muncul pada usia mereka 2 tahun.
Biasanya muncul ketika seorang anak berusia antara 23 dan 33 bulan.
Geraham bawah biasa muncul lebih dulu, yakni antara usia 23 dan 31 bulan, disusul sepasang lainnya di atas yang biasanya muncul antara usia 25 dan 33 bulan.
Banyak balita tidak menunjukkan tanda-tanda rasa sakit saat tumbuh gigi.
Namun, ketika gigi-gigi geraham ini datang, itu bisa sangat menyakitkan, dan menyebabkan kegoncangan dan lekas marah.
Eva Dasher, menulis pada laman Baby Center, dan telah ditinjau oleh KT Park, M.D., ahli gastroenterologi, gigi sebenarnya benar mulai berkembang saat bayi masih dalam rahim.
Berikut ini ciri-ciri balita tumbuh gigi:
1. Menangis
Ciri balita tumbuh gigi yang pertama adalah mereka akan lebih sering menangis dan rewel.
Hal ini karena proses pertumbuhan gigi bisa terasa sangat menyakitkan.
Akan tetapi, sebagian bayi hanya akan bergumam kecil ketika gusi atau mulutnya tak nyaman.
Rasa menyakitkan saat tumbuh gigi pada anak disebabkan jaringan-jaringan gusi yang masih sangat rawan.
Kondisi ini memicu peradangan, terutama saat gigi bayi tumbuh pertama kalinya.
Kerewelan anak cenderung memburuk di malam hari disaat mereka akan tidur atau sedang tidur
2. Suka Menggigit
Anak usia 1-3 tahun suka menggigit obyek terdekatnya, ini bisa menjadi ciri-ciri balita tumbuh gigi.
Sebuah penelitian King Khalid University, mengatakan bahwa tekanan dari gusi yang dirasakan bayi ketika giginya mau tumbuh akan terasa sangat tidak nyaman.
Itu sebabnya bayi pun jadi sering menggigit benda di sekitarnya sebagai tanda tumbuh gigi.
Jika Moms masih menyusui dan bayi mulai menggigit, perhatikan baik-baik ketika rahangnya mulai menegang.
Segera selipkan jari yang bersih di antara gusi bayi lewat ujung bibirnya.
Ingatkan dengan lembut bahwa anak tak seharusnya menggigit.
Apabila mereka menggigit barang yang keras, lapisi dengan kain lembut yang bisa menyerap air ya Moms.
3. Gusi Bengkak
Gusi bengkak menjadi salah satu ciri balita tumbuh gigi.
Untuk mencari tahu, cobalah membuka mulut anak secara perlahan.
Bayi yang sedang tumbuh gigi umumnya mengalami gusi bengkak dan kemerahan, serta mungkin tampak memar.
Terkadang, Moms juga dapat melihat adanya gigi yang muncul secara samar di dalam gusi Si Kecil yang sedang meradang tersebut.
4. Mengeces
Ketika balita tumbuh gigi, secara tidak langsung akan merangsang mulut memproduksi air liur lebih banyak dari biasanya.
Karena itu, jika Moms melihat Si Kecil sering ngeces, mungkin itu tandanya ia sedang tumbuh gigi.
Selalu bersihkan air liur bayi dengan kain lembut atau tisu yang steril agar tidak muncul ruam-ruam di sekitar mulut, dagu, dan leher bayi.
Jangan khawatir, seiring bertambahnya usia, bayi akan semakin mahir mengendalikan air liur di dalam mulutnya.
Baca Juga: Bayi Tumbuh Gigi atau Sakit? Ini Cara Membedakannya
5. Batuk
Produksi air liur yang berlebih saat balita tumbuh gigi juga bisa menyebabkan mereka jadi tersedak dan batuk-batuk.
Jika batuk tidak disertai gejala lain seperti flu, pilek atau alergi, tanda pertumbuhan gigi ini tidak perlu Moms khawatirkan.
Tapi jika batuk terus berlanjut hingga berhari-hari, bisa jadi Si Kecil sakit batuk karena virus atau bakteri.
6. Demam
Demam seringkali dikaitkan dengan balita tumbuh gigi.
Gusi yang nyeri memang akan membuat mereka banyak mengeluarkan air liur.
Bersamaan dengan hal itu, anak yang sedang aktif sering memasukkan tangan dan benda ke dalam mulut untuk mencari kenyamanan akibat gusi bengkak.
Nah, aktivitas inilah yang kemudian sangat memungkinkan menjadi jalan masuk bakteri ke dalam mulut.
Di tambah kondisi anak yang menjadi rewel, membuat metabolisme naik dan suhu tubuh pun akan ikut melonjak.
Dengan begitu, Si Kecil akan cepat terserang demam.
Baca Juga: Bayi 10 Bulan Belum Tumbuh Gigi, Haruskah Moms Khawatir?
7. Susah Makan
Saat balita tumbuh gigi, mereka akan merasakan ketidaknyamanan pada mulut.
Apalagi jika tumbuhnya gigi susu akan menyebabkan gusi sobek sehingga terasa sakit.
Hal ini membuat ketika anak mengonsumsi makanan akan membuat gigi dan gusinya semakin terasa sakit.
Inilah alasan bayi jadi susah makan ketika tumbuh gigi.
8. Ruam di Sekitar Mulut
Sebagian bayi mengalami ruam saat tumbuh gigi.
Hal ini terjadi karena produksi air liur berlebih bisa menyebabkan area sekitar mulut menjadi lembap.
Jika Si Kecil mengeluarkan air liur hingga membasahi area sekitar mulut, segera bersihkan dengan lap atau tisu bersih untuk mencegah munculnya ruam.
9. Suka Menarik Telinga dan Menggaruk Pipi
Terkadang saat balita tumbuh gigi yang menjadi sering menarik-narik telinganya serta menggaruk pipi dan dagu.
Hal ini karena bagian gusi, telinga dan pipi mempunyai jalur syaraf yang sama.
Jika ada rasa sakit di gusi, terutama pertumbuhan gigi molar, rasa sakitnya juga bisa muncul di daerah tersebut.
10. Memasukkan Tangan ke Dalam Mulut
Si Kecil akan memasukkan tangan ke dalam mulut saat pertumbuhan gigi.
Sebab, cara ini dirasa meredakan rasa tidak nyaman atau gatal yang muncul pada gusi.
Oleh karena itu, penting bagi Moms menjaga agar tangannya tetap bersih dan menghindari mainan atau benda kecil yang kemungkinan akan masuk ke mulut anak.
Cara Menenangkan Balita Tumbuh Gigi
Banyak metode perawatan rumahan yang sederhana dapat membantu meredakan rasa sakit pada gigi.
Melansir Medical News Today, berikut cara mengurangi ketidaknyamanannya saat balita tumbuh gigi, antara lain:
- Gosok gusi perlahan dengan jari bersih.
- Minta anak memegang sendok dingin di antara gigi mereka.
- Minta anak menggigit alas kain yang dingin dan basah atau kain lap yang dibasahi air es
- Menawarkan teether atau mainan tumbuh gigi untuk dikunyah. Perlu diingat, teether harus dibuat dari karet yang kuat dan tidak boleh beku. Teether yang terlalu keras bisa melukai anak.
- Menerapkan pelembap secara teratur ke kulit di sekitar mulut untuk mencegah retak dan kekeringan yang disebabkan oleh air liur.
- Alihkan rasa sakitnya dengan mewarnai, menyanyikan lagu, dan menari
- Acetaminophen atau ibuprofen juga dapat membantu mengurangi ketidaknyamanan selama 1 atau 2 hari.
Baca Juga: 8 Penyebab Mulut Bayi Bau, Bagaimana Cara Mengatasinya?
Tanda Balita Tumbuh Gigi dalam Kondisi Darurat
Foto: Orami Photo Stock
Pastikan untuk memberikan penghilang rasa sakit yang aman untuk anak-anak, dan jangan pernah memberi anak lebih dari dosis yang disarankan.
Jika Moms ingin memberikan pereda nyeri pada anak setelah 2 atau 3 hari, mereka harus berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Namun, segeralah pergi ke dokter jika anak mengalami gejala lain yang darurat akibat tumbuh gigi, antara lain:
- Diare
- Muntah
- Demam lebih tinggi dari 38,0 derajat Celsius
Nah, itulah beberapa ciri-ciri balita tumbuh gigi yang perlu Moms ketahui.
Jika Si Kecil menunjukkan tanda-tandanya, bantu dia untuk tetap merasa nyaman ya.
- https://www.mouthhealthy.org/~/media/MouthHealthy/Files/Kids_Section/ADAPrimaryToothDev_Eng.pdf?la=en
- https://www.researchgate.net/publication/278003460_Teething_trouble_and_its_management_in_children
- https://www.seattlechildrens.org/conditions/a-z/teething/
- https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/baby/teething-tooth-care/Pages/Babys-First-Tooth-Facts-Parents-Should-Know.aspx
- https://www.mouthhealthy.org/en/az-topics/t/teething
- https://www.webmd.com/parenting/baby/teething-symptoms-remedies
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.