4 Hal yang Harus Dipersiapkan Saat Membawa Balita ke Pemakaman

Mengajak balita ke pemakaman acap kali menjadi masalah bagi orang tua. Namun, sebetulnya hal itu bergantung pada usia Si Kecil dan bagaimana Si Kecil dengan mudah memahami apa yang diminta oleh orang tuanya. Tentu saja, yang paling sulit adalah kematian orang terdekat yang membuat orang tua mau tidak mau mengajak balita untuk hadir pula ke pemakanan.

Berikut ini adalah 4 hal yang bisa Moms terapkan saat membawa balita ke pemakaman sesuai dengan pedoman dari Stephanie Brown, direktur yayasan anak Head Start Program dan pemilik pusat perawatan anak berakreditasi NAEYC.

1. Perilaku Si Kecil

Foto: freeimages.com

Kalau Si Kecil tipikal yang mudah diatur dan lebih suka duduk anteng dengan suatu mainan, tentu akan lebih mudah membawanya, meski tanpa pengasuh. Namun, kalau balita tipe yang aktif dan bisa jadi malah mengganggu orang lain, membawa serta pengasuh anak akan sangat membantu.

Pertama dan terutama, Moms ingin menghormati keluarga almarhum. Keluarga Moms, tentu cenderung lebih toleran terhadap perilaku kasar Si Kecil daripada keluarga rekan kerja. Akan tetapi, mungkin terjadi bahwa anak-anak lain akan hadir, anak-anak berpartisipasi dalam upacara seputar kehidupan dan kematian.

Baca Juga: Terapkan 7 Aturan Dasar Babysitter Balita Demi Kebaikan Si Kecil

2. Perilaku Orang Lain

Foto: canva.com

Selain perilaku buah hati, perilaku orang lain juga akan berpengaruh saat membawa balita ke pemakaman pemakaman. Apalagi, orang-orang akan terlihat menangis, termasuk mereka yang secara terbuka menangis, berteriak, pingsan, dan mengatakan hal-hal yang bisa menakutkan bagi anak.

Jika Moms tahu bahwa Si Kecil akan bereaksi dengan empati yang kuat kepada orang-orang di sekitarnya, mungkin lebih baik untuk melewatkan pemakaman. Jika tidak tahu bagaimana reaksi balita kita, yang terbaik adalah segera membicarakannya.

Beri Si Kecil pengertian tentang kematian dan hindari penggunaan istilah yang sulit. Hindari memberi tahu balita bahwa orang yang meninggal telah tidur atau tidak akan pernah bangun lagi. Tidur adalah bagian mendasar dari kehidupan anak sehingga ia mungkin mulai menghubungkannya dan takut bahwa ia mungkin juga pergi tidur dan tidak pernah bangun, atau orang tuanya akan melakukan hal yang sama dalam waktu dekat.

Baca Juga: 6 Tips Membesarkan Anak Tunggal agar Tumbuh Mandiri dan Penuh Empati

3. Berbicara Tentang Pemakaman

Foto: history.com

Dilansir dari verywellfamily.com, Brown juga berpendapat bahwa Moms juga harus memberikan pengertian tentang bagaimana yang akan terjadi di pemakaman, sebagaimana saat membicarakan Si Kecil harus ke dokter. Pastikan untuk berbicara tentang bagaimana dia perlu bersikap dan bagaimana orang-orang yang ada di sana mungkin menangis atau kesal.

Meskipun Moms sudah panjang lebar menjelaskan apa yang harus buah hati lakukan, sulit untuk memprediksi apa yang akan terjadi bahkan dalam keadaan terbaik. Bersiaplah untuk membawa pergi Si Kecil dari acara tersebut demi kepentingan orang lain.

Baca Juga: Orang Tua Jadi Korban Kecelakaan, Ini 4 Cara Jelaskan Kematian Pada Balita

4. Jika Memutuskan untuk Tidak Membawa Balita ke Pemakaman

Foto: splinterandthings.com

Jangan khawatir kalau kecil memang tidak bisa diajak ke acara pemakaman. Sebab beriring berjalannya waktu balita akan tahu tentang hal itu. Meski begitu, saat yang meninggal adalah orang terdekat, jangan tutupi perasaan Moms dan biarkan Si Kecil memahami kehilangan.

Ajak Si Kecil mengobrol saat Moms sudah siap. Biarkan pula Si Kecil melihat air mata Moms, karena itu hal yang wajar. Tekankan fakta bahwa orang itu sudah mati, tetapi jangan menyuruhnya berbicara tentang orang ini dengan istilah yang sedih, bahagia atau bahkan marah.

Itulah 4 etika membawa balita ke pemakaman. Bisa diikuti, ya, Moms?

(TPW)