Bolehkah Kakak Adik Tidur Sekamar? Simak Penjelasannya
Banyak orang tua memilih untuk membiarkan kakak adik tidur sekamar, baik karena keterbatasan ruang maupun untuk mempererat hubungan antar saudara.
Meski kelihatannya sederhana, keputusan ini memiliki dampak yang beragam, baik positif maupun negatif, bagi perkembangan anak-anak.
Yuk, simak informasi lebih lengkap seputar kakak adik tidur sekamar. Apakah dianjurkan, ya, Moms?
Hukum Kakak Adik Tidur Sekamar dalam Islam
Bagaimana hukum kakak adik tidur sekamar dalam Islam?
Melansir laman Bincang Syariah, Islam menganjurkan untuk memisahkan tempat tidur antara anak laki-laki dan perempuan.
Rasulullah SAW bersabda, “Perintahkanlah anak-anak kalian untuk sholat ketika mereka umur tujuh tahun dan pukullah jika mereka telah berumur sepuluh tahun, dan pisahkan tempat tidur mereka.” (H.R. Abu Daud).
Perintah untuk memisahkan tempat tidur ini bukan berarti harus memisahkan kamar.
Islam hanya menekankan agar anak-anak yang berbeda jenis kelamin memiliki batasan atau privasi tertentu, sehingga mengurangi risiko timbulnya perasaan atau situasi yang kurang sesuai saat mereka mulai memahami perbedaan gender.
Islam sangat memperhatikan kehormatan dan kesucian dalam lingkungan keluarga, dan salah satu langkah preventifnya adalah dengan mengatur tempat tidur anak yang berlainan jenis.
Jika keadaan rumah atau ruang terbatas, orang tua bisa membuat pembatas fisik atau sekat di dalam kamar yang sama.
Hal ini bertujuan untuk tetap menjaga batasan dan privasi masing-masing anak sesuai dengan prinsip kehati-hatian yang diajarkan dalam Islam.
Manfaat Kakak Adik Tidur Sekamar
Nah, berikut adalah beberapa manfaat kakak adik tidur sekamar yang dapat dirasakan baik oleh anak-anak maupun orang tua.
1. Mempererat Ikatan Emosional
Tidur sekamar memberikan kesempatan bagi kakak dan adik untuk menghabiskan waktu bersama dalam suasana yang tenang dan santai.
Mereka bisa berbicara sebelum tidur, berbagi cerita, atau bahkan saling mendukung saat salah satu merasa cemas atau takut.
Ini dapat memperkuat ikatan emosional di antara mereka dan menciptakan rasa saling percaya yang penting untuk hubungan jangka panjang.
2. Membangun Rasa Empati dan Tanggung Jawab
Manfaat kakak adik tidur sekamar selanjutnya yakni dapat membangun rasa empati dan tanggung jawab untuk keduanya.
Dengan berbagi kamar, anak-anak belajar memahami perasaan dan kebutuhan satu sama lain.
Sang kakak, misalnya, bisa belajar untuk melindungi dan membantu adik, sementara adik belajar menghormati batasan kakak.
Interaksi sehari-hari ini dapat melatih empati dan menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap saudara mereka.
3. Mengajarkan Keterampilan Berbagi dan Kompromi
Salah satu manfaat kakak adik tidur sekamar adalah mengajarkan keterampilan berbagi dan kompromi.
Hal ini karena ketika kakak dan adik berbagi ruang yang sama, mereka harus belajar untuk membagi tempat, barang, dan fasilitas kamar, seperti lemari, meja belajar, atau area bermain.
Situasi tersebut mendorong mereka untuk memahami konsep berbagi sejak dini, yaitu bahwa tidak semua hal hanya milik pribadi, tetapi ada juga barang atau ruang yang harus digunakan bersama-sama.
Ini menjadi pelajaran berharga untuk belajar mengutamakan kebersamaan dan tidak mementingkan diri sendiri.
4. Meningkatkan Komunikasi Antar Saudara
Berbagi kamar menciptakan banyak kesempatan bagi kakak dan adik untuk berkomunikasi secara alami.
Baik melalui obrolan santai sebelum tidur, diskusi tentang kegiatan sehari-hari, hingga berbagi perasaan atau kekhawatiran.
Ruang yang sama ini membuat mereka lebih sering berinteraksi, sehingga mendorong terjalinnya komunikasi yang lebih dalam dan terbuka.
Ketika berada dalam suasana yang nyaman dan rileks, seperti di kamar tidur, anak-anak juga lebih cenderung berbicara tentang hal-hal yang mungkin tidak mereka ungkapkan di waktu atau tempat lain.
Sampai Usia Berapa Kakak Adik Tidur Sekamar?
Idealnya, kakak dan adik sebaiknya tidak tidur sekamar setelah mereka mulai memasuki masa pubertas, biasanya sekitar usia 9–12 tahun.
Di usia ini, kebutuhan anak akan privasi mulai meningkat, terutama jika mereka adalah saudara dengan jenis kelamin berbeda.
Pada masa pubertas, anak mulai mengalami perubahan fisik dan emosional, sehingga mereka cenderung merasa tidak nyaman berbagi ruang tidur dengan saudara yang berbeda jenis kelamin.
Baca Juga: 7+ Manfaat Anak Tidur Sendiri untuk Si Kecil dan Orang Tua
Itulah informasi penting seputar kakak adik tidur sekamar.
Mulai dari hukumnya dalam Islam, manfaat, hingga batas usia yang disarankan.
Semoga informasinya bermanfaat bagi Moms dan Dads, ya.
- https://bincangsyariah.com/khazanah/bolehkah-menggabungkan-tempat-tidur-anak-dalam-satu-kamar/
- https://www.alittlesleep.com/blog/sibling/room/sharing
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.