5 Alasan Balita Tak Mau Buka Mulut Untuk Makan
Waktunya Makan! Namun Si Kecil malah menjalankan aksi tutup mulut ketika Mama menyuapinya. Kenapa ya sulit sekali membuat balita "buka mulut" saat berhadapan dengan makanan? Jangan menyerah, ini trik mengatasi 5 masalah makan balita:
1. Diemut
Coba cek kondisi mulut dan tenggorokannya. Balita yang mengemut makanan biasanya menghindari rasa sakit akibat sariawan atau radang di gusi yang dirasa saat ia mengunyah dan menelan makanan.
Agar mau makan, buatkan menu dengan penyajian menarik, berikan pada anak sambil menjelaskan pentingnya menelan makanan. Periksakan gigi, mulut dan tenggorokan anak ke dokter bila sakit berlarut-larut.
2. Menolak makan
Umumnya, penolakan terjadi karena anak trauma dengan rasa, tekstur, bau, dan penampilan makanan, misalnya pernah tersedak. Atasi dengan membiasakan makan makanan sehat bersama dan jauhkan anak dari hal yang mengganggu saat makan seperti mainan dan televisi.
Kenalkan anak dengan berbagai jenis makanan untuk menambah memorinya soal rasa. Beri makanan dalam porsi kecil tapi sering dan sajikan di tempat yang mudah dijangkau. Hindari minuman manis sebab bisa menurunkan nafsu makan.
Baca Juga : Berbahayakah Alergi Untuk Tumbuh Kembang Balita?
3. Alergi makanan
Dialami sekitar 3-7% anak. Resiko alergi akan makin besar jika keluarga memiliki riwayat alergi. Cari faktor pemicu alergi dengan melakukan tes alergi, dan hindari makanan pemicu alergi seperti telur, kacang, susu, seafood.
Sejalan bertambah usia dan perkembangan sistem pencernaannya, reaksi berlebihan dari sistem kekebalan tubuh terhadap zat pemicu alergi secara bertahap berkurang dan mulai menghilang saat usianya 2–3 tahun.
4. Pemilih
Bisa terjadi karena anak sakit, sedang mengembangkan selera makan atau menu yang disajikan tidak menggugah selera. Atasi dengan mengenalkan jenis makanan yang sesuai tahapan keterampilan makan dan jangan menghukum bila dia tidak menghabiskan makanan.
Munculkan kreativitas Anda untuk menyajikan makanan dengan menarik misalnya dengan menggunakan peralatan makan dan minum lucu, hiasan makanan, atau ajak anak makan di luar agar mendapat suasana baru. Manfaatkan waktu makan bersama anak sambil menjelaskan manfaat masing-masing bagi tubuh.
5. Susah berhenti makan
Kebiasaan ini bisa berujung pada obesitas. Umumnya, masalah ini timbul akibat anak selalu dipaksa menghabiskan makanan atau karena selalu tersedia banyak makanan.
Atasi dengan membuat jadwal makan teratur: 3 kali makan lengkap ditambah 2 kali makanan selingan per hari. Beri makanan selingan sehat dan mengenyangkan, alihkan perhatian pada makanan dengan aktivitas bermain yang menyenangkan.
(EGA)
Foto : Shutterstock
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.