5 Tips Mengembangkan Kemampuan Bahasa dan Komunikasi Balita Tunarungu
Kemampuan bahasa dan komunikasi anak mutlak harus diajarkan sedini mungkin, termasuk juga bagi anak tunarungu.
Ini karena bahasa adalah bagian tidak terpisahkan dari berbagai aspek perkembangan lain seperti kognitif, sosial, dan psikologis.
Apalagi anak yang memiliki kemampuan bahasa rendah juga seringkali mengalami masalah akademis, masalah perilaku, kepercayaan diri rendah, serta tidak matang secara sosial.
Berita baiknya, saat ini alat bantu dengar dan implan koklea sudah bisa digunakan sejak masih bayi, sehingga aktivitas mengembangkan kemampuan komunikasi anak tuna rungu jauh lebih mudah dan bisa dimulai sejak dini.
Sebelum mulai mengembangkan kemampuan komunikasi anak tunarungu, ada baiknya Moms mencoba beberapa tips berikut:
Tambahkan Kosakata Melalui Aktivitas Keseharian
foto: bamboopediatric.com
Sama seperti balita pada umumnya, menarasikan segala aktivitas keseharian dengan kata sederhana dan kalimat pendek adalah cara termudah untuk menambah kosakata anak tunarungu.
Hanya saja, Moms perlu mengucapkan setiap kata secara jelas diiringi dengan ekspresi wajah dan isyarat sederhana, terutama bila ada banyak suara di sekitar.
Moms juga bisa mendorong Si Kecil untuk terus melatih kemampuan berkomunikasi dengan mengulang kata yang diucapkannya kedalam kalimat utuh, sambil memberikan jeda agar dia bisa memberikan respon.
Gunakan Permainan
foto: babyrabies.com
Permainan bukan hanya akan membantu mengembangkan kemampuan komunikasi anak tunarungu, tapi juga melatih berbagai keterampilan sosial seperti bergantian, memperhatikan, serta mendengarkan. Berikut adalah beberapa contohnya:
- Bermain susun bangun balok dapat membantu Moms mengenalkan warna, angka, kata sifat, maupun kata kerja.
- Bermain peran akan memperluas imajinasi sekaligus melatih anak tuna rungu mengekspresikan serta mengenali berbagai jenis emosi, meningkatkan rasa percaya diri dalam berkomunikasi, serta mengenalkan ragam jenis profesi.
Baca Juga: 6 Cara Menjelaskan Disabilitas Pada Anak
Ajarkan Bahasa Sosial
foto: babycenter.com
Rutin berinteraksi dengan orang lain juga akan sangat membantu mengembangkan kemampuan komunikasi anak tuna rungu lho, Moms.
Agar lebih percaya diri, Moms bisa membekali Si Kecil dengan berbagai ungkapan yang biasa digunakan dalam aktivitas sosial, seperti:
- Sapaan: Halo, selamat tinggal, selamat pagi, apa kabar.
- Perkenalan: Nama saya …, nama kamu siapa?
- Kesopanan: Tolong, maaf, terima kasih, permisi, dan sebagainya.
- Interaksi: Bolehkah saya ikut bermain? Mau bergantian?
Musik
foto: musicologyaz.com
Moms, apa Si Kecil sudah menggunakan alat bantu dengar? Kalau sudah, Moms bisa rutin bernyanyi dan memperdengarkan musik untuk membantunya memahami ritme serta intonasi suara, yang merupakan aspek penting dalam perkembangan kemampuan bahasa dan bicara.
Selain lagu anak yang sudah dikenal luas, Moms juga bisa mengarang lagu untuk rutinitas keseharian seperti waktu mandi dan menjelang tidur.
Nyanyikan lagu disertai gerakan dan isyarat, lalu beri jeda untuk mendorong Si Kecil ikut bernyanyi.
Baca Juga: Begini Reaksi Bayi Tuli Saat Pertama Kali Dengan Suara Orang Tuanya, Mengharukan!
Lakukan dengan Kesabaran
foto: nanit.com
Rasa frustasi karena mengalami kesulitan dalam berkomunikasi, seperti berada di lingkungan yang bising atau tidak mengerti maksud orang lain, seringkali membuat anak tunarungu menjadi tantrum.
Bila ini terjadi, respon terbaik yang bisa diberikan adalah mengatakan bahwa Moms mengerti apa yang dirasakannya.
Moms juga perlu jeli melihat situasi yang seringkali membuat anak tunarungu frustasi, kemudian mengajaknya berdiskusi dan berlatih agar ia tidak mengalaminya lagi di masa depan.
Yang terpenting dalam mengembangkan kemampuan komunikasi anak tuna rungu adalah memulai sejak sedini mungkin.
Dengan begitu, kemampuan berkomunikasi anak tunarungu menjadi tidak berbeda jauh dengan anak pada umumnya.
Apa Moms punya tips lain untuk mengembangkan kemampuan komunikasi anak tuna rungu?
(WA)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.