7 Cara Mengatasi Anak Susah Makan
Yuk, simak cara mengatasi anak susah makan untuk picky eater kesayangan Moms! Picky eater atau 'pemilih makanan' adalah istilah pada balita yang susah makan karena memilih-milih makanan. Hal ini lazim terjadi saat balita mulai beralih dari makanan cair ke makanan padat, biasanya pada usia 2-6 tahun.
Ada anak yang hanya mau makan dengan telur atau ayam saja, ada juga yang tidak mau makan sayur atau nasi tapi hanya mau makan yang manis-manis.
Para orang tuapun jadi bingung dibuatnya.
Mengapa anak susah makan dan menjadi picky eater? Tiap anak memiliki kesukaan dan ketidaksukaan yang berbeda-beda, Moms.
Banyak penyebabnya, salah satunya karena penampilan makanan tidak menarik.
Keadaan rumah yang tidak kondusif dan orang tua yang terlalu sibuk juga dapat menyebabkan anak rewel saat memilih makanan.
Alasan lainnya adalah karena anak melihat orang tuanya juga memilih-milih makanan.
Namun, Moms tak perlu terlalu khawatir. Masalah mengatasi anak susah makan ini bisa diselesaikan sendiri oleh orangtua, kok.
Berkreasi dengan makanan si kecil bisa menjadi jalan keluar. Penampilan dan rasa yang kurang disukaipun bisa dimodifikasi sesuai kegemarannya.
Yang penting, pola makan seimbang terpenuhi lewat asupan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, sayuran, dan susu.
Moms juga bisa memberikan pendidikan gizi pada anak dengan bahasa yang mudah dimengerti.
Contohnya, “Ayo makan wortel agar matamu jadi sehat.” atau “Makan sayur, yuk, supaya kuat seperti Popeye!"
Bagaimana cara mengatasi anak yang susah makan? Coba tips berguna ini:
- Ganti suasana makan agar tak membosankan. Ajak si kecil makan bersama teman-temannya.
- Kenalkan makanan seperti sayur, buah, dan berbagai jenis makanan sehat sejak balita.
- Buat tampilan makanan seapik dan selucu mungkin untuk menarik perhatiannya. Makanan yang tidak disukainya bisa disembunyikan atau diolah sedemikian rupa sehingga anak tidak mengenali bentuk atau rasanya.
- Tidak hanya penampilan dan rasa, kita juga bisa membuat makan menjadi kegiatan yang menyenangkan dengan menambahkan topping pada makanan atau menambahkan saus agar anak bisa mencelup makanannya. Misalnya, saus keju, saus tomat, saus kacang, yoghurt, dan lain-lain.
- Ajak anak terlibat dalam proses pembuatan makanannya sambil menjelaskan manfaat dari setiap bahan yang digunakan. Jadi, ia mengerti pentingnya gizi bagi pertumbuhannya.
- Terapkan disiplin jika anak memiliki kebiasaan memainkan makanannya, mengobrol saat makan, atau tidak mau makan di meja makan. Kurangilah hal-hal yang dapat mengurangi perhatiannya untuk makan, seperti televisi atau mainan. Berikan batasan waktu makan sehingga anak belajar untuk tidak bermain-main dengan makanan dan membuat waktu makannya menjadi lama.
- Sesuaikan porsi makan anak dengan kemampuan makannya, kecuali bila si kecil meminta tambah.
Banyak sekali anak yang menjadi picky eater. Kebiasaan ini memang cukup mengkhawatirkan, tetapi jangan sampai terjadi pemaksaan.
Bisa jadi kegemaran memilih makanan ini hanyalah sebuah fase yang akan segera berakhir. yang penting kebutuhan gizi anak tercukupi.
Carilah pengganti asupan gizi dari makanan yang dihindari. Contohnya, bila anak tidak suka nasi, gantilah dengan roti.
Moms juga bisa memberikan si kecil susu yang khusus dibuat untuk anak yang susah makan, yaitu Pediasure Triplesure Choc.
Susu ini dibuat khusus untuk anak berusia 1 – 10 tahun yang dalam masa penyembuhan atau mengalami masalah susah makan.
Karena mengandung kombinasi Mikro Nutrisi (Vitamin dan Mineral), Prebiotik dan Probiotik yang baik untuk fungsi saluran pencernaan, Kolin untuk pembentukan membran sel serta kaya akan Omega 6 dan Omega 3 untuk perkembangan otak.
Rasa cokelat yang nikmat akan mudah disukai oleh si kecil, kan, Moms?
Namun, Moms lebih perlu memberi perhatian saat anak kehilangan nafsu makan. Ada kemungkinan juga si anak sedang mengalami gangguan kesehatan. Jika demikian, periksakanlah kesehatannya ke dokter.
Apakah anak Moms juga tergolong susah makan? Bagaimana cara Moms mengatasinya?
(HEI)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.