Adakah Bahaya Keputihan Saat Hamil Tua? Yuk, Simak Penjelasannya
Kehamilan adalah saat yang menyenangkan dan membawa banyak perubahan dalam hidup Moms.
Saat hamil, tubuh Moms mengalami banyak perubahan. Moms mungkin sudah mengharapkan dan bahkan menantikan beberapa perubahan ini.
Namun, beberapa perubahan tubuh tidak terduga dan dapat menyebabkan masalah.
Semua wanita mengalami beberapa bentuk keputihan dan wanita hamil juga dapat mengalami keputihan bahkan di akhir kehamilan.
Lantas apakah keputihan saat hamil tua normal terjadi?
Keputihan pada trimester ketiga adalah umum dan Moms tidak perlu khawatir.
Susan Scott Ricci, penulis buku Maternity and Pediatric Nursing mengungkapkan jumlah perubahan terjadi dalam tubuh Moms selama kehamilan akan sangat normal untuk mengalami keputihan selama trimester ketiga kehamilan Moms.
Tetapi Moms harus berkonsultasi dengan dokter Moms jika keputihan memiliki warna, tekstur, atau bau busuk yang tidak biasa.
Menjelang hari kelahiran, Moms mungkin juga akan melihat keluarnya cairan kental bernoda darah pada trimester ketiga.
Ini merupakan indikasi bahwa Moms kemungkinan akan melahirkan.
Keputihan saat Hamil Tua Normal Terjadi
Ada beberapa perubahan yang akan terjadi di tubuh Moms untuk mempersiapkan persalinan dan tubuh saat melahirkan nanti.
Perubahan ini berkorelasi dengan perubahan keputihan Moms.
Kadar hormon Moms akan berubah karena pasokan darah ke serviks akan meningkat dan menyebabkan jumlah cairan yang lebih tinggi.
Moms mungkin harus mengenakan panty liner dan pembalut.
Keputihan yang normal memiliki ciri-ciri seperti warnanya keputihan, bening, berair atau bahkan agak kuning.
Selain itu, ia juga tidak berbau. Cairan agak merah muda mungkin akan muncul sudah dekat waktu kelahiran.
Namun, jika merasa sebuah perasaan tidak nyaman atau tidak nyaman akibat keluarnya cairan, Moms harus menghubungi dokter Moms.
Baca Juga: Cara Membedakan Keputihan yang Normal dan Berbahaya Saat Hamil
Keputihan yang Tidak Normal
Keluaran abnormal berwarna kekuningan atau kehijauan dan mungkin berbau busuk.
Dalam situasi seperti ini, Moms harus segera menghubungi dokter Moms. Hal ini bisa jadi karena berbagai alasan dan harus diobati sebelum dapat mempengaruhi bayi.
Berikut adalah penyebab umum untuk keluarnya cairan yang tidak normal selama kehamilan seperti dirangkum oleh Aarohi Achwal, penulis kesehatan dari India:
Pertama adalah Bacterial Vaginosis. Ini adalah kondisi yang disebabkan oleh ketidakseimbangan bakteri yang ada di vagina atau saluran serviks.
Ini juga merupakan penyebab keputihan berwarna kekuningan. Gejala-gejala ini adalah sensasi menyengat atau terbakar saat buang air kecil.
Jika tidak diobati, kondisi ini dapat menyebabkan bayi prematur atau risiko berat badan lahir rendah.
Baca Juga: Aturan Aktivitas Ibu Hamil Trimester Ketiga yang Wajib Diketahui
Penyebab berikutnya adalah Kandidiasis yang merupakan infeksi jamur karena keputihan bisa kekuningan atau kehijauan.
Peningkatan perubahan kadar hormon dapat menyebabkan infeksi dengan jamur candida. Kondisi ini mungkin membuat Moms mengalami gatal-gatal dan iritasi.
Penyebab lainnya adalah chlamydia yang merupakan penyakit menular seksual (PMS).
Ini dapat menyebabkan keputihan menjadi tebal dan kekuningan. Jika Moms menderita PMS ini atau lainnya, Moms harus segera memberi tahu dokter dan memulai perawatan karena dapat menyebabkan kelahiran prematur atau menularkan infeksi ke janin dalam kandungan.
Keputihan juga bisa disebabkan oleh peningkatan kadar estrogen selama kehamilan.
Keadaan ini juga dapat menyebabkan keluarnya cairan kekuningan yang tebal.
Baca Juga: Apa Penyebab Keputihan, dan Apakah Bisa Diatasi Dengan Air Rebusan Sirih?
Jadi Moms yang bisa mengetahui kondisi apakah keputihan saat hamil tua adalah kondisi yang normal atau tidak. Apakah Moms pernah mengalami keputihan saat hamil tua?
(GSA)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.