5+ Kiat Sukses Melahirkan Normal Tanpa Jahitan

Tengok tips melahirkan normal berikut ini yuk, Moms.

Di usia kehamilan yang semakin tua, menghadapi momen persalinan memang terasa menegangkan. Moms harus mempersiapkan diri secara mental.

Meskipun kelahiran ini bukan kali pertama, hampir semua Moms merasakan kondisi psikologis yang memerlukan motivasi dari keluarga terutama suami.

Bahkan tak sedikit yang mengalami tokofobia menjelang persalinan.

Tindakan dalam proses melahirkan pun seringkali menjadi alasan ketegangan yang Moms hadapi. Hal umum yang terjadi terutama bagi Moms yang sebelumnya pernah melahirkan adalah tindakan episiotomi atau sayatan pada vagina yang dilakukan dengan cara digunting.

Yvonne Butler Tobah, M.D. di laman Mayo Clinic menuturkan, bahwa tidak ada jaminan kita bisa mencegah robeknya vagina saat persalinan.

Akan tetapi, beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengambil langkah-langkah berikut ini bisa mengurangi risiko robekan vagina sehingga bisa sukses melahirkan normal tanpa jahitan.

Baca Juga: Stagen alias Gurita, Cara Mengecilkan Perut Setelah Melahirkan?

Tips Melahirkan Normal Tanpa Jahitan

Menjadi ibu adalah mimpi yang menjadi kenyataan bagi banyak wanita, baik muda maupun yang tidak muda lagi. Persalinan normal adalah standar sampai gagasan intervensi medis untuk persalinan yang lebih mudah diperkenalkan.

Sekarang, banyak wanita telah menyadari manfaat dari persalinan normal. Berikut ini adalah beberapa tips menghindari operasi caesar yang dapat diikuti untuk mendapatkan pengalaman keibuan yang aman dan indah, tidak hanya untuk ibu dan anak tetapi juga untuk ayah dan keluarga besar.

1. Banyak Mencari Tahu tentang Kehamilan dan Persalinan

Foto: Orami Photo Stock

Bersiap untuk masa depan dan peran Moms sebagai ibu sangat penting untuk persalinan normal. Penting untuk memiliki pengetahuan tambahan tentang berbagai jenis metode yang digunakan untuk melahirkan sehingga pilihan Moms nantinya dipandu oleh pengetahuan dan bukan emosi atau ketakutan.

2. Selalu Positif dan Bahagia

Menjadi positif dan bahagia sangat membantu dalam mempersiapkan diri Moms untuk melakukan persalinan normal. Mengkhawatirkan skenario terburuk akan merusak kesehatan mental kita dan juga memengaruhi bayi yang belum lahir.

3. Hindari Penambahan Berat Badan yang Terlalu Banyak

Foto: Orami Photo Stock

Pastikan Moms makan dengan bijaksana agar berat badan selama hamil tidak bertambah. Kenaikan berat badan sekitar 12 kilogram adalah normal selama kehamilan.

Penambahan berat badan yang berlebihan dapat berdampak buruk bagi kesehatan ibu dan anak, karena alasan sekunder seperti diabetes gestasional, tekanan darah tinggi (hipertensi gestasional), dan preeklamsia atau masalah pada plasenta. Selain itu, persalinan Moms mungkin akan datang lebih awal dari waktu yang seharusnya.

4. Cobalah Berenang

Berenang adalah olahraga terbaik untuk ibu hamil. Menggunakan kolam renang berklorin yang aman dengan penjaganya dapat dilakukan bahkan hingga tanggal kelahiran si buah hari. Faktanya, banyak wanita memilih water birth. Janin menghabiskan seluruh masa kehamilan di dalam kantung cairan ketuban, maka metode ini akan membuatnya merasa nyaman di dalam air.

5. Senam Kegel

Foto: evolvewomenshealth.com.au

Saran umum untuk wanita hamil adalah melakukan latihan dasar panggul (kegel). Hal ini dilakukan untuk memperkuat otot-otot di dasar panggul dengan harapan setelah lahir, otot-otot dasar panggul akan kembali ke bentuk semula.

Moms bisa meningkatkan koordinasi otot-otot dasar panggul dengan otot-otot lain dalam tubuh dengan melakukan senam kegel melalui gerakan squat dan gerakan lantai dasar secara bersamaan.

Senam kegel juga mampu membantu kita untuk mengendorkan otot-otot sekitar, sehingga dengan kondisi fisik dan mental kita yang rileks bisa melancarkan proses melahirkan normal tanpa jahitan.

6. Berjalanlah Setiap Hari

Selalu bergerak. Jalan kaki adalah olahraga terbaik bagi siapa saja, terutama ibu hamil. Jalan kaki selama 30 menit, lima kali seminggu, akan membuat Moms tetap sehat. Berjalan sesekali saja tidak cukup untuk membawa perubahan yang fenomenal, sehingga harus teratur. Orang dewasa, termasuk wanita hamil, perlu berjalan kaki sekitar 10.000 langkah sehari.

7. Berlatih Yoga

Foto: Orami Photo Stock

Latihan harian seni kuno ini akan meringankan semangat Moms dan memperkuat pola pernapasan ibu hamil. Yoga aman untuk persalinan pervaginaan membantu ibu lebih rileks dan memperkuat tubuhnya untuk mempersiapkan persalinan alami. Meditasi juga mempersiapkan pikiran untuk tantangan persalinan dan persalinan.

8. Pijat Perineum

Saat persalinan memasuki tahapan kedua, dokter mungkin akan melakukan tindakan pijat perineum atau menempatkan dua jari tangan di area perineum dan mulai memijat dari sisi ke sisi.

Beberapa penyedia layanan kesehatan bahkan biasanya merekomendasikan pijatan perineum di rumah pada akhir trimester ketiga kehamilan, sebelum dimulainya persalinan.

Moms juga bisa melakukan pijatan ini sendiri atau dengan bantuan Dads.

9. Menjaga Perineum Tetap Hangat

Foto: parenting.firstcry.com

Menjaga agar perineum atau area kulit vagina tetap hangat. Moms bisa meletakkan kain hangat di area perineum selama memasuki tahap kedua persalinan bisa membantu kita lebih rileks saat mendorong.

Moms juga bisa membenamkan diri dalam bak air hangat yang merupakan relaksasi terbaik. Selama proses persalinan, air hangat memiliki banyak manfaat.

Penelitian Cochrane Review pada tahun 2009 menegaskan tidak ada perbedaan dalam merobek antara melahirkan dalam air ataupun di darat, tapi tak sedikit bidan dan wanita yang sudah melahirkan mengatakan, bahwa dengan air hangat terbukti bisa melunakkan jaringan perineum dan mengurangi sensasi nyeri pada saat jalan lahir semakin melebar.

Sehingga, saat mendorong janin keluar sangat memungkinkan Moms bisa melahirkan normal tanpa jahitan.

Baca Juga: Bagaimana Cara Melahirkan Normal Setelah Caesar?

10. Posisi Saat Melahirkan

Posisi kita saat proses melahirkan dilakukan, posisi mendorong memiliki pengaruh besar pada apakah kita akan mendapatkan tindakan episiotomi atau bahkan terjadi sobekan spontan.

Posisi litotomi (berbaring dengan kaki diangkat ke atas) atau posisi setengah berbaring yang memberikan tekanan pada tulang ekor dan perineum kita justru akan mengurangi ukuran dasar panggul dan besar kemungkinan posisi tersebut akan sangat memungkinkan terjadinya sobekan di area vagina sehingga setelahnya akan dilakukan tindakan jahitan.

Posisi terbaik untuk melahirkan bayi adalah posisi secara naluriah setiap ibu, posisi ketika kita merasa paling nyaman menjalani proses persalinan ini.

Pada umumnya, posisi yang paling rileks saat persalinan adalah merangkak, duduk, berlutut, dan membungkuk saat dalam posisi berdiri.

Tapi, lakukan posisi tersebut tanpa membukanya terlalu lebar sebelum waktunya karena jika tidak, maka tindakan tersebut justru bisa merobek area vagina.

11. Bersiap untuk Mendorong

Foto: everymum.ie

Selama tahap kedua persalinan, tahap mendorong, bertujuan untuk mendorong lebih terkontrol. Mendorong bayi keluar dengan perlahan dapat memberi waktu jaringan pada area vagina meregang dan memberi jalan bagi bayi.

Nah, lakukan langkah-langkah di atas jika Moms ingin melahirkan normal tanpa jahitan.

Usahakan Moms tidak memikirkan banyak ketakutan menjelang persalinan yang justru malah akan membuat Moms stres dan berdampak buruk pada kondisi janin. Selalu berpikir positif dan lakukan langkah-langkah di atas ya Moms.

Baca Juga: Bila Ingin Melahirkan Normal, Ini Informasi yang Perlu Moms Ketahui